Chapter 24 | The Cases

17.8K 2.8K 3.2K
                                    

"Everything keep us apart, I'm not the one you were meant to find

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Everything keep us apart,
I'm not the one you were meant to find."

• T H E   C A S E S •

Stella menarik tangannya yang mulai berkeringat dari genggaman Brenda. Kemudian ia mundur selangkah dan hampir terjatuh ke belakang lantaran kakinya yang gemetar. Tiffany cepat-cepat meraihnya.

"Iya, Kak. Kenapa ya?" tanya Stella, sekali lagi.

Brenda tersenyum sumringah. "Kenapa ya?" ulangnya. "Lo sepupunya Janita, 'kan?"

Benak Stella kembali bertanya-tanya dengan serentetan kata bagaimana. Pertama, bagaimana Brenda tahu nama lengkapnya. Kedua, bagaimana Brenda tahu kelasnya. Ketiga, bagaimana Brenda tahu keluarganya. Begitu banyak yang diketahuinya, tapi Stella masih tidak tahu sama sekali siapa sosok Brenda ini.

"Kok Kakak bisa tau?"

Teman-teman Brenda tertawa.

"Nanya mulu kayak quisioner," celetuk yang berdiri di sebelah kanan Brenda. Verren.

Brenda menoleh ke arahnya dan menatapnya datar. "Stop talking, I didn't ask for it."

Verren dan teman-temannya langsung berhenti tertawa, yang sedetik membuat Stella merasa kalau Brenda memang jahat, hanya saja tak sejahat kelihatannya. Atau setidaknya, bukan terhadapnya.

"Sorry," kata Verren, sambil memutar bola matanya dan berdecak sebal. Nampak tidak terima diperlakukan seperti itu di hadapan Stella.

Mendesah berat, Brenda merogoh saku seragamnya dan menyodorkan kunci ke arah Verren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendesah berat, Brenda merogoh saku seragamnya dan menyodorkan kunci ke arah Verren. "Kalian bertiga ke mobil duluan."

Sementara Stella menunggu Brenda berurusan dengan teman-temannya, Tiffany nampak gemas di tempatnya. Terlebih saat melihat bagaimana perilaku teman-teman Brenda terhadap sahabatnya. Dan lagi, cara Brenda berbicara entah kenapa tidak enak didengar oleh telinga Tiffany yang mendadak gatal.

"Woi, Brenda!"

Walau hanya Brenda yang dipanggil, Stella dan Tiffany ikut menoleh saat suara yang mereka kenali dengan jelas itu memanggil nama Brenda dengan lantang dan keras hingga membuat beberapa pandangan murid yang sedang berjalan di sepanjang koridor tertuju kepada mereka.

Radeon & StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang