satu

156 3 1
                                    

Pagi yang cerah dengan kebahagian yang tetdapat dikediaman Kennedy.

"Pagi Bundaaa..." ucap jora yang baru saja menuruni tangga lengkap dengan seragam beserta tas yang dibawanya. Yap, hari ini merupakan hari pertamanya masuk di sekolah barunya.

"Pagi sayang... Duh udah rapi banget anak bunda" balas Riska bunda jora.

"Bun bang Ambar sama Ayah kemana?" tanya jora yang sudah mulai duduk untuk sarapan.

"Kalau ayah sih udah pergi sejak subuh, ada klien yang baru datang dari luar negri... Dan Abang mu lagi manasin mobil buat anter kamu kesekolah" jelas Riska

"Wihh bang Ambar baik bener sama aku, biasanya juga diakan cuek bebek aja..." ucap jora yang tampak antusias terhadap kakaknya, karena tidak biasanya Ambar dengan berbaik hati untuk mengantar jora.

"Apa lo dek? Lagian bukan gue yang mau kali... Dipaksa ama bunda" ucap seseorang di belakang jora yang tidak lain tidak bukan yaitu Ambar.

"Dihhh... Bang lo tu yah bang, kali kali ikhlas dong kalo mau anterin adeknya.. Ya kali aja dapet cewek dari sekolah baru gue" ucap jora sambil mengangka angkat kedua alisnya.

"Udah... Kalian tuhh kalo ketemu pasti bikin pusing bunda, udah kaya tom and jarry aja deh" tukas Riska. Pasalnya Jira dan Ambar jarang sekali terlihat bersahabat, namun dibalik sikap mereka itu terdapat rasa sayang yang amat sangat terhadap satu sama lain.

Setelah selesai sarapan Jora pun berangkat kesekolah barunya dengan diantar oleh Ambar. Biasanya Jora selalu berangkat dengan mobil biru kesayangannya ketika jora masih sekolah fi sekolah lamanya. Alasan Jora pindah sekolah karena ia pun baru dua bulan pindah ke rumahnya yang sekarang, karena jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh membuat Jora kelelahan, ditambah keluarganya yang mengkhawatirkan jora yang selalu membawa mobil sendiri dengan jarak yang jauh.

"Woyyy... Lo mau turun gak? Atau mau gue tarik lo keluar sekarang?" tanya Ambar tepat di depan wajah jora, karena jora yang sedang melamun tanpa sadar sekarang sudah sampai didepan sekolah barunya.

"Ehhh buset, lo yah bang hobi banget ngagetin gue" ucap jora sembari mendorong wajah Ambar dari depan wajahnya.

"Ya lagian lo tuh ngelamun mulu, cepetan turun! Gue mau berangkat kuliah" jawab Ambar

"Iya gue turun bang, gak mau liat liat cecan dulu bang??" ucap jora sembari turun dari mobil.

"Ogahhh... Palingan gitu gitu aja, sono lo tar telat" jawab Ambar ketus.

"Ihh... Dasar so iyey lo, ya udah gue masuk dulu... Daahh abang gue paling cakep..." ucap Jora dengan lambaian tangan di barengi kedipan sebelahnya, yang selalu sukses membuat Ambar Mendengus geli.

Langkah Jora saat ini menuju ruang guru, ia berjalan dilorong yang cukup ramai, tatapan dan bisikan siswa lainnya tak ia hiraukan.

Langkahnya terhenti ketika seseorang menabraknya, namun tak sampai jatuh karena ia bisa menyeimbangkan tubuhnya.

Buukk...

"Aww.." pekik jora karena tubrukan dari seorang cowok. Tinggi, putih, mancung, tubuhnya gagah.

"Ehh sorry..." ucap cowok itu seraya memegangi bahu Jora, Matanya tak berkedip melihat Jora.

"Ehh iya gapapa" ucap jora sembari mundur melepaskan pegangan pria itu padanya.

"Lo anak baru yah? Mau kemana? Mau dianter gak?" ucap cowok itu sembari senyum.

"Mau keruang guru, gak perlu dianter gue udah tau kok ruangannya" jawab jora ketus

"Lo belum ja..." ucapan cowok itu terpotong karena ada orang yang manggilnya.

"Woyyy... Alvin lo mau kemana??? Awas lo ya" teiak cowok lain yang membuat cowok bernama Alvin itu lari meninggalkan jora.

KejoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang