14.goback

14 2 0
                                    

Hari hari dikorea telah kulewati dengan kebahagiaan aku dan rival . Hingga tiada aku sadari bahwa liburanku ini telah usai , aku harus kembali ke tanah air , walaupun sebenarnya aku masih ingin menikmati liburanku berasama rival.

Tidak seperti biasanya , kali ini rival tidak banyak bicara didalam pesawat . Dia hanya bicara seperlunya saja . Sungguh seperti sosok yang tak ku kenal .

"Rival ? " ujarku pada rival

"Kenapa? " , jawab rival

"Kamu gak kayak biasanya ", ucapku

Rival tak menjawab dan kembali menolehkan pandangannya ke depan.

" ada apa ini ? Semenjak membantuku prepare barang-barang , rival menjadi sangat pendiam " tanyaku dalam hati

" val .. Kepala gue sakit banget ,kenapa ya?" Tanyaku basa-basi sambil menyenderkan kepalaku pada bahu rival

"Tanyalah sama pak dokter ,kok malah nanya sama aku "jawab rival dengan wajah ketusnya

" kan lo dokter cinta guee " ledeku pada rival sambil menyolek pipinya

"Lho ? Bukannya dokter cinta kamu revan ? Bukan aku ! "

" val ? " ucapku dengan wajah seribu tanya

"Kenapa kamu kaget ? Aku tahu ! Semua . "

" maksud kamu apa ? " tanyaku

" kamu masih pura-pura gak tau ? Sampai kapan kamu mau nyembunyiin ini semua sama aku ? " ucap rival dengan nada sedikit tinggi.

" val, aku bisa ngejelasin ini semua . Ini gak seperti apa yang kamu kira val " ucapku dengan mata yang memerah

" gak seperti yang aku kira ? Emang baner ta. Ini gak seperti yang aku kira . Aku tahu ini semua dari hati kamu. Gak mungkin hati kamu berbohongkan ? " tanya rival

" hati aku ? Maksud kamu ? "

" iya , Diary kamu . Itu isinya curahan khati kamu kan ? Bukan dugaan aku ! "

Deeg !!
Ternyata rival tahu ini semua dari cacatan diaryku yang ditemukan rival sewaktu membantuku membereskan barang-barang.

" maafkan aku val , aku janji aku akan melupakan revan dan mulai mencintai kamu seutuhnya , aku janji val " ucapku sambil tertunduk nangis yang tidak berani melihat wajah kecewa rival.

"Terlambat ,.. "

"Gak ada kata terlambat untuk memperbaiki ini semua val ,aku bisa memperbaiki ini semua " jawabku sambil terisak-isak.

"Gak perlu ta ,aku udah mengihklaskan kamu "

" beri aku kesempatan kedua rival ,aku janji aku gak bakal ngecewain kamu untuk ke2 kalinya" ,ucapku sambil menahan tangan rival yang beranjak pergi

Sementara rival tak menghiraukanku dan malah beranjak meninggalkanku karna ternyata pesawat sudah take of.

Turun dari pesawat aku seperti orang kebingungan . Aku mencari rival ,tapi dia gak ada . Akupun beranjak k toilet untuk mencuci mukaku yang basah karna tangisku

" lo adalah wanita terbodoh yang menyia-nyiakan lelaki se sempumpurna rival " , aku menunjuk-nunjuk wajahku sendiri yang terpantul dikaca kamar mandi.

***
Aku berjalan dikoridor bandara dengan wajah murungku. Sejenak aku berfikir , rasanya baru saja kemarin aku bisa tertawa bersama dengan rival ,menghabiskan masa-masa indah ,tapi sekarang ? Rival akan meninggalkanku ? Aku segera menggeleng-gelengkan lepalaku petanda tidak menerima pemikiranku sendiri

Aku tak sadar bahwa pipiku sudah basah kembali terguyur tangisanku ,hingga tampaklah tangan didepanku yang menyodorkan sapu tangan.

Akupun segera mendonggakan wajahku ,hingga tak disadari bahwa sudah ada sesosok leleaki yang berada dihadapanku.
Siapa dia ? Aku tak tahu karna dia memakai masker yang menutupi wajahnya

"Terimakasih ," ujarku sambil mengambil sapu tangan itu

Tetapi pria itu langsung pergi meninggalkan ku tanpa membawa sapu tanganya kembali.
" ah sudahlah mungkin dia buru-buru ", gumamku dalam hati

My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang