(5)

56 15 8
                                    

Bekas luka akan tetap menjadi bekas luka walaupun ada cerita manis yang tersirat di dalam nya.
{E.Theresa Syakira}
.

  Theresa dan Ruby langsung menatap ke sumber suara. Well, tak menyangka akan bertemu dengan orang ini. Dia adalah sesosok anak perempuan dengan tinggi 159 cm menggunakan heels yang membuatnya terlihat seperti seseorang yang setinggi 165 cm, dan menggunakan baju hijau. Dia adalah neta. Azella neta nama lengkapnya. Dia adalah teman tk Ruby. Anak yang membenci Theresa. Baginya, Theresa telah merebut Ruby darinya. Sementara Ruby, membenci neta. Karena dulu netta pernah mematahkan bando yang spesial dari papa nya.

'Idih! Elo siapa?! ' tanya Ruby langsung tak menerima pernyataan itu. Tampak pula ekspresi neta yang tak suka dengan keberadaan Theresa.

'Ya ampun By! Ini gue! Azella neta. Masa lu lupa sih?! Apa gara gara cewek ini elu lupa?! Dasar cewek ga tau malu. Kerjaan ngerebut temen orang aja. Idih najis!' ucap neta sambil menyindir Theresa. Sementara itu, Theresa hanya bersikap cool dan tak memperdulikan perkataan neta.

'Maksud lo apa? Ngomongin sahabat gue gitu? Elo sadar gak cabe?! Elo itu bukan apa apa' ucap Ruby yang tak memperdulikan tatapan orang orang ke mereka. Sementara itu, Theresa hanya menikmati suasana.

'Dont be silly. Dia cuma ngemanfaatin elu By! Masa elu gak tau? ' jawab neta tanpa mau kalah dan teman teman neta pun mulai mencoba untuk menenangkan neta. Sementara itu, Theresa malah menguap seakan tak terjadi apa-apa.

'Bukannya elu yang ngemanfaatin temen temen elu? Elu deketin mereka cuman gegara mereka kaya kan? ' ucap Ruby yang langsung membuat teman teman neta langsung diam dan saling menatap. Neta langsung tampak cemas dan gelagapan.

'Gue emang kaya! ' ucapnya dengan penuh keyakinan agar teman temannya tak curiga.

'Iya, elu kaya. Tapi bokap elu aja minjam duit sama bokap gue. Demi apa? Demi elu ga malu. Seharusnya elo sadar diri neta. Buta banget jadi manusia' Kini yang bersuara adalah Theresa. Ucapan itu langsung membuat neta terdiam dan pergi begitu saja dengan menahan malu. Tanpa memikirkan teman teman nya. Itulah kebiasaan nya. Tak pernah berfikir dahulu sebelum bertindak. Seketika semua teman-temannya saling menatap sama lain dan pergi. Sementara orang yang berada di restoran itu hanya memandangi kejadian yang baru saja berakhir.

'Gak nyangka bisa ketemu sama tu anak dah. Bikin orang kesel aja' ucap Ruby yang langsung mengikat rambutnya. Tampak Theresa yang tak memperdulikan dia.

'Lagian elu berisik amat jadi manusia kan dianya jadi tau kan kalo itu elu' ujar Theresa tapi masih menatap ke arah daftar menu. Ruby menatapnya "Kayak elu ga berisik aja" ucapnya yang tak mau kalah.

'Gue gak kayak elu, babon afrika pake toa' jawab Theresa yang tak memperdulikan wajah Ruby yang berubah menjadi wajah yang sangat ingin memukul Theresa. Theresa menatap Ruby "Elu mau makan gak?" tanya Theresa yang tak memperdulikan apakah Ruby marah dengan nya. Tapi untungnya Ruby langsung menarik daftar menu itu dan memesan makanannya. Setelah selesai makan, mereka berdua pun pulang ke rumah. Tak ada percakapan antara Theresa dan Ruby selama di perjalanan. Hingga akhirnya terdengar bunyi suara handphone dari salah seorang dari mereka. Dan itu ternyata handphone Ruby, seketika Ruby pun mengangkat telepon itu.

'Halo?'

...

'Emang elo udah dimana?'

...

'Harus gue banget?'

...

MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang