Hari ini aku segera menuju ke kamar abang sepupu gue, ya you knowlah. Gue kesana ingin marah untuk hari kemarin, bisa-bisanya dia tinggalin gue di toko buku sendirian, malah gue pulangnya harus naik angkot, abis itu jalan kaki. Ya sebenarnya emang gue yang sengaja gak bawa dompet biar bang Rizky yang bayar, gue pengen ngerjain. Inisiatif gue berhasil kalo dia yang bayar gue, tapi penyerangan balas dendam balik langsung terjadi.
Gue menuju kamarnya, eh maksud gue, kamar sementaranya dia, ini kan rumah gue. Gue buka pintu kamarnya.
Kreeeek.......
"Maksud lo apa sih ninggalin gue kemaren, gue pasti balikin duit elo kok !!" Gue bicara dengan nada tinggi sambil membuang muka. Gue merasa tidak ada suara maupun jawaban dari abang gue yang super ngeselinnya. Saat gue menengok ke tempat tidurnya, tidak ada dirinya. Gue pandang dari segala penjuru arah, mencarinya ternyata dia tidak ada.
"Kayaknya dia belum pulang," Gue bergumam.
Lalu gue pergi melihat barang-barangnya, melihat seluruh piala-piala kejuaraan basketnya. Dia pemain basket yang hebat menurut gue. Tapi saat gue melirik ke salah satu dinding kamarnya, sepertinya itu poster setan.
-Author nanya: Poster yang waktu ini lo tempel?
Jawaban gue: Enggak ini bahkan lebih seram daripada poster yang gue tempel, dan poster itu bukan pemberian gue.
Tapi gue selaku anak yang pemberani, jagoan dan tidak takut pada suatu masalah, akhirnya memberanikan diri untuk segera mendekati dinding tersebut.
"Waaaaaa....... Ini nenek lampir!!!" Teriak dan dengan spontan gue cabut itu poster lalu gue sobek-sobek.
Itu bukan tuyul, bukan kuntilanak, bukan juga pocong dan berbagai macam setan lainnya. Ini nenek lampir, tapi bukan kayak yang di tv, ini nyata."Abang Saleh, eh Selly maksudnya, loh kok ada disini?" Gue bingung karena itu adalah poster wajah Selly si nenek lampir yang sok banget itu.
Jangan-jangan abang gue suka sama Selly? Gue membatin.Gue emang ga peduli sih sama abang Rizky, but gue gak mau jadi saudaraan sama si nenek lampir.
Eh abang gue itu punya otak gak sih? Ngapain coba dia suka sama Selly, masa depannya suram. Ih . Lanjut Gue membatin.Tapi gue gak mau salah sangka dulu, bisa aja dia masang posternya terus posternya ditusuk-tusuk. *Author merinding "Serem yaaaa"
Udah lo diem aja deh, author gangguin gue yang lagi menuangkan isi hati.
Author jawab: Lebay lah elo! Ga ada gue, ga ada elo, inget itu !!
Gue inget tapi 5 menit lagi bakal lupa kok .
POV Author
Hari ini yang sungguh membuat hati para siswa-siswi, murid-murid di kelas X IPA 2 menjadi sangat deg-degan. Bukan karena doi atau pacarnya datang ke kelas, bukan juga karena kepala sekolah atau guru BK datang ke kelas, tapi hari ini ada ulangan mendadak. Bu Sukma, selaku wali kelas yang memberi ulangan tersebut. Ulangan fisika. Yang susahnya luar biasa.Acha panik bukan kepalang, ia tidak hafal fisika, rumusnya lah, hitungannya lah, pokoknya tidak afal. Sebenarnya Acha bisa pura-pura sakit perut atau izin pulang ada hal mendadak, tapi ini wali kelas, yang menentukan naik kelas atau tidak, setidaknya nilai Acha dalam pelajaran lain jelek tapi khusus pelajaran walinya ini bagus.
"Busuk ini emang kurang kerjaan ya, kenapa sih ngasih ulangan mendadak, kenapa gak bilang dari kemarin biar gue minjem catatan Viola terus gue pelajarin" Gumam Acha di pojokkan kelas yang sedang melaksanakan ulangan.
Acha bisa menjawab 5 soal secara baik dari 30 soal. Menjawab 5 secara baik saja sudah luar biasa hebatnya, karena biasanya kalau ada ulangan semua memang dijawab tapi hitung kancing. Ngerti maksud author kan? Kalau enggak, next aja dah -_-.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should You?
Random☆ 2nd story of Keziaprashanty Gue bodo tentang cinta. Sok tau tentang kasih sayang. Sok pintar memilih pasangan. - Acha Rasna Putri Kisah yang membuktikan bahwa pengorbanan itu sungguh menyakitkan namun pengorbanan itu membuat seseorang bahagia dan...