•~1~•

619 72 13
                                    

Jangan lupa play multi medianya, untuk pengalaman membaca yang greget hihi~

~To my Youth - BOL4

———

Aku ingin setegar hujan, yang tak pernah mengeluh sedikitpun pada takdir yang membuatnya jatuh berulang-ulang.

~•~

"Hei Hinata!"

Gadis yang terlihat berjalan terburu-buru di koridor itu berhenti, menatap kearah seseorang yang memanggilnya. Seulas senyum manis kini terpatri diwajahnya yang cantik dan berciri khas.

"Aah ohayou Sasuke senpai." Ujarnya menyapa, berjalan sedikit mendekat kearah pemuda yang Ia panggil dengan sebutan Sasuke senpai.

"Kau ada kelas pagi ini?" Tanya Sasuke, mata hitam nan tajam miliknya terlihat melembut. Menatap dalam pada mata gadis indigo di depannya, gadis yang menjadi juniornya saat ini.

Gadis ceria yang berhasil mengalihkan perhatiannya saat masa orientasi mahasiswa di universitasnya dulu.

"Iya senpai, pagi ini ada mata kuliah hukum pidana." Jawab Hinata, senyum manis tak pernah sekalipun luntur diwajah cantiknya, membuat laki-laki didepannya itu tak kuasa untuk menahan senyum tipis yang sangat jarang Ia perlihatkan.

"Baiklah kalau begitu, heem-"

"Aku pergi dulu senpai, jaa." Gadis itu berlalu, melambai sekilas lalu berjalan sedikit terburu-buru, hingga menghilang dibalik pintu yang menjadi kelas gadis itu pagi ini.

***

Hinata Hyuuga, mahasiswi semester lima fakultas hukum di salah satu Universitas terbaik di Jepang ini merupakan gadis yang kemampuannya biasa-biasa saja, tak sepintar mahasiswi lain yang berhasil masuk lewat jalur beasiswa ataupun mahasiswa-mahasiswa lainnya.

Namun di balik kemampuannya yang biasa-biasa saja itu, dirinya justru memiliki tekad yang kuat untuk mengejar mimpinya, mimpi besarnya untuk menjadi seorang jaksa yang hebat nantinya.

Semangat yang besar untuk belajar dan terus belajar bukan tanpa alasan, salah satu motivasi dirinya belajar sangat giat adalah karena Ia sangat ingin menjadi seperti kakaknya yang telah sukses menjadi seorang diplomat hebat di negeri matahari terbit itu.

Sebuah keberuntungan memang Ia mampu berkuliah di universitas terbaik tanpa harus membayar sepeser pun, berbeda dengan kakaknya yang berhasil masuk di universitas terbaik lewat jalur beasiswa dulu. Perbedaan yang cukup signifikan. Bukan begitu?

Dan, berkat kakaknya itulah ia mampu berada di titik ini. Berusaha mengejar mimpinya, membuktikan pada kedua orang tuanya bahwa ia mampu untuk berdiri diatas kakinya sendiri.

Sekali lagi gadis itu menghembuskan napasnya, sebelum melangkah pelan memasuki kelasnya pagi ini.

Pagi diawal perkuliahannya disemester lima

Dan...

Pagi yang akan mengawali hilangnya senyum sang gadis Hyuuga.

***

"Bagaimana persiapan pernikahan kalian?"

Kushina—wanita baya yang masih sangat cantik itu kembali menyeruput teh hijau miliknya. Wajahnya yang semakin cantik diusianya yang sudah melewati setengah abad itu menampilkan senyum tipis.

Menatap kedua pasang manusia berbeda gender didepannya.

"Undangan sudah menyebar Kaa-san, kami pun telah melakukan fitting baju." Jawab salah satu manusia berbeda gender itu.

HEARTACHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang