Jarum jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, dan ini tidak bisa di katakan pagi lagi untuk acara sarapan.
Namun hal tersebut tidak mengurungkan semangat changmin untuk bersiap bertemu nenek buyutnya saat jamuan sarapan pagi di kediamannya.
Sedari tadi si kecil terus saja berceloteh menanyakan hal ini itu pada junsu yang membantunya berpakaian.
Yunho yang sedang memasang dasi di depan meja rias terkekeh merasa gemas dengan tingkah polah buah hatinya.
"Yang mulia jangan melompat-lompat, saya kesulitan memasangkan dasi anda." keluh junsu yang sudah beberapa kali gagal melilitkan dasi changmin.
"Junchan, kita akan salapan, kenapa halus memakai dasi? nanti dasinya kotol, iya kan appa?" ujar changmin menggurui dan meminta dukungan pada yunho.
Yunho yang sedari tadi memperhatikan aktifitas mereka hanya menganggukinya dengan ekspresi gelinya.
"Tapi yang mulia raja saja memakai dasi, apa yang mulia pangeran tidak ingin terlihat tampan seperti yang mulia raja?" ujar junsu meminta changmin mengamati penampilan yunho.
Changmin berhenti dari kegiatannya melompat-lompat di atas ranjang dan menatap kagum ayahnya yang benar-benar berkharisma, bahkan siwon dan yoochun unclenya pun kalah dengan ayahnya.
Namun itu semua hanya dilakukannya sesaat sebelum berdecih kesal dan mengerucutkan bibirnya sebal.
"Tapi chwang tampan junchan!" bantahnya pada junsu.
"Oh ya? siapa yang mengatakan hal tersebut?" junsu yang merasa gemaspun lupa akan tutur bahasanya.
"Eommaku tentu saja!" jawab changmin antusias.
Yunho tertawa bahagia mendengar perdebatan changmin barusan, ya tuhan sudah berapa kali ia tersenyum dan tertawa dalam sehari sejak putranya datang ke istana.
'Ya tuhan aku bahagia sekali.' yunho benar-benar bersyukur dari hati terdalamnya.
"Iya junsu, benar apa yang di katakan ibunya, anakku memang tampan- sangat tampan." ujar yunho menengahi perdebatan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen
Fantasy"Hiduplah Bahagia Yunho-ah, Di masa depan atau kehidupan yang akan datang semoga kita tidak terlibat di jalan tuhan yang sama" Yunjae YAOI