part 3

308 16 11
                                    

    Hamparan sawah hijau, gunung perbukitan yang tegak menjulang memamerkan keindahan ciptaan Allah SWT, jernihnya air sungai disepanjang jalan yang dilewati keluarga alkatiri untuk menuju sebuah desa di kaki gunung.

  Menuju rumah seorang gadis yang akan menjadi bagian keluarga alkatiri. Hari ini adalah hari dimana ryan akan mengantarkan lamaranya pada wanita pilihan orang tua nya.

   "Mah ini masih lama gak sih? Bosen tau gak nyampe nyampe" gerutu ryani-adik ryan

    "Masih jauh sayang butuh beberapa jam lagi lebih baik kamu tidur dulu" jawab aisyah-mama ryan

   "Hah lama banget ryani udah laper tau" rengek ryani

   "Sabar sayang mamah juga pengen cepet cepet ketemu calon menantu" kata aisyah bersemangat

    "Papah juga mah pasti cantik" sahut farhan -papah ryan

    "Ya pasti dong pah" tukas aisyah tersenyum bangga.

   Aisyah-mama ryan- lalu melirik kearah ryan yang sibuk dengan laptopnya tanpa memperdulikan sekitar

    "Ryan kamu sibuk terus dengan laptop kamu itu sudahlah matikan itu, harusnya kamu mempersiapkan diri dong orang ini acara kamu kok", tegur aisyah.

   "Ryan ngerjain kerjaan mah", jawab nya yang masih pokus ke laptop

   "Udah kerjaan nanti aja kamu simpen aja tu laptop", titah aisyah

  "Tanggung mah dikit lagi", ucap ryan

  "Gada simpen", kata aisyah merebut laptop ryan

   "Yah mama" protes ryan saat laptopnya direbut namun dibalas mamanya dengan mata yang melotot menandakan tidak terima protesan dari siapapun bahkan papanya pun hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anak dan istrinya

  
🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀

   "Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri. Lalu ia jadikan dari padanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki laki dan perempuan yang banyak sekali"

(Q - S Annisa [4] : 1)

🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀

   Annisa tengah duduk didepan meja rias, sibuk dengan mempersiapkan dirinya yang dibantu kedua sahabatnya liza dan syifa. Liza sedang membantu memoleskan sedikit bedak diwajah Nisa, memakaikan celak sedangan Syifa merapikan hijab syar'i yang dikenakan Nisa.

   "Subhanallah ukhti cantik sekali " puji Syifa kagum, saat Liza selesai memoleskan lipsblam dibibir Nisa

   "Iya ukhti aku setuju dengan syifa, ukhti sangat cantik" puji Liza seperti Syifa

   " Terima kasih ini semua karena bantuan kalian", ucap Nisa tersenyum. Syifa dan Nisa pun itu tersenyum

   Dari arah luar kamar Nisa terdengar teriakan mellysa- mama Nisa yang tengah sibuk menyusun segala sesuatu mengenai acara lamaran.

    Annisa tersenyum kecil mendengar teriakan ibu yang sangat antusias menyambut acara lamaran nya ini. Tak henti-hentinya senyum indah terukir diwajah yang tidak dibilang muda lagi itu. Ibunya terlihat sangat menginginkan pernikahan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta FisabilillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang