17.di rumah rival

52 4 3
                                    

Waktu harus terus berlanjut.
Dengan kejadian itu aku tak menyesalinya,karna aku tahu bahwa setiap kejadian mempunyai alasan untuk terjadi

Cahaya mentara masuk menembus gorden kamarku hingga membuatku terbangun dari tidurku.

Hari ini aku telah berniat untuk pergi kerumah rival , untuk mengembalikan cincin berlian yang pernah rival berikan kepadaku.

Setelah selesai bersiap- siap akupun segera memesan taksi online dari handphoneku dan menunggunya diteras.

****
Seperti biasa ketika aku datang k rumah rival selalu saja tak ada yang menjawab saat aku memencet belnya, alhasil akupun masuk ke dalam rumah rival karna lagi-lagi pintunya tak dikunci.

"Assalamualaikum.. " teriaku sedikit aga keras

Tak ada jawaban akupun bergeras menaiki anak tangga untuk ke kamar rival ,karna biasanya rival selalu ada dikamarnya.

"Bismillah ,semoga rival gak lagi berduaan sama cewenya .. Aku gak mau ganggu mereka berdua" gumamku sambil membuka kenop pintu kamar rival

Aku mendapati seorang lelaki dengan wajah pucatnya sedang melamun disofa dekat kasurnya

"Rival ... " teriakku yang membuyarkan lamunan rival.

"Eh hinata ,kamu ngapain disini ? " ujar rival dengan muka shocknya.

" maaf sebelumnya kalo aku lancang masuk ke kamar kamu val, soalnya dibawah gak ada siapa-siapa akhirnya aku k kamar kamu deh karna aku fikir kamu . " jawabku

"Iya gapapa ", singkat rival

" Rival kamu sakit ya? Muka kamu ko pucet banget ? " Tanyaku kepada rival.

"Bukan urusan kamu lagi. Lagi pula apa peduli kamu sama aku ?! " jawab rival dengan nada sedikit aga membentak

" aku peduli karna aku temen kamu val ..", ucapku

" Kita gak ada hubungan apa-apa lagi, bahkan sekedar untuk berteman ! ", ucap rival yang sedari tadi tak ingin menolehkan wajahnya kepadaku

" val kamu ko gitu banget sih sama aku ? Bahkan untuk berteman sama aku aja kamu gak mau ? Sehina apasih aku dimata kamu ? ", tanyaku pada rival sembari menahan air mataku

" Apa kamu gak ngerasa puas dengan apa yang udah kamu lakuin ke aku ? Disini aku juga tersakiti val ! Cewe mana yang gak sakit kalo ditinggal pergi sama cewe baru ?" Tambahku

" Apa kamu bilang ? Kamu sakit ? Kalo kamu digituin aja sakit apalagi kamu kalo jadi aku ? Sakit ta. Disaat udah sayang banget sama cewe Dan ternyata cewe itu ngejadiin kita pelampisan doang. Padahal kita udah ngasih apapun yang kita punya " ujar rival dengan nada menanjak

"Aku tahu val, aku tahu aku emang cewe jahat . Maka dari itu aku berharap semoga kamu bahagia dengan cellin yang jauh lebih sempurna dari pada aku "

" ini val , terimakasih untuk semuanya. Aku gak bakal ngeluapin kamu, aku harap kamu juga gak akan ngelupain aku ... Sekali lagi maaf & terimakasih banyak Rival ." Ujarku sembari memberikan cincin itu kepada rival dan meninggalkan rumah rival.

Lagi. Aku meninggalkan rival dengan derai air mata yang deras membasahi wajahku.

My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang