18.Bertemu kembali

62 3 0
                                    

Hari ini aku berniat untuk pergi ke taman sekadar untuk refreshing diri . Karna perlu aku akui bahwa semenjak kejadian itu aku lebih banyak menangis dikamar sendiri.

" ka jalan ke taman yuuuk ", ajakku kepada kakak ku.

" yaah, maaf de kakak gak bisa . Bentar lagi kaka harus berangkat k kantor, ada rapat ", jawab kakaku

"Yah kak, yaudahdeh aku sendiri aja ", ujarku

" sendiri ? Jomblo-jomblo banget ta, biasanya dikelilingi cowok-cowok
ganteng kayak rival sama revan. Eh sekarang sendirian " ujar kakakku cengengesan.

" Hmmm , mereka udah bahagia tanpa aku kak ", jawabku malas.

" hehehe ,yaudah doain aja semoga
mereka dapet yang jauh lebih baik dibanding kamu", ucap kakaku sembari mengacak-ngacak puncak kepalaku.

" aminnn ,yaudah kak gua berangkat yaa " pamitku kepada kakakku.

*****

Sampai ditaman aku mulai
membaringkan tubuhku diatas
Rerumputan hijau dan mulai mengatur nafas secara perlahan.

Melihat langit yang begitu cerah membuat hatiku semakin tenang .

Aku menaruh tanganku dibawah
kepala untuk menjadikan tumpuan. Sejenak aku menolehkan pandanganku pada dua sejoli yang sedang duduk berduaan dibagku taman.

" Andai saja revan ada disini ,dan andai saja rival tak meninggalkan ku ,
Pasti aku sekarang tak sendiri begini ." Gumamku berandai-andai

Seketika air mataku turun begitu saja ketika memori-memori indah terputar kembali dibenakku.

Aku pantas menerima semua ini
Aku memang perempuan jahat nan hina
Maafkan aku Revan ..
Rival ...
Aku berharap semoga kalian bahagia dengan siapapun & dimanapun kalian beradaa

ku menolehkan wajahku kembali ke langit yang sudah mendung petanda hujan akan datang.

Bukannya beranjak pulang ,aku malah menunggu hujan turun.

" Hujan .. Turunlah. Turunlah dengan deras sehingga menghayutkan semua kesedihanku . Menghapuskan jejak hidupku yang telah hancur ini. Turunlah hujan ... " teriakku sembari mendongakkan wajahku ke atas langit.

Tak perlu waktu lama setelah ku berteriak memohon hujan, hujanpun datang dengan sangat derasnya.

Petir-petir mulai terdengar dengan sangat kerasnya menemani setiap bulir air hujan yang jatuh.

Bukannya takut , aku malah mendongakkan wajahku ke atas dan merentangkan kedua tanganku sembari memejamkan kedua mataku

Mencoba membiarkan setiap bulir air hujan jatuh membasahi tubuhku.

Sejanak aku tak merasakan lagi buliran air hujan yang jatuh. Aku refleks menoleh ke atas, mendapati payung yang berada tepat di kepala. Tanpa berfikir panjang aku melihat orang tersebut ternyata orang itu adalah orang yang sama seperti yang selalu memberikankh sapu tangan

" kamu lagi .. ", ujarku kepada lelaki itu

" Sebenernya kamu itu siapasih ? Datang & pergi seenak kamu ?", tanyaku kepada pria itu lalu aku langsung menarik buff pria tersebut

Pria tersebut menahan tetapi aku tetap memaksa untuk membuka buff pria itu.

Setelah aku memaksa untuk membuka buff pria tersebut, akhirnya buffnya pun terbuka ternyata pria itu adalah revan

"Pak dokter .. " kata hinata sembari terus memelakkan matanya berharap ini hanya mimpi .

" kammu .. Re .. Revan kan ? " ucapku yang kembali membelalakan mataku kembali

"Jadi sel .. Selama ini , kamu ? " ucapku terbata-bata

"Iya , aku revan hinata . Aku telah kembali " ucap revan sembari memegang kedua tanganku

"Tapi kenapa kamu .. Kamu malah .. ", aku tak bisa melanjutkan perkataanku, air mataku mulai mengalir dari ujung mataku.

" aku bisa menjelaskan ini semua ta , aku mohon kamu dengerin dulu penjelasan aku", ucap rival sembari menghapus air mata dipipiku.

Aku hanya bisa diam mematung . Tak tahu apa yang sedang aku rasakan ? Apakah senang atau kah sedih ? Entahlah yang jelas yang lebih mendominan dibading itu semua adalah rasa takutku.

Apa yang akan terjadi setelah ini ? Apakah aku akan benar-benar melupakan rival dan kembali kepada revan ? Atau malah sebaliknya ?

Yang jelas aku tak bisa memilih diantara mereka .

Tuhan ..
Apa yang akan terjadi setelah ini?
Aku mohon jangan berikan aku pilihan
Sebab aku tak bisa memilih
Salah satu dari mereka
Mereka ada pangeranku
Yang menjadi satu persatuan yang tak bisa dipisahkan .

My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang