Chapter 12 | The Party

23.7K 3.3K 1.7K
                                    

"Malam yang berwarna, tetap saja gelap kalau tak ada bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Malam yang berwarna, tetap saja gelap kalau tak ada bintang.
Apalagi, saat hati sedang direlung gundah."

T H E P A R T Y

"Mantannya tapi bukan mantan yang kayak begitu.."

Entah kenapa, Stella hampir saja menghembuskan napasnya tanda lega, namun ia cepat-cepat menetralisir perasaannya dan berusaha fokus pada apa yang hendak Janita bicarakan padanya. Ia menatap Janita.

"Terus apa?" tanya Stella.

"Mantan temen deket," balas Janita. "Gue sama Achy itu dulu deketnya udah kayak lo sama Tiffany sekarang. Kita bahkan bareng-bareng daftar OSIS dan teriak-teriak saking senengnya pas kita berdua keterima. Terus, Achy kenalin gue ke temen dia dari kecil yang sekolah di sini juga.. si Deon itu. Nah kita mulai main bareng deh tuh. Tapi, gue lama kelamaan jadi ada rasa sama Deon—"

Janita berhenti. Mengatur napasnya sembari sesekali menatapi raut wajah Stella yang masih diam tak bereaksi. Kemudian, ia melanjutkan.

"Inget cowok famous yang gue ceritain lagi deket sama gue tahun lalu itu kan?" tanya Janita, dibalas anggukkan oleh Stella. "Itu Deon."

"Lo... suka sama kak Deon?" Ragu-ragu Stella bertanya.

"Waktu itu." Janita cepat-cepat meluruskan. "Sekarang mah gue udah nggak mikir-mikirin pacaran dulu. Nanti juga pas di KL ketemu cogan-cogan lainnya."

Stella tak bereaksi lagi kali ini. Membuat benturan di kepala Janita terasa semakin keras saat dia sadar kalau pengalihan topiknya tak berhasil dan mengharuskannya menjelaskan sampai akhir kepada Stella.

Janita tak punya pilihan lain.

"Jadi, waktu itu gue sama Achy kan deket banget ya. Terus dia kayak ngenalin gue ke Deon. Nah, pas gue sama Deon kayak semacem deket gitu... gue ada slek sama Achy. Gue gatau kalo Achy ternyata dari dulu emang suka sama si Deon. Gue kira dia cuman nganggep Deon temen doang gitu.. ternyata nggak."

Sebenarnya, Stella ingin sekali berkata 'terus' agar Janita melanjutkan ceritanya tanpa berhenti, namun ia sadar tak seharusnya ia melakukan hal itu. Terlebih, kalau Stella tidak salah mengingat, Janita sempat kacau parah karena cowok famous—Deon—yang diceritakannya dulu itu, dan masalah dengan sahabat dekatnya karena seorang laki-laki yang bahkan tak memberi hubungan pasti kepada keduanya.

"Achy kayak nggak terima gitu, ngata-ngatain gue PHO segala macem. Padahal dia yang buat gue deket sama Deon."

Stella menunduk lesu. Membuat Janita seketika saja direlung perasaan bersalah. Ia cepat-cepat menepuk pundak Stella dan memintanya untuk mendongak menatapnya.

"Lo udah suka ya sama Deon?" tanya Janita, tiba-tiba.

Bukannya menggeleng, Stella malah kembali menunduk dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Ia menggeleng pelan.

Radeon & StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang