Kacamata Hitam Si Jomblo

660 12 0
                                    


Kesalahan

Masa SMP adalah masa-masa dimana cinta monyet mulai tumbuh dan juga batu loncatan bagi seseorang untuk mulai berpikir dewasa. Tidak sedikit para siswa dan siswi mulai mencoba-coba untuk menyatakan cinta dan merasakan apa yang disebut sebagai pacaran. Ya, kebanyakan dari mereka memang begitu namun tidak bagi Joni. Siswa kelas satu SMP ini memiliki prinsip yang dipegang teguh olehnya bahwa pacaran itu tidaklah penting dan hanya buang-buang waktu. Tidak hanya terhadap pacaran, sikap dinginya ini juga ditunjukkannya pada para lawan jenis yang mencoba mendekatinya.

Namun entah kenapa, semakin ia dingin terhadap wanita disekitarnya maka semakin banyak pula wanita yang mencoba mendekatinya. Mungkin pendapat umum yang mengatakan bahwa 'semakin misterius seorang pria maka makin menariklah sosok pria tersebut' memang benar adanya. Dari hari kehari sepertinya perasaan siswi yang lain malah semakin besar, hingga pada akhirnya ada yang memberanian diri untuk mengungkapkan perasaan.

Bermodalkan sebuah surat dengan kata-kata romantis seadanya, siswi tersebut meminta Joini untuk datang kebawah pohon beringin yang cukup besar dibelakang ruang guru. Konon berdasarkan lagenda yang dipercaya disekolah tersebut mengatakan bahwa semua orang yang mengutarakan cinta disana pasti akan diterima. Dan hal tersebut memang benar adanya, dari generasi ke generasi belum pernah ada seorangpun yang kena tolak disana.

Dengan langkah gontai tak bersemangat, Joni terlihat masih berusaha mengunjungi tempat tersebut karena ingin menjaga perasaan sang wanita. "Lebih baik ditolak secara langsung biar ia kapok" setidaknya begitulah pemikiran Joni saat itu. Tidak berselang lama, dia sampai didepan pohon beringin yang dijanjikan. Pohon yang sudah cukup tua dengan deretan akar gantung yang bahkan hampir menyentuh tanah. Kesan angker tentu saja terlukis dengan jelas dari pohon tersebut. Daunnya yang lebat, lumut hijau yang merayapi batang pohon tersebut dan akar gantung yang melengkapi kesan horornya.

Sejujurnya tempat tersebut sangatlah tidak cocok untuk dijadikan lokasi pengutaraan cinta, namun karena lagenda yang ada masih banyak siswa yang melakukan 'ritual suci' mereka disana.

"Dia mau menyantet ku ya?" gumam Joni.

Dilihatnya kesekiling tempat tersebut namun cewek yang memintanya datang malah tidak kelihatan. Joni berpikir bahwa cewek tersebut sudah tahu akan kena tolak jadi memutuskan untuk menyerah sebelum memulai 'ritual suci' nya. Berpikir demikian Joni segera membalikkan badan dan melangkah pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Tu..tunggu" tiba-tiba terdengar satu suara yang memintanya untuk berhenti.

Joni langsung membalikkan badan untuk melihat siapa yang memanggil. Namun sungguh aneh, tidak ada seorangpun disana. "Setan?" pikir Joni. Dia terlihat sedikit gugup dikarenakan suara tanp wujud yang memanggilnya. Ya, setidaknya suara tersebut memang tanpa wujud untuk beberapa menit, namun kejap berikutnya terjadi hal yang membuat Joni geleng-geleng kepala. Sosok siswi yang mengundangnya terlihat turun dari atas pohon beringin tersebut. Sepertinya hal tersebut merupakan salah satu ritual sebelum penembakan yang dikisahkan secara turun-temurun.

"Oh ,my god!!"

Joni yang sebelumnya sangat membenci bahasa inggris dibuat berbicara bahasa inggris seketika karena tingkat ketercengangannya sudah melewati ambang batas maksimal. Pemandangan yang ada didepannya memang tak akan disaksikannya setiap hari, dimana seorang siswi burusaha dengan susah payah turun dari sebuah pohon beringin yang besar demi kesuksesan pernyataan cintanya.

"Nggg.... se, sebenarnya..." Siswi tersebut tampak memenggal kalimatnya dan terlihat malu-malu kucing dan sesekali menoleh kearah Joni yang masih dengan tampang acuh tak acuh.

Kacamata Hitam Si JombloWhere stories live. Discover now