Senin

10 0 0
                                    

Happy reading!!

     Semua siswa SMAN 12 sudah berbaris di lapangan dengan rapih. Kali ini yang menjadi petugas upacara kelas 11 IPA 1. Yang menjadi pemimpin upacara Abhinav Rafandria.

"Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?," ujar salah seorang perempuan ketika melihat Abhinav.

"Sumpah demi apapun, Abhinav kece parah," dan masih banyak lagi pujian untuk cowo beralis tebal, bulu mata lentik, tampan, bertubuh sixpack, dan masih banyak lagi kelebihannya.

"Harap kepada seluruh peserta upacara untuk khidmat mengikuti upacara," ucap Bu Juni, selaku guru olahraga dan bidang kesiswaan melalui mic. Seluruh siswa pun diam.

     Protokol membacakan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seluruh petugas maupun peserta upacara melalui mic. Sampai pada akhirnya, protokol membacakan...

"Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara," seluruh siswi memekik heboh, bahkan sampai ada yang pingsan--entah itu karena belum makan atau tidak sanggup melihat cogan.

"Penghormatan kepada pemimpin upacara, dipimpin oleh komandan kompi yang paling kanan," lanjut protokol.

"Kepada pemimpin upacara hormat, grak!," semua peserta upacara hormat kepada Abhinav. Abhinav pun hormat, lalu menurunkan lagi. "Tegak grak!,".

"Jangankan disuruh hormat 1 menit, 1 jam juga gue rela hormatin Ka Abhinav," bisik cewe kelas 10.

"Iyain aja biar seneng," ucap teman sebelahnya.

     Sementara itu perempuan berambut sepinggang yang dibiarkan tergerai yang berada di barisan belakang menoleh ke kanan ke kiri, untuk berjaga-jaga kalau ada siswa yang pingsan.

     Ia memakai baju PMR, sebagai tanda kalau ia anak PMR. Dan di sebelah kiri bajunya terpampang nama ALINDRA RADIA. Senin ini ia yang bertugas di barisan kelas 12. Sedari tadi banyak cowo kelas 12 yang menggangguinya. Ia hanya memamerkan senyum manisnya.

"Rara, follback ig aku dong," goda salah satu siswa yang Rara tahu namanya Vino.

"Iya," Vino langsung memekik girang, sampai berpuluh pasang mata melihatnya. Walaupun semua orang bukan melihatnya, tapi ia merasa malu.

     Upacara pun telah selesai dilaksanakan. Alindra bersyukur sekali, karena tidak ada yang pingsan di barisan kelas 12 saat upacara tadi.

     Alindra ke UKS, karena ia bertugas sampai pulang sekolah nanti. Ia masih bisa mengikuti pelajaran sebab ia bergantian bertugas nya, bukan hanya dirinya. Hanya ia sendiri di dalam UKS. Ia sedang menyapu UKS yang kelihatannya sudah bersih, tapi baginya kotor bahkan ia mengepelnya.

     Saat ia sedang mengepel, seorang lelaki datang dan tiduran di kasur yang disediakan UKS. Alindra langsung mengecek kondisi cowo tersebut.

"Abhinav, lo belum makan?," tanya Alindra. Saat ini Alindra kelas 11 IPA 3, jadi ia kenal dengan Abhinav walaupun tidak dekat.

"Belum," Alindra langsung keluar UKS menuju kantin untuk membeli nasi goreng dan air teh tawar hangat.

     Alindra langsung memesan nasi goreng kepada Bang Udin, dengan cekatanBang Udin memasaknya. Tidak butuh waktu lama, nasi goreng sudah selesai. Alindra bayar dan memegang nasi goreng menggunakan nampan dan teh hangat berjalan menuju UKS.

"Lo bisa makan sendiri kan?," tanya Alindra sambil meletakkan nampan di atas meja samping tempat tidur.

"Bisa. Thanks Ra," ucap Abhinav dan mengubah posisinya menjadi duduk.

"You're welcome," balas Alindra dengan senyum manis terukir di wajah cantiknya.

"Mau gue ambilin piringnya?," tawar Alindra.

"Boleh," Alindra mengambilkan nasi goreng dan ia berikan ke Abhinav.

"Ok, kalau perlu bantuan gue panggil aja. Gue mau ngelanjutin ngepel,"

"Makasih, sorry ngerepotin," 

"Ga lah, itu udah tugas gue. Makan yah, biar ga sakit," Abhinav hanya mengangguk.

###

     Setelah selesai mengepel, ia melihat Abhinav yang sedang tertidur. Nasi goreng yang tadi ia makan, sisa setengah porsi. Dan tehnya masih banyak, kalau Alindra tebak ia hanya minum 3 teguk.

     Alindra bingung harus melakukan apalagi. Ia pun mengambil air wudhu dan shalat dhuha. Setelah melaksanakan shalat dhuha, ia membaca Al-Qur'an. Tanpa ia sadari, Abhinav sudah bangun dari tidurnya.

     Niat Abhinav ingin langsung ke kelasnya. Karena ia mendengar Alindra membaca Al-Qur'an, ia urungkan niatnya. Ia mendengarkan bacaan Alindra sampai selesai.

"Eh, Abhinav, lo udah bangun daritadi ya?. Aduh maaf yah, lo butuh apa sekarang? Mau balik kelas? Atau perut lo masih sakit?," Abhinav terkekeh melihat Alindra yang melontarkan banyak pertanyaan kepadanya.

"Ga, gue ga butuh apa-apa. Sekarang gue mau balik ke kelas. Makasih udah jagain gue, dan ini gue ganti duit lo yang tadi udah beliin nasi goreng," kata Abhinav mengeluarkan uang dari dompet nya dari saku celana.

"Eh eh. Ga usah, gue ikhlas. Suer," Alindra mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.

"Udah gapapa. Sekali lagi makasih ya," Abhinav langsung pergi keluar UKS.

"Sama-sama," Alindra mengambil uang Abhinav yang diletakkan di samping piring nasi goreng, lalu ia masukkan ke kotak amal.

     ###

     Waktu istirahat telah tiba, Alindra balik ke kelasnya. Tugasnya digantikan oleh Gita, salah satu anak PMR juga.

Sampai di kelas ia duduk di kursinya di barisan kedua paling depan.

"Ra, siapa aja tadi yang sakit?" tanya Rina teman sebangku Alindra.

"Cuma Abhinav doang,"

"WHATT?, gue ga salah dengerkan? Demi apa lo?,".

"Duh, Rin, mulut lo toa banget yah!?" Alindra meniupkan tangannya lalu diletakkan ke telinga.

"Hehe. Maaf, abisan gue shock. Sakit apa ayang beb gue?,"

"Iew. Sakit perut. Belum makan katanya, terus gue beliin aja nasi goreng," jawab Alindra.

"Beruntung banget si lo Ra. Pagi-pagi udah dapet rezeki nomplok," sungut Rina, Alindra hanya menggelengkan kepalanya.

Tettt!!

     Bel istirahat sudah selesai. Para siswa masuk ke kelas masing-masing. Alindra mengeluarkan buku fisikanya dari tas. Yap, kali belajar fisika. Fisika mata pelajaran yang paling disukai Alindra. Tak jarang ia selalu mendapat nilai 100 dalam ulangan fisikanya.

"Assalamualaikum," ucap Bu Hazami dengan senyum yang menghiasi wajahnya ketika masuk ke kelas 11 IPA 3.

Wa'alaikum salam," ucap satu kelas serempak.


     Pelajaran pun dimulai selama dua jam. Tak terasa sudah sejam berlalu. Alindra sudah mengerjakan 35 soal fisika. Rina sampai terkagum-kagum dibuatnya.

"Ra, lo makan apaan si? Jago bener fisikanya, apa jangan-jangan efek abis ketemu Abhinav?," goda Rina menaik turunkan alisnya.

"Ngaco aja lo," Rina terkekeh.

Thanks yang udah baca
Jangan lupa vote and comment

    

NADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang