2

19.8K 1.1K 46
                                    

Versi lengkap sudah tersedia dalam bentuk novel dan e-book di Google Play. Kalian bisa baca di aplikasi Karyakarsa dengan harga yang terjangkau dan dapat dipilih per bab saja. Versi Wattpad hanya untuk spoiler. Jadi hanya cuplikan-cuplikan saja.

❤❤❤

Sofia

Beberapa saat terlelap, Dirgantara membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa saat terlelap, Dirgantara membuka mata. Posisinya kini berbaring miring ke arah kanan. Pria muda itu masih dalam pengaruh alkohol. Indra penglihatannya menangkap tubuh ramping yang gaunnya terbuka hingga punggung wanita itu terlihat. Dirgantara merangsek maju. Tangannya menggapai tubuh lemah itu. Begitu membalikkan tubuh wanita itu, Dirgantara dapat melihat wajah pucat yang berhias air mata.

Tangan Dirgantara mengusap air mata di wajah Sofia. Pria muda itu mampu merasakan betapa halusnya kulit wajah Sofia. "Kamu cantik, Kak."

"Ja-jangan," mohon Sofia, dengan suara sangat lirih. Firasatnya, hal buruk itu belum berakhir.

"Memang seharusnya kamu di sini," racau Dirgantara, menarik kuat-kuat tubuh Sofia dan mendekapnya.

Satu tangan Dirgantara membekap mulut Sofia agar suara tangisnya redam. Sedangkan tangan pria muda itu yang bebas, menyentuh setiap inci tubuh Sofia. Amarah kian menyeruak dalam benak Sofia ketika Dirgantara memainkan buah dada wanita itu. Jerit kesakitan Sofia lirih terdengar ketika pria muda itu memberi isapan kuat di putingnya.

Dirgantara yang masih dalam pengaruh alkohol, sepenuhnya melihat sosok Sofia. Dia menyadari siapa yang berada di bawah kungkungan tubuhnya. Namun, pria itu tak dapat menahan hasrat yang menggelora. Tubuh Sofia seakan membuatnya sulit untuk menjauh. Dirgantara mencium, mengisap, bahkan menggigit kulit lembut Sofia hingga meninggalkan beberapa bekas.

Dengan paksa dan tanpa kerelaan dari Sofia, Dirgantara kembali menyatukan kemaluan mereka. Bergerak lebih cepat di atas tubuh Sofia, pria muda itu menyesap tiap nikmat dari pergumulan panas mereka. Tak lagi didengar erangan kesakitan Sofia. Isak tangis wanita itu tak mampu menghentikan Dirgantara yang mengumbar nafsu terlarangnya.

***

Tubuh Dirgantara bergerak dengan pelan. Rasa lelah luar biasa menyerangnya. Kepala pria muda itu masih pening dan matanya juga terasa pedih. Kamarnya terang lantaran lampu yang masih menyala dan sinar matahari yang masuk melalui celah gorden. Dirgantara bagai terkena serangan jantung ketika melihat Sofia meringkuk di sisi kanannya.

"Kak Sofi, kamu ...."

Dirgantara melihat kondisinya yang tak memakai pakaian. Kembali menatap Sofia yang nampak ketakutan, Dirgantara kian bingung. Pria muda itu segera menyambar pakaian dan menutupi tubuh sendiri. Ketika mendekati Sofia, wanita itu beringsut mundur dan terisak. Dirgantara mengacak rambutnya sendiri dan menggeram kesal. Masih panik, Dirgantara meninggalkan ranjang dan masuk kamar mandi.

SofiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang