5

42 7 0
                                    

Setiap kali gue buka handphone,
gue selalu berharap ada chat masuk dari lo.-Tama

Setelah kejadian tadi di sekolah, seorang pria berperawakan tinggi yang memiliki hidung mancung, bulu mata lentik, halis tebal , bibir tipis serta memiliki dua lesung pipi ,kini sedang berfikir habis habisan tentang apa yang  di ucapkan Aulya kepadanya tadi pagi.

Sekarang Tama tahu, bahwa Vani yang selama ini dia sukai memiliki masa lalu yang kurang beruntung. Pantesan beberapa hari ini sifat Vani berubah tidak seperti saat pertama ia memasuki sekolah ini.

Drttt ddrtt

Tama pun langsung mengambil handphone nya yang berbunyi beberapa detik yang lalu

"Arghh padahal setiap kali gue buka handphone,gue selalu berharap ada chat masuk dari lo." teriak Tama

Tama kira itu adalah chat masuk dari seorang cewek yang ia pikirkan dari tadi ,tapi ternyata itu hanyalah pesan dari oprator.

Line on

Personal Chat Putra

P
Put

Oy
Np?

Lo dmn?
K rmh gue ya, ajk si Fikri jg

OTW (R)

Line off

Setalah kegiatan nya untuk mengechat temannya yang bernama Dirgantara Putra Prasetyo itu, kini Tama hanya diam menatap langit yang amat cerah walaupun langit akan menunjukan sore hari

Tok tok tok

Tama pun menuruni anak tangga satu persatu, dan ia pun langsung menuju pintu

Tama kira yang datang itu Putra sama Fikri tapi Tama pun tak menyangka ternyata yang datang kerumahnya sore ini adalah seorang cewek yang dari tadi memenuhi pikirannya

"Van, kok lo tau rumah gue?" tanya Tama bingung bercampur bahagia karna kedatangan cewek yang sedang ada di pikirannya

"Ini rumahnya tante Iren kan?" ucap Vani datar
"Iyh, lo ada perlu apa sama nyokap gue? "Tanya Tama lagi
"Tante Irennya ada?" lagi lagi Vani tidak menjawab pertanyaan Tama
"Bentar gue panggilin" ucap Tama lalu beranjak pergi untuk memanggil mamah nya yg sedang berada di dapur

Setelah menunggu beberapa menit Tama pun datang bersama seorang wanita paruh baya

"Eh kamu anaknya Keysha yah?" tanya tante Iren kepada Vani
"Hehe iyh tante, ouh iyh ini ada titipan dari bunda buat tante " ucap Vani tersenyum tipis kepada tante Iren
"Wah padahal ga usah repot repot loh, yaudh yu masuk dulu " kata Tante Iren mengajak Vani masuk kedalam rumahnya

"Eh gausah tante, aku mau langsung pulang aja" ucap Vani
"Eh gamau ah pokoknya kamu harus nyobain masakan tante, tante baru selesai masak loh, jadi kita makan dulu yuk " ucap tante Iren sambil menarik tangan Vani menuju rumah dan mengabaikan anaknya yang dari tadi senyum senyum sendiri

At Ruang Makan

"Ouh iyh nama kamu siapa?" tanya tante Iren
"Hm nama aku Stevani tante, tapi teman temen aku biasa panggil aku Vani " ucap Vani dengan senyuman tipisnya yang terlihat di paksakan

"Ouh ,kamu sekolah dimana?"
" hmm di SMA Pelita Internasional tan" ucap Vani agak gugup
"Wah iyh berarti kamu kenal sama anak tante dong, yakan Dik "ucap tante Iren sambil melirik ke arah Tama yang sejak tadi diam

Vani pun seketika bingung. Sebenernya siapa yang sedang berada di hadapannya, apakah benar dia itu Tama? atau bukan? Tapi Vani berusaha menyembunyikan kebingungan ya

"Eh iyh mah aku kenal sama Vani,bahkan kita sekelas. Yakan Van!" ucap Tama melirik Vani dan berhasil membuat tebakan Vani benar

"Yaudh yu kita makan" ucap tante Iren kepada dua anak yang berada di hadapannya

***

Langit yang tadinya cerah kini telah terganti menjadi gelap. Keadaan di rumah Tama kini semakin canggung akibat orang tuanya Tama pergi dengan alasan ada acara mendadak. Kini hanyalah tersisa mereka berdua. Tama yang dari tadi memerhatikan Vani secara diam diam. Dan Vani yang dari tadi sibuk dengan HP nya.

"Hmm, Van. Gue boleh tanya sesuatu ga?" ujar Tama kepada Vani
"Tanya aja" ujar Vani tanpa sedikit pun melihat kepada Tama
"Kalau boleh tau, lo kenapa bisa putus dari Raka?"tanya Tama hati hati
"Ehem,sorry udah mau malem. Gue pamit" ujar Vani dingin ,lalu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan rumah Tama

Bersambung...

Hehe segitu dulu yah nanti deh gue lanjut. Btw jangan suka jadi pembaca gelap yoo. Jangan lupa votment cerita gue dan kasih saran. Menurut kalian cerita ini tuh gimana?

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang