"meja 24, sudah dibayar " jawab mbanya
"loh saya aja baru mau bayar ini mba" jawab jisung heran
"tapi disini tertera kalo meja 24 sudah dibayar mas" jawab mba nya lagi
Wtf manggilnya mas -y/n
"bisa saya liat? " tanya jisung
"bisa, silahkan masuk" jawab mbanya
Kita berdua langsung masuk kedalam meja kasir. Dan ngeliat komputernya. Dan bener aja.
"ini siapa yang bayarin? " tanya gue
"tadi ada laki-laki yang datang kesini. Dan langsung pergi setelah membayar makanan di meja 24 " jawab mba nya
"laki-laki? " tanya jisung heran
"pasti chenle ya? " tanya gue ke jisung
"enggak mungkin deh yang, kamu jangan mikir yang aneh" jawab jisung
"bisa aja dia" jawab gue
Jisung ngeluarin hpnya dan ngasi liat sesuatu ke mbanya
"apa orang ini mba yang bayar? " tanya jisung
Mbanya tampak berfikir, habis itu menggeleng.
"bukan mas. Bukan dia" jawabnya
"hmm. Yaudah makasih mba" jawab gue langsung narik jisung keluar dari situ.
"kenapa sih yang? Aku masih penasaran " jawab jisung pas kita udah ada diluar kafe.
"aku juga penasaran yang, tapi kalo memang bukan chenle. Ya mau gimana lagi coba? " tanya gue
"bisa aja mbanya bohong " jawab jisung lagi
"tadi sorot matanya bilang kalo dia memang gak bohong jisung" jawab gue lagi
"bisa aja kesetting "
"jisung! "
"hm iya iya" jawab jisung pasrah.
Kenapa malah berantem kek anak kecil gini cuma gara-gara yang bayarin kafe?
Kita akhirnya keliling Di mall, liat bazar buku yang tiba-tiba aja udah buka.
"yah tau gitu kesana aja kita tadi harusnya " ucap gue pas liat ada buku resep yang sama kek gue beli.
"wuanjir lebih murah malah" jawab gue lagi
"yaudah rezeki nya ditoko sana kali yang. Yuk pergi lagi" jawab jisung sambil ngelus kepala gue.
"iyaa"
Kita muter-muter lagi, sampe akhirnya gue nemu tempat es krim.
"sung.. " panggil gue
Gue liat si jisung lagi sibuk liatin hp nya.
"jisung~ " panggil gue
Gils dulu gue mana begitu anjay -y/n
" kenapa kak?" tanya jisung sambil mainin hp nya.
Matanya gak mau lepas dari hp
Kan gue jadi bete sendiri.
Tunggu
Tadi jisung manggil gue kakak? -y/n
"apa sung? " tanya gue memastikan
"hm? " tanya jisung juga sambil noleh ke gue sebentar
"tadi bilang apa? " tanya gue lagi
"emang aku bilang apa? " tanya jisung juga
Boleh gak gue tendang dia ke eskalator? -y/n
" mana tau, kan yang ngomong elu" jawab gue lagi
"kok pake elu sih kak" jawab jisung sambil liatin gue
"nah kamu sendiri kenapa pake kak? " tanya gue juga
"eh? Emang iya? " tanya jisung
"bodo amat anjir " jawab gue sambil narik tangan gue yabg dipegang dia.
Tadi awalnya mau makan es krim, gara-gara jisung malah makan ati gue nya.
"jangan ngambek yang, maaf deh maaf" goda jisung
"bodo lah " jawwb gue lagi.
"mau es krim gak? " tanya jisung
"ma-
kan aja sendiri"Anjir padahal gue mau makan itu -y/n
"beneran? Yaudah " jawab jisung terus pergi ke tempat es krim nya.
"anjir bukannya bujuk gue sekali lagi kek, gak peka lu setan " gumam gue sambil liat punggung nya jisung.
"duduk aja lah " gue langsung pergi e arah kursi.
"anjir malah pengen ke toilet, au ah izin dulu ke jisung" gumam gue
"jisung!! " pekik gue
semua orang jadi liat ke arah gue bazeng.
Anju kemana muka gue -y/n
"kenapa? " tanya jisung juga
"gue.ke.toilet." gue ngomong penuh penekanan.
Cuma dibalas anggukan oleh jisung:))
Setelah selesai bak, gue langsung keluar dari toilet. Masih didepan pintu toilet.
Gue ngeliat jisung lagi ngomong sama cewe. Diliat dari bodynya sih kek kenal.
Anj.
" ayrn?! "
Loh ini emak yang di pengabdi setan kenapa bisa keluar dari film?!
Tbc~~