part 3

282 10 0
                                    


"Ii..f.yyy" ucap orang itu terbata2, orang itu pun mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh ify, dan memegang kedua bahu ify, bahu ify pun bergetar karena menangis, orang itupun mengusap air mata ify dengan kedua jarinya.

"D..d..e..b..oo, hiks, lo" ucap ify terbata2, ify tidak sanggup melanjutkan kata katanya.
"Ify lo harus kuat lo gak boleh lemah, didepan cowok berengsek kayak dia"batin ify, dengan penuh keberanianya,,ify pun mengusap air matanya secara kasar,,dan menatap kedua mata orang itu -debo.

" lepasin gue!!? Gue benci sama lo debo benci!?? "Marah ify sambil memukul dada debo dengan kedua tanganya, debo yang tidak tahan melihat pujaan hatinya ah lebih tapetnya mantan pujaan hatinya pun memeluk ify, ify yang di peluk hanya diam, dan dia menangis dipelukan pria itu.

"Maaf fy maaf" ucap debo sambil mecium kepala ify dengan sayang.

"Kebapa deb kenapa? Disaat gue hampir lupa sama lo kenapa lo datang lagi, tolong deb jangan siksa gue,,gue sakit sakit"ucap ify sesenggukan sambil menunjuk dadanya 

" lo tau deb, gue kecewa sama lo, gue benci sama lo, tolong jangan hadir dikehidupan gue lagi"ucap ify,,sambil melepaskan pelukan debo secara kasar, ify pun langsung lari menuju teman2nya.

"Ipyyyy lo kemana aja sih, gue lama nungguin lo disini,,lo nggk tau apa kaki incess capek nungguin lo, lo tuh beli es krim kmana sib? Ke luar negri? Atau ke mpffffttttt" cerocos sivia, shilla yang gak tahan sama cerocosan itu langsung membekap mulut sivia, sivia pun menjilat telapak tangan shilla

"Anjirr, pi jorok banget lo tangan gue bisa bisa rabiess nihh" kata shilla

"Ya habisnya elo, main bekep mulut gue aja,,mana bau terasi lagi tangan lo" kata sivia, shilla pun mencium tanganya sendiri, untuk memastikan yang dibilang sivia benar atau tidak

"Mulut lo tuh yang bau terasi" ucap shilla, sambil menoyor kepala sivia,, sivia yang di toyor kepala nya hanya memanyunkan bibirnya, agni pun hanya melengos melihat pertengkaran antara 2 sahabatnya yang un faedah, agni pun menatap ify, dan menyipitkan matanya ketika melihat wajah sendu sahabatnya satu ini, dengan mata bengkak.

"Lo kenapa fy?" tanya agni, sivia dan shilla yang sedang adu mulut, langsunf menolehkan wajahnya untuk menatap ify, mereka menyipitkan matanya curiga.

"Gue mau pulang"ucap ify sambil berlalu pergi, meninggalkan teman2 nya yanf melongo, agni hanya menggedikan bahu acuh,,dan berlalu pergi meninggalkan sivia dan shilla.
Shilla dab sivia yang sadar ditinggal kan langsung berlari menyusul agni dan ify.

" mungkin ify ada masalah dan belum mau cerita, nanti klo dia udab siap pasti cerita"batin agni

**********

Brakkkkkk

"ASTAGFIRULLAH" kaget CRAG sambil mengelus dada mereka masing2, ify yang sadar telah membanting pintu secara kasar,,hanya nyengir dan membentuk jarinya menjadi huruf "v".

" eh behell, lo ngaggetin gue aja tauk nggk!!? Kalau gue jantungan gimana hah! Lo mau tanggung jawab! "Marah rio

" cish,,kalau lo punya penyakit jantung,,kan nanti lo sakit2an, terus lama2 mati,,kalau udah mati tinggal dikubur,,jadi orang sableng kek lo gak ada lagii, wlee"ejek ify sambil memeletkan lidahnya, dan belari menuju kamarnya.

"Yatuhannn,,dede rioo gak bisa diginiin" ucap rio dramatis,,sambil memegang dadanya, CAG yang melihat itu hanya bergidik ngeri melihat kelakuan abnormal sahabatnya.

"Dek, yang sabar ya ini coba an" kata cakka menyemangati sambil menepuk punggung rio.

"Hiks, iya mas cakka dede rio selalu sabar" ucap rio, sambil memeluk cakka,,cakka pun membalas pelukan rio,,dan menepuk pundak rio pelan, alvin dan gabriel yang melihat itu merasa jijik, dan melengos melihat kelakuan meraka.

Love To The Mortal EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang