Senja, sebuah akhir yang indah untuk pagi yang hangat dan siang yang panas.
Senja, sebuah keberanian yang membara meski setelahnya adalah hitam kelam.
Senja, keindahan sesaat yang tetap memaksa terlihat.
Meski tau akhirnya hilang lenyap, dia tetap tegap dihadapan.
Membuat sore berwarna, membuat sore tak kehabisan tawa.
Keindahan, cinta yang sesaat.
Perjuangan yang tak berujung.
Hanya tertinggal kenangan yang akan menguap dengan datangnya hujan dibulan-bulan hujan.
Dari ribuan tetes air mata yang dipastikan aku jatuh, cinta sama halnya senja, tak takut langit gelap.
Aku tak tau, aku tak mengerti begitu berarti cinta yang sama dengan senja.
Begitu indah, begitu kokoh, meski ujungnya ketiadaan.
[Karena tak ada yang abadi soal perasaan]
«persamaan-persamaan senja dengan cinta»