RASA INI MULAI ADA

15 1 2
                                    

Latihan hari ini usai, semua berkemas hendak pulang ke rumah masing-masing. Tak terkecuali dengan Jo. Namun saat mau pulang dia kembali berpapasan dengan cewek yang Ia tabrak disekolah tadi.

" Hei, kita ketemu lagi. Sekali lagi maaf ya soal yang tadi " Ucap Jo sambil menggaruk-garuk kepalanya takut kena marah tuh cewek.

" Bukannya tadi kamu udah minta maaf ya? " Ucap cewek tersebut keheranan

" Iya sih, tapi kamunya diem aja, takutnya masih marah dan nggak dimaafin " Ucap Jo yang masih merasa bersalah. Sementara cewek itu malah tersenyum

" Yaelah, santai aja lagi. Masalah gitu doang. Tadi aku cuma keburu-buru aja" cewek itu mencoba menenangkan

" Namaku Jo, kamu? Jo mengulurkan tangannya sambil mengernyitkan alis. Dengan tabiat seperti itu Ia terlihat lebih cool dari biasanya

" Gronya " jawabnya pendek seraya menggenggam tangan Jo. Mata Gronya seperti terhipnotis melihat seseorang yang ada didepannya itu.

***

Tiba di apartemen Jo kaget karena ayahnya tumben sudah pulang. Biasanya sang Ayah baru tiba saat malam mulai larut. Entah, Jo jarang sekali ngobrol dengan Ayahnya. Bukannya apa-apa, waktu mereka emang selalu nggak cocok. Mungkin mereka bertemu hanya saat sarapan. Tapi itupun jarang bahkan nggak ada hal yang diperbincangkan. Saat sang ayah pulang, Jo sudah sampai di alam mimpi. Dan sekarang anomali itu mungkin hanya terjadi hari ini.

" Udah makan Jo?" Tanya Ayahnya sambil membolak-balik dokumen entah itu dokumen apa

" Belum Pah, baru aja selesai latihan " Jo yang masih terlihat suntuk

" Ya udah kamu buruan mandi gih, kita makan diluar bareng temen Papah" Seru sang Ayah bersemangat. Sementara Jo tidak menjawab tetapi langsung menyambar handuk tanda Ia mengiyakan tawaran Ayahnya barusan.

***

The Aviary Bar & Restaurant yang terletak di King Street terlihat tak begitu ramai. Maklum ini bukan weekend. Tapi tak terlihat lengang juga. Jo tak berbuat aneh, Ia hanya menguntit dibelakang sang ayah. Sementara ayahnya sedari tadi hanya tengak tengok kesana kemari seperti mencari sesuatu.

" Itu mereka. Yuk kita kesana" Ujar Ayah Jo pelan

Jo dan ayahnya menghampiri sekumpulan yang terlihat seperti satu keluarga yang sedang berbincang itu. Ayah Jo lalu menyapa mereka, tak hanya Ayahnya Jo juga ikut buka suara terkejut melihat siapa yang ada didepannya malam ini.

" Gronya??" Ucap Jo keheranan

" Kalian udah kenal?" sang Ayah lebih kaget lagi

" Iya pah, temen disekolah dan kebetulan kita kenal di ... "

" ....Iya Om kebetulan kita satu sekolah dan udah ketemu tadi"
belum selesai melanjutkan omongannya, pinggang Jo dicubit oleh Gronya. Kini Gronya mengambil alih perbincangan

" Baguslah kalau gitu, Jo kenalin ini temen bisnis papah Om Felipe dan istrinya tante Sonya, dan itu anak mereka Gronya" Ujar Ayah Jo mengenalkan orang-orang itu bak penghulu yang siap memimpin kawinan.

" Saya Jo om, tante, nice to meet you " ucap Jo sopan

Keakraban mereka terasa begitu kental hingga memecah keheningan malam. Tapi masih timbul satu pertanyaan, pertanyaan tentang sikap Gronya yang aneh malam itu. Jo masih penasaran. Kenapa tuh cewek moodnya gampang banget berubah-ubah?

***

Teeeet, teet, teeeeeeet ...

Jam istirahat berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas, kemana lagi tujuan mereka kalau bukan kantin. Emangnya otak doang yang kudu dijejelin materi, perut ini juga butuh coy, hahaha. Jo berjalan menyusuri lorong. Dihadapannya terpampang kerumunan orang, entah apa yang sedang mereka lihat. Penasaran juga, Jo ikutan mampir. Mading itu dikerubungi banyak orang, kayak pengumuman kelulusan aja? Aneh deh. Padahal ini kan masih tahun ajaran baru. Jo semakin bertanya-tanya. Di mading itu ada apaan sih?

Love's Coming (Fan Fiction)Where stories live. Discover now