Sudah sangat lama aku berada di teater ini,aku mungkin bisa dibilang mulai bosan oleh peran yang kulakukan,aku tak kunjung mendapatkan kenangan berharga sangat aku inginkan. berpuluh puluh tahun sudah aku berada di teater ini namun aku tak kunjung melihat penonton merespon dramaku
"Responlah dramaku sekali saja"
Aku mengatakan itu dengan suara lirih aku juga ingin penonton merespon dramaku walau sutradara sudah menjadi respon pertamaku namun aku ingin orang lain juga merespon aku tidak merasa sia sia melakukan peran ini namun aku tidak puas melakukannya jika orang lain belum puas melihatku bersandiwara
Aku ingin meninggalkan teater ini dengan membawa kenangan berhargaku
Begitulah harapanku saat ini
Ketika aku diberi peran oleh sutradara aku rasa bahwa aku bisa melakukannya namun itu salah
Aku terlalu percaya dengan diriku sendiri
Aku dihadapkan oleh dua pilihan
Aku menyelamatkan diriku atau orang lain?
Aku berperan sebagai korban gempa bumi di tempat aku tinggal
Aku tinggal bersama nenekku namun kejadian mengerikan datang,gempa bumi melanda tempatku,aku bingung harus bagaimana,rumah yang aku tinggali hampir roboh namun dia menyuruhku untuk meninggalkannya tapi hatiku bersikeras untuk tetap bersamanya disamping itu dia terus bertahan dan mengancamku bahwa jika aku mendekatinya maka dia akan bunuh diri aku bingung harus melakukan apa"Nek,biarkan aku menolongmu"
"Jangan,biarkan saja kau hidup aku yang berumur tinggal hitung hari lagi tidak berhak untuk hidup"
"Jangan bilang begitu,aku sudah tidak punya apa apa lagi kumohon jangan tinggalkan aku nek!!!"Aku bersikeras untuk menolongnya namun dia terus saja mengancamku aku pun berusaha mencari cara agar aku bisa menolongnya
"Datanglah satu ide!!!!"
Aku terus memikirkannya hingga kayu yang berada di atas kami terjatuh dan hampir mengenai nenekku
"Hampir saja!!!"
Aku terjatuh setelah melihat kejadian mengerikan ini
"Cepatlah tinggalkan aku!!"
Dia terus berteriak kepadaku agar aku meninggalkannya namun aku tidak rela,aku berdiri dan tetap di posisiku dan pikiranku cara menolongnya tiba tiba muncul
Aku berjalan meninggalkannya,berusaha untuk tidak membalikkah wajahku kearahnya.aku berjalan dengan langkah yang berat menahan air mataku yang hampir jatuh
"Terima kasih nak telah mendengarkanku"
Dia tersenyum dan bangga terhadap cucunya
Namun
Aku langsung berlari kearahnya secepat mungkin hingga menabrak barang barang yang tergeletak di lantai,aku menggendongnya dan membawa keluar rumah,sesaat setelah itu rumah yang aku tinggali pun roboh total
"Kenapa kau menyelamatkanku nak?"
Dia menamparku sambil menangisi kelakuan cucunya
"Maafkan aku nek,aku tidak bisa meninggalkanmu aku takut kehilangan dirimu"
Aku memeluk erat nenekku sambil menangis,sesaat setelah itu aku tiba tiba merasa kesakitan
Aku baru menyadari bahwa perutku tersayat oleh benda tajam,dan darah yang keluar dari tubuhku sangat banyak,tanganku mulai dingin,tubuhku mulai bergetar,penglihatanku mulai rabun dan suaraku hanya tidak terdengar jelas lagi
"Apakah ini sudah saatnya?"
Aku melihat sekelilingku,aku melihat penonton yang melihat sandiwaraku menangis dan ada beberapa yang menepuk tangan entah kenapa akhirnya penonton bisa melihat sandiwaraku
Aku sungguh bahagia
Aku tidak sia sia melakukan ini semua
Akhirnya penonton mengakuiku
Aku pun mengangkat tanganku kepada mereka dan mereka menawarkannya tangannya untuk membantuku berdiri tegak aku tidak percaya bahwa jika orang orang ingin melihatku,aku harus melakukan sesuatu terhadap mereka selama ini aku hanya melakukan sesuatu hanya untuk diriku sendiri
Aku baru sadar bahwa hal ini sungguh menyenangkan
"Sudah waktunya maika"
"Ya,sutradara"Aku mulai meninggalkan teater ini namun penonton terus saja menangis
"Jangan tinggalkan kami!!!tetaplah bersama kami maika!!!"
Namun kaki terus saja berjalan tanpa aku perintahkan aku mulai dekat dengan pintu teater
"Jangan pergi maika!!!"
Tinggal beberapa cm lagi diriku memasuki pintu ini
"Terima kasih semua aku sungguh senang dengan sandiwara ini"Aku tersenyum kepada mereka sambil melambaikan tanganku kepada mereka untuk terakhir kalinya,akupun keluar dari teater ini dengan senyuman
"Selamat datang maika dan terima kasih atas apa yang kau lakukan selama ini"
Air mataku mengalir dengan deras,tubuhku kaku mendengar ucapan dia,aku merasa bahwa aku baru saja memulai drama ini dan berakhir secepat ini,ini sungguh berharga buatku,aku tidak menyesal lahir di dunia ini walau ini hanyalah sandiwara aku akhirnya merasakan hidup di panggung sandiwara ini,kita berada di teater hanyalah sementara dengan berbagai macam peran dan topeng yang dilakukan untuk melengkapi sandiwara ini,ada banyak nilai nilai yang bisa kupetik dari sandiwara ini namun ada satu nilai yang tidak bisa hilang dari benakku yaitu menolong orang lain,sepenting apapun diri kita,kita harus menyelematkan orang lain dan hidup bersama kita,kita makhluk sosial dan saling membutuhkan satu sama lain dan kita tidak harus menyakiti diri kita dengan kepalsuan ini,kita bisa melakukan apapun asalkan itu benar dan yakin bahwa tindakan ini tidak sia sia
Begitulah hidup ini bagaikan panggung sandiwara dimana tuhan lah yang menyutradarainya dan pada akhirnya setelah kita menyelesaikan peran ini kita pun meninggalkan teater ini dan kembali ke alam kita berasal yang dimana tidak ada satupun drama yang dilakukan melainkan hanyalah balasan atas apa yang kita lakukan selama ini
End
![](https://img.wattpad.com/cover/129532271-288-k8123a2.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruangan tak berujung
Randomruangan yang begitu nyata namun hanyalah sementara dan tidak berujung membuat kita tidak tau sampai kapan kita bisa keluar dari ruangan ini.......