Bel istirahat telah berbunyi, Lisa dan Rose yang duduk sebangku pun langsung bersorak-sorai, begitupun semua murid kelasnya.
Mereka menghadap ke belakang. Menatap teman mereka, Jisoo dan Jennie. Ternyata teman mereka yang bernama Jisoo tengah membereskan alat tulis. Begitu terbalik dengan Jennie yang berada di sampingnya. Jennie terlihat sedang melepas headset yang terpasang pada kedua telinganya. Dengan wajahnya yang malas.
"Perbandingan yang luar binasa." Gumam Lisa. Dengan mempelesetkan kata biasa' menjadi binasa'
Rose yang berada di samping Lisa pun menjawab. "Ya, kau betul."
"Kenapa dengan wajah kalian?" Tanya Jisoo yang pertama kali menyadari perubahan wajah kedua temannya.
Jennie yang mendengar pun mendongak menatap Lisa dan Rose. Kemudian menunduk lagi guna meletakkan headsetnya di loker bangku. "Apanya yang kenapa, Jisoo? Wajah mereka memang begitu kan, aneh'. "
"Apa-apaan kau? Dasar pipi martabak!"
"Rasa keju, kacang,selai, coklat. Hmm."
"Membayangkan aku jadi lapar, Rose."
"Sama. Ayo,kita pergi ke kantin."
Brak brak brak...
"Ayo ayo ayoooo." Lisa berkata seraya memukul-mukul bangku Jennie dan Jisoo.
"Bisakah kau diam Lisa?"
"Apa sih Jen, kau ini selalu marah kepada ku, Huh."
"Bukannya marah tapi kau saja yang berisik. Kau tau kan aku tidak suka dengan kebisingan?!"
"Ya aku tau."
"Lalu, kenapa kau berisik sekali."
"Ya--"
Jisoo yang menyadari akan ada keributan pun menengahi, "Stop! Sudahlah guys, Kalian itu selalu saja berargumen tidak jelas. Rose kau lapar bukan?"
Rose mengangguk sebagai jawaban. Jisoo menatap Lisa yang berada di samping Rose, "Dan kau Lisa?" Lisa mengangguk seraya cemberut, "tentu saja." Jawabnya.
Jisoo menoleh kesamping, menatap Jennie yang sedang bersedekap. Baru saja ia akan membuka mulutnya Jennie menyelatnya sehingga membuat bibir Jisoo terkatup.
"Aku tidak ingin ke kantin. Kalian saja."
"Apa kau marah padaku, Jenn?" Tanya Lisa to the point.
"Tidak. Aku hanya malas ke kantin
Lagian aku juga tidak lapar.""Benarkah begitu?" Selidik Lisa.
"Ya, lagian kita bukan anak kecil lagi. Tidak seharusnya kita bertengkar karena hal sepele."
"Kau benar. Tumben sekali kau bijak."
"Kalau kau mau ngajak ribut sini." Kesal Jennie.
"Hehehe bercanda kali."
"Huh," dengus Jennie. "Yasudah sana pergi. Ngapain masih disini?"
"Kau! Kau mengusir kami?"
"Ya,"
Lisa berdiri dari bangkunya. "Dasar pipi martabak hidung babi! Ahahahahh"
"HEY! SINI KAU! BIAR KU BERI HADIAH AGAR HIDUNGMU MIRIP BABI!" Jennie berteriak ketika dikatakan hidungnya mirip babi. Ia tak terima, jelaslah.
Dan Lisa, gadis itu sudah berlari kabur hingga tak terlihat batang hidungnya. Tetapi mereka masih mendengar suara tawa Lisa yang melengking.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
The Color My DNA BLACKPINK~
FanficBTS ✖ BL∆CKP!NK Kisah dalam hubungan empat member BTS dan empat anggota BLACKPINK. Cmon~ ikutin perjalanan mereka. ❌ DON'T COPY PASTE MY STORY!!