4

14.3K 1K 98
                                    

Cerita lengkap "Sofia" udah ada di Google Play dan KaryaKarsa.

Cek Instagram story; vintariwp untuk spoiler side story "Sofia"

❤❤❤

DIRGANTARA

DIRGANTARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Setelah berhenti dari pekerjaannya karena akan menikah, Sofia pulang ke rumah orangtuanya di Cileunyi, Jawa Barat. Sofia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adiknya laki-laki, berusia 26 tahun dan telah menikah. Sedangkan adik bungsunya seorang perempuan berusia 24 tahun yang sudah bekerja.

Ayah Sofia pergi meninggalkan mereka sejak Sofia berusia sepuluh tahun. Setelah lulus SMA, Sofia kuliah di Bandung dan setelah lulus, bekerja di Jakarta hingga sekarang. Wanita itu menjadi tulang punggung keluarga karena sang ibu hanya bekerja sebagai guru sekolah dasar.

"Mama nggak nyangka kamu mau cepet-cepet nikah, Sof. Kamu kerja belum punya apa-apa, loh, selain motor. Febri juga baru kerja lima bulan. Kamu harusnya ngertiin, dong, istrinya Reza lagi hamil."

Sofia berhenti membenahi seprai yang sedang dilipatnya dan menatap sang ibu. "Ma, kita udah sepakat, 'kan? Aku kerja buat bantuin Mama bayar uang kuliah Reza sama Febri. Reza udah nikah, keluarganya, ya, tanggung jawab dia, dong, Ma. Febri udah kerja dan harusnya dia belajar atur keuangannya sendiri."

"Ih, kamu sama keluarga sendiri, kok, sepakat-sepakat," tegur Astri, sedikit jengkel. "Kalo papa kamu nggak minggat, Mama juga nggak bakal minta tolong kamu. Mama banting tulang buat makan kamu, sekolahin, bayarin kuliah sampe kamu bisa kerja di kota. Wajar, dong, kamu berbakti sama orangtua dengan bantuin Mama. Bantuin biaya kuliah adik-adik kamu. Lagian kamu kerja baru sebentar, udah ngebet nikah."

"Mama, aku udah lima tahun lebih kerja di Jakarta. Sekarang ada laki-laki yang mau serius, masa aku tolak? Aku juga mau bahagia, Ma," ujar Sofia. Wanita itu menyembunyikan fakta tentang pernikahan yang sebetulnya terjadi karena sebuah kesalahan.

Astri menghardik putri sulungnya, "Halah! Alasan aja kamu. Nikah itu biar kamu lepas tanggung jawab keluarga."

Sofia segera memegang tangan ibunya. "Ma, aku nggak pernah mikir gitu."

Tangan Sofia disingkirkan Astri dengan kasar. "Calon suami kamu orang kaya, 'kan? Harusnya kamu nggak berhenti kasih uang belanja buat Mama nanti. Lagian, mereka, kok, pelit banget, sih? Ngasih uang buat nikahan dikit amat."

"Kami emang maunya nikahan yang sederhana aja, Ma. Dirga masih kuliah dan ada usaha juga. Jadi, nggak bisa cuti lama," tutur Sofia.

Sofia menyadari jika orangtua Dirgantara mengetahui tentang kehamilannya. Jelas orangtua pria muda itu tak menyukai Sofia. Sofia berusaha keras untuk mengabaikan ketidaksukaan pihak Dirgantara saat pertemuan keluarga, agak sang ibu dan keluarga Sofia tak curiga.

Astri mendengus. "Jujur aja Mama setengah hati sama pernikahan ini."

Tak kuasa, Sofia menitikkan air mata. Sikap acuh tak acuh keluarga Dirgantara bisa dia terima. Namun, Sofia merasa semakin hancur ketika keluarganya sendiri seolah tak mendukung keputusannya. "Aku minta maaf, Ma, kalo keputusan ini terkesan sepihak. Makasih karena selama ini Mama udah ngurus Sofia. Tolong, Ma, kasih restu biar pernikahan ini langgeng."

"Udah, udah," tegur Astri. "Mau gimana lagi? Orang kamunya suka begitu. Mengutamakan diri sendiri. Asal kamu tau, kamu tuh maksa nikah, Sofia. Bukannya minta restu ke Mama."

Tangis Sofia semakin keras ketika ibunya keluar kamar. Wanita itu menyadari memang dirinya menikah karena terpaksa. Namun, bukan maksudnya mengabaikan kepentingan keluarga demi kebahagiaan sendiri. Sofia menyayangi orangtua tunggal yang selama ini berjuang untuk mengasuhnya. Akan tetapi, Sofia juga harus berjuang untuk mengasuh anaknya sendiri.

***


SofiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang