Janji

16 0 0
                                    

Mengendalikan perasaan begitu sulit ketika harus berpapasan maupun menoleh kearahnya, tak ingin melihat terlalu dalam ke arah matanya karena perasaan sakit yang kemarin lusa belum benar-benar sembuh. Dia selalu datang dan pergi seenaknya, bodohnya perasaan ini tak pernah menolak ataupun berbicara apa-apa jika dia datang dan pergi seenaknya, entah apa yang merasuki diriku hingga aku terlalu menyukainya, membuat semua perilaku ku dinilai bodoh oleh teman serta sahabat terdekat. Ingatan tentangnya dan wanita itu selalu membayang bayangi jalanku hingga perut ini tak pernah merasa kenyang ketika makan. Apa yang kurasakan benar-benar sangat sulit di gambarkan melalui kata-kata.
Hari berlalu dengan cepat, hingga pada saat itu hujan turun dengan derasnya. Entah kenapa hari itu terasa akan ada yang terjadi, tidak salah dugaanku. Dia yang beberapa hari menggandeng tangan wanita itu tepat berada di depanku menoleh kearahku dan mulutnya mulai membicarakan hal-hal yang beberapa hari ini ku tutupi.
Tak kusangka dia berkata "Apakah gpg kau akan datang untuk menepati janjimu padaku?" (Gpg adalah acara tahunan yang dilakukan sekolah untuk memperingati atau merayakan ulang tahun sekolah setiap tahunnya)
Aku menoleh kearahnya dan diam untuk sejenak. Sambil berjalan aku berkata "Untuk apa aku menepati janjiku?" Dan segera berjalan lebih cepat agar aku tak mendengar jawaban dari dia.
Tak cukup sampai disitu keesokan harinya dia masih bertanya "apakah kau benar-benar tidak akan mengikuti gpg bulan ini? Ingin ku berkata kasar sejujurnya. Tapi karena tak ingin memperpanjang masalah, jawaban spontan keluar dari mulutku "Tidak, karena kau pasti datang dengan wanita itu, sakit melihat kalian berdua sedangkan kau memperlakukanku tidak seperti teman biasa". Dia yang ingin sekali aku datang berkata "Aku tidak akan menunjukan dia dihadapanmu, aku berjanji" Aku mulai melemah dengan perkataannya, entah kenapa aku slalu mempercayai ucapannya. Disamping itu aku juga harus memenuhi janjiku padanya karena janjinya mengikuti study tour 1 tahun yang lalu juga ia penuhi. Semangat mempersiapkan apa yang dibutuhkan untuk gpg, kebutuhan ku penuhi dengan hati yang sangat bahagia karena akhirnya sebelum lulus aku dapat berfoto dengannya. Meskipun gpg tahun lalu aku juga bersamanya saat itu. Perasaanku tetap was-was karena gpg tahun ini tak akan sama dengan gpg satu tahun yang lalu saat kita masih benar-benar dalam masa pendekatan dan berhubungan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tangan Yang Tak Terbalaskan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang