6

16.6K 855 49
                                    

Terima kasih atas tip dan dukungan temen-temen di KaryaKarsa!

Apa kalian menunggu versi e-book di Google Play?

Baru empat hari Sofia tinggal di rumah orangtua Dirgantara, wanita itu merasa tak tahan dengan perlakuan Hera padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru empat hari Sofia tinggal di rumah orangtua Dirgantara, wanita itu merasa tak tahan dengan perlakuan Hera padanya. Sofia akan lebih rela diminta melakukan pekerjaan rumah tangga—meski di rumah itu ada dua asisten—jika saja Hera tak mendiktenya setiap saat. Hera mencari-cari kesalahan menantunya hingga setiap hari ada saja alasan wanita itu untuk memarahi Sofia.

Sofia mendekat ke arah suaminya yang sedang merapikan kemeja. "Ga, aku mau ngelamar kerja di kafe adiknya mantan bosku. Katanya, ada lowongan buat cewek di sana."

"Aku ada meeting sama karyawan," balas Dirgantara, lantas mengenakan arloji di tangan kirinya.

Sesaat Sofia terdiam. Suaminya mengatakan akan rapat dengan pegawainya, tetapi tak melarang keinginan Sofia. Wanita itu menebak jika Dirgantara memperbolehkannya bekerja. Hanya saja, Dirgantara tak dapat menemaninya saat ini.

"Aku bisa ikut sekarang. Kafenya sebelum kantor kamu, kok," tutur Sofia.

Dirgantara menatap istrinya dan mengangguk. "Oke."

Mendengar jawaban suaminya, Sofia segera bersiap-siap dan mereka ke ruang makan untuk sarapan. Dirgantara tak mengatakan apa pun kepada kedua orangtuanya mengenai keinginan istrinya. Maka Sofia sendiri yang mengatakan bahwa dirinya akan melamar pekerjaan. Tak ada ucapan penyemangat. Masing-masing dari mereka hanya mengiakan informasi dari Sofia.

❤❤❤

Spoiler aja, ini, ya. Lengkapnya bisa kalian baca di e-book Google Play. Okay?!

DIRGANTARA

Thank you!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you!

24/1/22

SofiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang