Satu

29 6 1
                                    

         Jam istirahatpun berbunyi para siswa berhamburan keluar kelas. Ada yang ke kantin , koperasi , taman sekolah dan ada juga yang tetap stay di kelas untuk memakan bekal yang mereka bawa dari rumah. Berbeda dengan siswa dan siswi yang lain Vani hanya duduk sambil memandang keluar jendela sambil memakai earphone di telinganya. Bukannya dia tak lapar tetapi hanya saja dia sedang menunggu seseorang untuk datang ke kelasnya. Karena jika ia pergi ke kantin , ia takut orang yang dia tunggu tidak bisa bertemu dengannya.

Vani menunggu "DIA" untuk datang tanpa terasa 20 menitpun berlalu dan waktu menunjukkan pukul 12.30 itu artinya, bel masuk hampir berbunyi. Vani sangat bingung kenapa " DIA" belum datang juga . Vani pun hanya bisa mendengus pasrah tetapi , tidak lama kemudian ada yang datang dan langsung memegang bahu Vani sontak Vani langsung menengok kebelakang berharap bahwa "DIA" datang .

" weh Van , lo gak makan?" Vani merasa kecewa karena bukan "DIA" yang datang melainkan Ayu sahabatnya sendiri.

" Gak , gue gak laper yu. Lagian gue lagi nunggu seseorang tapi dari tadi belum datang juga dianya." Jawab Vani sambil tersenyum kecut .

" udahlah ngapain lo nungguin orang yang jelas-jelas gak bakal datang coba lo piker deh udah hamper abis jam istirahat tapi belum datang juga udah nih lo makan dulu." Ucap Ayu sambil menyodorkan wafer ke Vani.

" Gue beneran gak laper yu." Ucap Vani berbohong karena dari tadi cacing yang di perutnya sudah mengamuk minta di beri makan.

" kalo lo gak mau nih maka permen aja." Ucap Ayu sambil menyodorkan permen ke Vani dan Vani pun menerimanya.

" Eh yu bentar ya , gue mau buang sampah di luar."

" Tumbenan lo mau buang sampah di luar biasanya juga lo taruh di kolong meja." Ucap ayu sambil terkekeh pelan tetapi Vani tidak menghiraukannya dan langsung keluar kelas . saat Vani ingin membuang sampah tidak sengaja ia melihat kesamping dan langsung berlari kedalam kelas sambil menangis lalu memeluk Ayu.

" lo kenapa Van? Lo kenapa nangis jawab gue Van!" Tanya Ayu dengan panik karena badan Vani bergetar hebat akibat ia menangis tertahan.

"Yu......." Panggil Vani dengan lirih.

" Iya kenapa Van? Lo kenapa nangis cerita sama gue."

" Gu...gue sakit hati yu ......" ucap Vani yang msih terisak.

" Lo kenapa ? jangan bikin gue bingung."

" Gilang yu,di...dia berduaan sama cewe laen."

"Serius lo van ?" ayu tersentak kaget setelah mendengar ucapan Vani. Bagaimana bisa seorang Gilang Adhi Perwira orang sudah lama disukai sahabatnya Vani berduaan dengan perempuan lain. Memang sih Gilang itu orangnya famous siapa sih yang gak kenal sama dia ? semua orang juga pasti kenal karena Gilang itu ketua OSIS selain itu juga Gilang berwajah sangat tampan karena dia blasteran indo-jerman perempuan mana sih yang gak suka sama Gilang?.

"Serius Yu gue gak bohong ta.....tadi gue liat sendiri kalo dia lagi duduk berduaan sama cewe di depan." Ucap Vani yang masih terisak.

" Wah kurang ngajar tuh orang! Lo rela-relain gak ke kantin buat makan demi nungguin dia tapi ternyata dia dari tadi di depan duduk berduaan sama cewe laen ? sumpah salut gue! Gue kira dia cowo baik-baik tapi ternyata dia gak lebih dari cowo brengsek!" ucap Ayu dengan nada tinggi dan emosi yang meluap.

" Gue kecewa sama dia yu ,gue kira dia beda dari yang laen ."

" Lagian lo ngapain sih nungguin dia Van ? sadar Van sadar ! lo udah nunggu dia hampir dua tahun buka mata lo Van lo tuh cantik, sempurna banyak yang sayang sama lo tapi kenapa lo tetap bertahan sama cowo kaya gitu! Cowo yang jelas jelas gak pernah perduli sama lo, gue gak ngerti sama otak lo Van!" ucap Ayu mengeluarkan semua amarah yang sudah ia pendam hampir dua tahun ini karena ia tidak tega melihat melihat sahabatnya yang semakin hari semakin aneh karena rasa sukanya terhadap Gilang.

" Udahlah Yu gue gapapa ko lagian dia bukan siapa siapa gue kan ? guenya aja yang gak punya malu nunggu dia terus sampe gue harus ngerendahin harga diri gue di depan dia. Jujur yu gue cape harus pura pura tersenyum ,bahagia, ceria di depan dia apalagi......." Ucap Vani menggantungkan kalimatnya kemudian ia menunduk.

" Liat dia ketawa sama yang lain . sakit sih yah.......mau gimana lagi gue Cuma dianggap TEMAN gak lebih." Ucap Vani yang memaksakan senyumnya dan tanpa sadar satu tetes pun meluncur bebas melewati pipi Vani.

Ayu merasa sangat kasihan terhadap Vani tetapi Ayu tidak bisa berbuat apa apa ia ingin sekali melabrak Gilang namun Vani selalu melarangnya karena alasan Vani tidak mau kalau sampai terjadi apa apa terhadap Ayu karena kelakuan fans Gilang yang tidak segan segan akan melakukan apapun untuk melindungi Gilang.

SAYANG SAMA BEGO ITU BEDA TIPIS YA BUKTINYA GUE MASIH MAU NUNGGU LO YANG JELAS-JELAS GAK PERNAH PUNYA PERASAAN LEBIH KE GUE

" LOVING SOMEONE THAT DOSEN'T LOVE YOU BACK IS LIKE HUGGING A CACTUS. THE TIGHTER YOU HUG, THE MORE IT HURTS."

Mainstream ConfessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang