Seokjin lagi mimpin rapat osis, dia ngejelasin apa apa aja yang bakal dilakuin anak osis bulan ini. Biasa--kalo gak acara sekolah ya bakti sosial, biar berfaedah dikit hidupnya mereka.
Heuheu.
Namanya juga murid teladan. Y g
Kim Seokjin, ketos di tahun ketiga.
Dia yang mimpin rapat ya tetep harus dia juga yang ngeakhiri rapatnya.
"Jadi? Paham kan ya? Nanti kita--"
"WOYY! HURU HARA SAMA RETIBEL BERANTEM LAGI!"
Oh--Fuckin' Shit!
Ini nih, yang jadi bahan utama pembahasan Seokjin; cara buat mendamaikan 2 klub kebanggaan sekolah!
________________
"Lo udah gue peringatin ya! Ini lapangan gue!"
"Nah, lo juga udah gue kasih omongan ya, Ini lapangan gue!"
Dua pemimpin dari masing-masing klub saling tarik menarik kerah seragam, udah lecek makin lecek, tatepannya juga sama sama sengit dan tak berkedip satu sama lain.
Kim Taehyung,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemimpinnya Retibel, tahun kedua, pemegang posisi Anchor di club futsal paling dominan bobroknya.
Isinya anak-anak suka bacot tapi pemikir keras--apalagi saat perebutan wilayah kekuasaan!
Mereka mengklaim lapangan di belakang sekolah adalah milik mereka, klub penyumbang piala terbanyak, tapi minim prestasi di akademik.
Catet, minim prestasi di akademik. Kecuali Namjoon.
Min Yoongi,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cowok ras albino. g.
Pendek tapi manis ini punya posisi Center di klub nya. Kapten club basket --Huru Hara-, tahun kedua.
Sistem otaknya selalu mengatakan; Lapangan, miliknya--paten!
Dan dia menyebut Taehyung sebagai si bodoh perusak suasana. Karena nya, jadwal latihan team kesayangannya jadi terhambat, dan itu membuatnya mendengus kesal dan langsung menarik rambut si rival yang gak pernah rapi itu.
"Lo liat ya, lo liat pake mata!" Taehyung nunjuk matanya pake dua jari nya, senyumnya evil banget, "Ini garis buat futsal!"
Yoongi tertawa sedetik. Membuang permen karetnya kesembarang arah, terus menarik Taehyung dengan wajah sengaknya,
"Kalo lo jereng gue maklumi, itu lo gak liat-- ring gue berdiri kokoh disono!"
dan sama-sama gak ada yang mau ngalah!
Pemikirannya sama, Ini lapangan punya mereka! Gak bisa diganggu gugat, gak bisa diatur ulang.
Sampek si ketos datang, dengan senjata rakitan.
"Ini apaan sih? Berantem lagi? IYA?!"
Seokjin masuk sambil masang muka sok garang, tangannya nenteng dua buah sapu ijuk. Sapu ajaib yang bisa ngebantu dia buat misahin sepuluh curut yang suka ngeresahin warga SMA 7.
Dan itu termasuk cara ampuh --menurutnya- karena asli nya mereka semua takut ke Seokjin, halah lemah, aslinya mereka takut kena gampar, "Masih mau lanjut, hah?" Tantangnya.
Yang lain jelas langsung pada mundur selangkah demi selangkah, berbaris memanjang dibelakang sang kapten dan berdoa supaya Kim Seokjin gak kepikiran buat ngelempar sapu nya.
Alarm di otak Yoongi sama Taehyung sebenernya udah nyala, makanya mereka saling mundur di detik yang sama.
Sempet niat buat misuhin Seokjin sih.
Tapi,
Gak berani :)
Muka girly Seokjin tetep aja nyeremin kalo lagi marah.
Alah.
Persetan. Ketimbang dia nyumpahin Seokjin yang datengnya kek setan, dia lebih sebel gara-gara niat buat ngejambak rambut Taehyung ilang. Ilang gitu aja.
Padahal dia udah ngebayangin betapa banyaknya rambut rontok Taehyung di tangannya.
"Heh blonde!"
"Nama gue Yoongi!" sialan, batinnya menyeruak. Cukup melihat wajah Taehyung saja sudah membuatnya emosi, nah sekarang? Dia mendengar suara beratnya? Ewh.
"Lo dan seluruh antek lo, gue peringatin, Ini lapangan gue." Taehyung berujar santai, tapi tetap menekankan setiap kata yang dilontarkannya.
"Dan lo!" Tentu saja, Yoongi gak boleh kalah, tangannya sontak terayun mengabsen seluruh ekor brengsek dibelakang Taehyung, "Dan untuk semua para kutil lo, gue ingetin, Gue gak bakal nyerahin lapangan ini!"
