"Iya gue bingung nanyainnya gimana bego kenal aja kagak ,masa gue langsung chat aja? Kan risih gue" ucap ku yang kebingungan
"ampun deh rain, cuma gitu aja lu bingung? Sini ponsel lu" katanya sambil merebut ponselku
Entah apa yang dia lakukan dengan ponselku, aku tak memperdulikannya akupun kembali dengan otakku yang terus berpikir bagaimana cara untuk menanyakan kepastian orang itu. Iya kepastian kenapa si Sena itu.
****
"Terimakasih anak-anak, jangan lupa minggu depan tugas dikumpulkan" ujar guruku menutup KBM.
Waktu sudah menunjukan pukul 15.30 WIB ,ya kegiatan sekolah sudah selesai tapi aku rasa aku sangat malas sekali untuk pulang kerumah. Entahlah mungkin karna di rumah begitu sepi, kerjaan ku disana hanya duduk-menontonfilm-makan-mandi-tidur. Ya oleh sebab itu aku putuskan untuk mampir ke caffe milik pamanku.
Line
SenaPutra
iya?Hah apaan kok tiba-tiba ada notif line dari sena, batinku.
Aku pun membuka line tersebut dan memang sahabatku yang satu ini biangnya!!! Ternyata dia yang pertama kali mengirim pesan kepada Sena.
Line
RaisaPA
lu Sena Putra kan? Anak 10-3 ?SenaPutra
Iya kenapa?RaisaPA
Kenalin gw Raisa,absensi di kelas.
Gw cuma nyampein amanat aja gw tadi disuruh guru BK nanyain lu kenapa jarang banget masuk sekolah?SenaPutra
Oh. Besok gw masuk kok. MakasihRaisaPA
Oke. [read]Ah tuhan akhirnya sudah ku sampaikan amanat untuk Sena. Terimakasih, Nazwa.
*****
Setelah tragedi line itu, keesokan harinya Sena sekolah. Seperti dugaanku dia itu type orang yang dingin abis, terbukti dari sekian banyak wanita yang mengejar-ngerjanya tidak ada satupun yang ia tanggapi.
Iya,memang semenjak dia masuk sekolah para siswi di kelas seperti terhipnotis dengan tampangnya yang memang diatas standar tak heran dia begitu menjadi sorotan para siswi bahkan kakak kelas sekalipun sering bermain ke kelas kami hanya untuk melihat tampangnya."Lu liat deh makin hari makin banyak yg deketin Sena" ucap makhluk disebelahku, ya siapa lagi jika bukan Nazwa.
"Lu mau ikutan? Sana."
"Bener juga lu, gw harus kesana buat bilang temen gw jomblo terus cantik"
"Serah lu. Gak tertarik,gw mau pulang" jawabku seraya meninggalkan bocah yg sengaja menggodaku itu.****
Matahari telah tidur dan sekarang bulanlah yang bertugas, tanpa ku sadari sedari aku hanya melamun tidak mengerjakan apapun hingga tanpa ku sadari handphone terus bergetar menandakan ada yang menelpon.
Sena? Ngapain dia nelpon malem-malem gini,batinku.
"Hallo?"
"..."
"oh, besok gw bawa"
"..."
"yauda nanti gua send location ,kalo udah didepan bilang"
"..."Iya yang menelponku barusan adalah Sena, ia memintaku meminjamkan catatanku katanya ia ingin menyalinnya.
30menit kemudian Sena mengabariku bahwa dia sudah berada di depan rumahku,aku bergegas membawa buku yang akan dipinjamnya dan untuk pertama kalinya kami bertatap muka dan untuk sesaat kami hanya terpaku hingga akhirnya dia merampas buku yang ku genggam dan kemudian dia pergi seraya berteriak
"besok gw kembaliin bukunya"Kaget gw dasar orang aneh ,batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Bulan' yang pendiam
Teen FictionSaat itu tepat awal kita masuk Sekolah Menengah Atas yang entah mengapa banyak orang yang mengartikan bahwa pada tingkat ini lah remaja mulai mencari jati dirinya .. Entah itu berlaku atau tidak pada ku aku pun tak tau. Tapi setahu ku dari sini lah...