1

5.5K 410 58
                                    


Ini adalah dunia di mana kami, para setengah manusia berkumpul.

Siluman? Hei, itu terlalu kasar.

Hybrid? Entah, aku bahkan ragu mengetahui arti hybrid itu apa.

Well, aku tidak begitu peduli. Kami sangat menghormati manusiaㅡkarena mereka nenek moyang kami, dan kami juga sangat menghormati binatangㅡkarena mereka ada setengah jati diri kami.

Kau mau mendengar ceritaku?

**

Warning: fantasy dan fantasy. Biarkan imajinasi kalian yang memimpin :')

Disclaimer: BTS' members belong to BigHit Ent, family, and fans.

Don't like this pairing? Close this page, write your own story and pairing. Thanks!

**

"PARK JIMIIIIN!!"

Kalian dengar suara teriakan itu? Kalian lihat dua orang yang tengah mengejarku?

Hal seperti ini sering terjadi. Bukan, aku bukannya pencuri. Aku hanyanya siswi SMA biasa yang hendak membolos, tetapi keburu tertangkap oleh anak OSIS.

Hei, walau aku perempuan, lariku cepat. Tentu sajaㅡ

ㅡkarena aku setengah anjing.

"Berhenti kau!!" teriak salah seorang lagi. Aku masih berlari dengan kekuatan penuh. Dua orang yang mengejarku tidak akan bisa menyamai kecepatanku.

Aku berniat belok ke kanan guna ke atap, tetapi sesuatu menarik lenganku hingga aku masuk ke celah pintu ruangan.

Baru aku ingin berteriak, kuurungkan niatku begitu tahu siapa yang menarikku. Aku mendengus, "wae?" tanyaku kesal.

"Aku baru saja menyelamatkanmu," jawabnya sok.

Aku mendesis mengetahui apa yang ia katakan benar. Aku melihat dari celah pintu melihat bahwa dua orang OSIS tadi kebingungan mencari jejakku yang tiba-tiba saja menghilang. Akhirnya mereka menyerah dan memilih kembali.

Saatku berbalik, hidungku membentur dada bidang seseorang yang telah menyelamatkanku. Oh, tidak. Aku lebih memilih tertangkap oleh dua orang OSIS itu daripada satu ruangan bersamanya. Sial.

"Bisa kau menjauh?" aku mencoba mendorong dadanya menggunakan kedua tanganku. Mengupayakan adanya jarak di antara kami. Namun, jemariku digenggam erat.

Sial. Berdua dengannya di dalam satu ruangan yang sama tidak akan pernah aman.

"Aku telah menyelamatkanmu, Jiminie," ucapnya sembari mengelus surai abuku.

"Lalu?" jawabku sambil menepis tangannya.

"Hadiah," ucapnya dengan seringai.

Baru aku ingin menjawab dia sudah menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku. Menghisap lidah dan mengeksplor langit-langit mulutku. Aku memukul dadanya berusaha menjauhkan serangan bibirnya dariku begitu mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

Dalam keadaan tersedak seperti ini, pendengaran anjingku muncul. Bahkan penciumanku juga. Bau ini, suara langkah ini. Tidak, ia tidak boleh tahu bahwa kami tengah berciuman!

Aku langsung mengigit lidahnya dengan keras agar ia berhenti menciumku, dan berhasil.

"Aish, Park Jimin kau liar sekali," dengusnya.

GREK

"Yoongi-Hyung, ini adaㅡoh, Jimin?"

"Sialan kau, Tae. Kau menganganggu!"

Babe [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang