CHAPTER 5 ( kaktus kecil )

23 1 0
                                    

NOTE :kali ini saya ingin mencoba membawa pembaca ke suasana waktu kecil  KEN
Dan saya juga menyarankan membacanya juga sambil mendengarkan lagu (STERREICH: MUNO)

Rasa sakit ku kembali seperti demam di musim panas,hawa yang kurasakan terasa gerah.
Dengan nafas takberatur ingatan ini seperti kepingan puzzle dengan lebar yang tak akan pernah tersatukan.
Dosa apa yang ku perbuat di masalalu?

Setelah medengar nama itu aku hanya terdiam dengan tatapan kosong

"Tunggul ametung?
Nama itu seperti duri kaktus yang menancap dalam pada jantungku.
Entah kenapa dadaku terasa sesak mendengar nama itu,nama seorang laki-laki berumur senja.

[tunggul ametung]

"Ken.......ken!!!
Apa yang kau pikirkan
Ken....jawab aku!!!

Aku mendengar apa yang dia katakan dengan jelas
Namun aku tak bisa menjawabnya,Aku seperti di tarik oleh sesuatu,ditarik kedalam kegelapan pekat dan badan ku tak bisa bergerak.
aku hanya bisa melihat seorang anak kecil menangis & seorang wanita dengan raut muka sedih.

"Apa apakah ini sepotong ingatan ku yang hilang?

Aku merasa seperti ada di masalalu,suasana di masalalu
Matahari bersinar cerah,angin sejuk menembus baju ku ,suara pohon bergeming seperti berkata kata,harum nya tanah yang ku injak dan keringat anak anak yang bermain di payungi pohon rindang
Aku ingat wajah anak yang ada di depan ku,wajah itu seperti wajah ku sewaktu kecil
Mereka tersenyum gembira polos seperti kertas putih.

Kurasakan hangat lembut belaian kabut putih tipis yang berhembus di sekitar ku.
Seperti suara tonggeret yang nyaring di musim panas anak-anak itu bernyanyi di depan ku.

"Ken!!
Apa kau ingat kenapa kaktus itu mati ?
Ujar seseorang wanita di depan ku.

"Hiks....hiks ....ingat....aku ingat sekali

Entah kenapa mulutku bicara dengan sendirinya,kedua mataku meneteskan air matanya
Serasa aku mengenalnya
Suara yang indah ini. seperti pelukan hangat di punggung ku,pelukan yang membuatku terasa aman terasa nyaman
Aku tak bisa berhenti menangis

"Ken!!!
Kau itu seperti kaktus dalam pot kecil

"Hah aku?
Aku tak mengerti

"Kaktus itu akan mati jika di siram terlalu banyak air.
Kau juga,jika kau terlalu mempunyai banyak teman
Kau tak mungkin mempercayai mereka semua kan?
Percayalah pada dirimu sendiri
Kaktus itu mempunyai duri yang sebenarnya daun.
Kau juga mempunyai nya entah apa orang menilai duri mu
Kau harus yakin bahwa duri itu tak berbahaya duri itu untuk melindungi dirimu juga orang lain.

"Hiks....hiks.....iya aku mengerti

"Percayalah kau itu sangat berguna kau bukan yang seperti orang-orang katakan
Kau bukan mahluk aneh
Kau bukan anak iblis
Kau bukan monster
Kau ken!!!
Anak ku yang hebat

"Hiks....hiks...iya aku mengerti

"Jadi apa kau sekarang berani mendekati teman teman mu nak
Ujar si ibu kepada anak nya di belakang ku

"Iya aku berani BU!!!

"Kenapa...kenapa aku melihat masa kecil yang tak pernah ku tahu tepat di depan mataku.

"Ken...ken bukan kah itu namaku
Bukankah dia mirip denganku

Lalu.....lalu..benarkah...dia...dia benar benar.

**********

"Apa kau sudah sadar ken?

Pertanyaan pertama setelah kedua kelopak mataku terbuka
Aku berada di sebuah kamar dengan ranjang beralaskan kasur putih dan selimut yang membalut ku

KEN AROKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang