~ In love with somebody else - Suzy
———
Kelopak mata madu itu kembali mengerjap pelan, rasa sakit dikepalanya kembali terasa kala ia dengan paksa mengangkat kepalanya dari bantal empuk yang ia gunakan saat ini. Dengan langkah gontai ia berjalan menuju dapur, mencoba menghilangkan rasa haus yang bersarang dikerongkongan miliknya.
Langkah kakinya semakin cepat melangkah. Menuruni tiap-tiap anak tangga untuk segera mencapai tempat tujuannya.
Hingga sepasang mata biru itu menyipit menatap secarik kertas note yang berada diatas meja, dengan sekali tarik ia menarik kertas yang menempel diatas tudung saji cantik berwarna lavender lembut tersebut.
Aku sudah membuatkan sarapan dengan jus jeruk, dan jangan lupa minum obatnya Naruto-kun. -Hinata
Meremas pelan, tatapan mata biru itu kembali datar, tangannya dengan cepat membuang kertas note yang tak berbentuk lagi itu ke tempat sampah.
Kembali ucapannya semalam yang ia lontarkan pada gadis itu terngiang, nyatanya Hinata tak menyerah begitu saja, tak memperdulikan perkataan pedasnya. Sungguh menjijikan.
Pikirannya beberapa hari ini kembali di penuhi oleh wanita yang belum sepenuhnya hilang dari hatinya, masih menetap disana.
Kerinduannya pada sang kekasih hingga membuatnya kembali kalang kabut dan berakhir dengan melampiaskan hasratnya pada minuman berkadar alkohol itu.
Entahlah perasaannya seolah menolak untuk mendekat pada adik dari wanita tercintanya itu, walau mereka sekilas terlihat mirip. Namun sesuatu yang aneh jelas berusaha keras untuk membuatnya menolak, menolak keberadaan gadis itu dihidupnya.
Pernikahan yang dilandasi dengan keterpaksaan, semuanya terpaksa ia lakukan demi menghilangkan pembicaraan orang-orang akan dirinya yang ditinggal sang cinta kala pernikahaannya berada di penghujung jalan mereka.
Tangannya kembali memijat pelan batang hidung miliknya, sebelum dengan cepat ia kembali kekamar. Menjauh dari makanan yang Hinata buat untuknya, tak ingin mencicipi bahkan sekedar menyentuhnya.
Sungguh dirinya benar-benar tak ingin ada sesuatu yang terjadi antara dirinya dengan gadis itu.
.
.
Sementara itu, Hinata kembali membuka lembaran baru pada buku tebal ditangannya. Membacanya seksama sebelum mencatat beberapa dibuku note miliknya.
Mata bulan itu kembali melirik jam tangan mungil di pergelangan tangannya, melihatnya sekilas sebelum dengan cepat membereskan buku-buku tebal itu dan memasukkannya kedalam tas.
Ia berjalan sedikit terburu-buru, tujuannya saat ini adalah auditorium kampus. Menemui seseorang yang hari ini menjalani hari kelulusannya. Sebuah bucket bunga dengan kartu ucapan telah berada ditangan gadis itu.
Dengan senyum lebar miliknya Hinata mendekat pada objek yang telah berada diantara beberapa kerumunan orang yang sedang melakukan sesi berfoto.
"Sasuke senpai selamat atas kelulusan senpai!" Ujarnya seraya mengulurkan tangan memberikan bucket bunga yang berada ditangannya itu.
Sasuke menoleh, menatap lembut dengan senyum yang sangat jarang di perlihatkan oleh sang bungsu Uchiha.
Pemuda keturunan Uchiha yang terkenal dengan kemampuannya dalam dunia hukum, Uchiha memang terkenal sebagai salah satu klan yang cukup berpengaruh dalam dunia hukum. Sehingga tak heran, jika kemampuan itu masih sangat mendarah daging dalam tubuh Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTACHE
Fanfiction•NaruHina Fanfiction• Disaat kau memilih bertahan namun yang kau pertahankan mempertahankan orang lain. Disaat itulah rasa sakit itu benar terasa. Jauh, sangat jauh dari yang orang pikirkan tentang rasa sakit itu. Kau merasakan sakit yang tak bisa k...