3 - Tiga

48 26 16
                                    

"Bukan seberapa besar jabatan lo yang harus dibanggakan, tapi seberapa besar tanggung jawab lo untuk menjaga sebuah jabatan"
-Acha Rasna Putri-

POV Acha

Jam pulang sekolah.
Waktu yang sangat ditunggu-tunggu bagi setiap murid. Apalagi untuk gue, gue merasa sekolah itu membosankan. Terutama itu guru. Ya guru memang beragam tapi semua membosankan. Tapi masalahnya gue ini belum pulang sekolah, jadi terima nasib aja. Yang ngajarin malah Bu Ayani, gue paling suka nyambungin nama guru. Jadinya buaya 😂. Eh ini perlakuan yang sama buat guru lain, kayak busukma dan butari.
Kali ini Bu Ayani atau kerap di sapa Bu Aya ceramah di kelas, ceramah yang menurut gue gak penting. Tapi biar dia gak marah gue punya tips buat ngadepin guru kayak gitu.

* Guru ceramah di kelas.
     Memang bagus sih kasih ceramah, but ceramahnya jangan sampe berjam-jam dong. Ya kalo kelas buat masalah gaapa di ceramahin tapi kadang kelas lain yang buat masalah tapi di kelas gue ceramahnya. Yang gue suka dari ceramah di kelas itu kita jadi gak belajar. Kalo guru ceramah ya angguk aja, sok dengerin, gitulah pokoknya. Nanti dia capek sendiri dan di kasih pulang lebih cepet.

Akhirnya bu Aya sudah terlalu lama ceramah, bukan kayak gue yang terlalu lama sendiri, upss curhat. Belum ada bunyi bel, pelajaran sudah berakhir, tapi tips gue emang jitu 'sok dengerin aja gurunya ngomong'. Hasilnya memuaskan, jadi bisa pulang lebih cepat.

POV Author

"Cha, itu apa? Mau di baca?" Tanya Viola sambil menunjuk sebuah buku yang dipegang Acha.

"Yaiyalah buku. Iya gue mau baca," Balas Acha menggangguk.

"Ayo cepet beresin buku lo, lama banget sih" Ucap Viola.

"Ah elo gak sabar. Tunggu nih," Jawab Acha sambil merapikan bukunya dan memasukkannya kedalam tasnya. "Ayo deh"

Acha dan Viola bergegas untuk pulang, tetapi saat berada di ambang pintu Viola menghentikan langkah kakinya sejenak.

Acha menaikkan salah satu alisnya, yang artinya bertanya. Viola langsung mendekatkan dirinya dan meraih daun telinga Acha.
"Eh iya, gak pamit ke Kelvin? Dia masih di kelas lohh," Ucap Viola.

"Aduh biarin ajalah." Jawab Acha sambil membuang muka.

Tetapi Viola merasa tak enak hati, lalu ia memutar badannya. Acha merasa sepertinya Viola tidak mengucapkan pamit setelah memutar badannya. Acha ingin tahu kenapa Viola terdiam.

"Lo jadi pamit gak?" Tanya Acha bingung sekaligus kesal. Buang-buang waktu aja lo. Batin Acha.

"Enggak deh, gue bukan tulus," Nalas Viola.

Cobaan apalagi sih? Punya temen ogeb kayak gini? Pikir Acha. Karena penasaran Acha juga memutar balik badannya.

Acha bingung karena Kelvin mondar-mandir menyusuri koridor kelas, dari ujung ke ujung, dari setiap sisi, dari segala penjuru arah sambil menundukkan kepala dan menunjuk ke bawah.

"Dia ngapain Vi?" Tanya Acha bingung.

"Gue ga tau, pengennya malah nanya elo," Balas Viola.

"Gausah pamit." Ujar Acha sambil menarik tangan Viola menuju parkiran sekolah.

***

Why Should You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang