Second Try

3.4K 427 12
                                    

"Jongin..."

"Hm?"

"Jong..."

"Hmm?"

"Ngin..."

"Apaan?" gerutu Jongin menoleh ke arah Taemin.

"Tintamu meluber tuh," tunjuk Taemin dengan dagunya.

Jongin menoleh ke arah perkamen tugasnya dan benar saja, tinta pena bulunya menetes, meninggalkan bentuk bulatan besar yang mengenai tulisannya.

"TUGASKU!"

Taemin tertawa sementara Jongin tergopoh-gopoh mencari perkamen baru di antara gulungan kertas yang dibawanya.

"Taemin, perkamenku habis. Minta punyamu dong."

"Makanya fokusnya ke tugas, bukan ke Sehun," goda Taemin sambil memberikan perkamen miliknya kepada Jongin.

"Aku tidak fokus ke sana kok!" gerutu Jongin mulai menulis ulang lagi tugasnya. "Aku sedang ... memikirkan cara buat menyelesaikan dare Baekhyun."

Taemin hanya mengangguk-angguk, tidak tahu apa pemuda itu percaya dengan omongan Jongin atau tidak. Jongin sedikit skeptis, karena ia bisa melihat senyuman jahil dari Taemin.

Ya, sejak tadi pandangannya memang ke arah barisan meja Ravenclaw.

Seperti biasa, Sehun akan menghabiskan waktunya untuk mengerjakan tugas di Great Hall. Padahal dulu sebelum mengenalnya, Jongin jarang melihat pemuda albino itu berada di Great Hall, selain untuk makan.

Tentu saja ia tahu, karena sebagian waktu Jongin dihabiskan untuk menemani Taemin mengerjakan tugas di Great Hall, sisanya akan berada di lapangan Quidditch atau ruang rekreasi Hufflepuff. Lagipula Great Hall tempat yang pas untuk bertemu teman-temanmu dari asrama lain.

Namun, sebenarnya dalam hati, Jongin merasa senang. Setidaknya ia bisa melihat Sehun dari jauh.

"Memangnya kemarin tidak jadi?" tanya Taemin masih fokus pada tugasnya.

"Apanya?"

"Kudengar kemarin kau mengajak Sehun makan siang."

"Dari mana kau dengar? Kau kan tidak ada di tempat."

"Ya, kau tahulah anak asrama kita cepat sekali dalam soal gossip."

Jongin menghela nafas lalu menyenderkan kepalanya di meja. Beritanya lebih cepat menyebar seperti sambaran petir. Bagaimana kalau mereka tahu kalau Sehun itu pacarnya? Apa seisi sekolah akan gempar?

"Aku bingung bagaimana mengajaknya makan siang, Min," gumam Jongin sesekali meniup bulu pena miliknya.

"Tinggal...ajak saja?"

Jongin menatap jengah ke arah Taemin. "Kalau dengan cara seperti itu berhasil, dari kemarin aku sudah berhasil!"

"Ya, aku tidak tahu," balas Taemin sambil mengangkat bahunya, tangannya masih fokus untuk menulis. "Kurasa Sehun tipe membosankan."

"Apa maksudmu?" Tanpa sadar, terselip kekesalan di nada bicara Jongin.

Taemin melihatnya sekilas sebelum tersenyum ganjil, Jongin berusaha tidak menghiraukan arti senyum sahabatnya itu.

"Maksudku, selera Sehun tidak muluk-muluk, tidak harus mewah...kurasa, ajak ke Three Broomstick akhir minggu nanti mungkin dia akan setuju," jelas Taemin.

Tidak harus mewah, pikir Jongin.

Kalau diingat-ingat perkataan Taemin ada benarnya juga. Ia sempat beberapa kali makan dengan Sehun, bahkan jika mereka diam-diam makan di menara barat, Sehun tetap setuju.

To Win Ravenclaw's Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang