LEMBARAN KETIGA.

41 8 0
                                    

"Noona",

Seulgi menoleh pada asal suara itu,menampakkan seorang pria dengan pakaian rapi yang wajahnya sudah seulgi hafal betul.

"Hm ? Jimin ? Ada apa ?", seulgi yang sedang berhadapan serius dengan laptop kebanggaanya memfokuskan kembali pandangannya pada laptopnya.

"Bisakah aku bicara sesuatu padamu ?", tanya jimin yang terdengar malu malu,pagi pagi sudah merinding gugup saja park satu itu.

"Bicara apa ? ", kata seulgi tanpa memperhatikan jimin yang berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.

"Aku merasa senang",

"Begitukah ? Memang senang kenapa ?", tanya seulgi berbasa basi.

"Karna.. Bisakah kita jalan jalan keluar noona ?", tawar jimin membuat seulgi menoleh sebentar,aneh sebenarnya baginya kalau mendengar tawaran jimin yang satu ini.

Tapi ia tak mau menolak,lagipula daripada menghabiskan waktu dengan berduaan dengan laptop kan lebih baik berduaan dengan jimin, eh.

"Mm,baiklah", Seulgi menyetujuinya,gadis itu berganti pakaian,pakaian simple yang kalem,ia menggerai rambut panjanganya yang sedikit kecoklatan.

Jimin yang melihat dandanan natural Seulgi tersenyum sendiri, Seulgi memang cantik menggunakan pakaian seperti apapun itu.

Akhirnya keduanya berjalan keluar,beriringan menyisakan jarak beberapa cm di antara mereka.
Agak canggung memang,bagi Jimin maksudnya.
Kalau seulgi tentu saja tenang tenang saja,perasaannya tak pernah seperti Jimin yang merasa ganjil.

"Mau kemana ? ",

"Ke taman hiburan saja bagaimana ?", tawar jimin.

"Oh,oke",

Kedua pasangan itu langsung saja sampai disebuah taman hiburan yang memang tak jauh sekali dari apartement keduanya.
Hanya menghabiskan waktu 15 menit kurang lebih.

Disana terlihat stan stan yang berjejejeran menampilkan beberapa barang yang dijual dan siap dimainkan.

Jujur saja seulgi sudah lama tak kesini,terakhir kali ia kesini adalah saat ia SMP kelas 3 bersama kedua orang tuanya, itu saja yang terakhir karna Seulgi segera tinggal diapartementnya.

"Noona,ayo kita main",  ajak jimjn yang berlari kecil mendahuluinya,seulgi menggeleng gelengkan kepalanya lalu akhirnya ikut berlari mengikuti jimin.

Keduanya terengah engah ditengah jalan,sampai perhatian seulgi terpancing pada sebuah boneka teddy bear yang terpajang disalah satu stan area permainan.

Melihat begitu lucunya boneka itu,seulgi berniat untuk memilikinya,namun sepertinya untuk memilikinya harus melewati area permainan dulu, sedangkan area permainan tembak tembakan itu adalah permainan terlemah seulgi.

"Jimin",

Jimin langsung menoleh pada seulgi disampingnya.

"Aku mau itu,tolong usahakan untukku", wajah cheesy ditampilkan Seulgi,Jimin terkekeh pelan menatapnya.
Sungguh sangat mengemaskan, seulgi jadi terlihat seperti lebih muda dari jimin.

Jimin menatap sejenak area permainan itu lalu mengangguk menyanggupi.

"Baiklah,ku usahakan",

Terdengar pekikan senang seulgi yang nampak bersemangat dari biasanya.

"Satu...dua....", Jimin memusatkan penuh fokusnya pada sasarannya disana.
Wajah seriusanya sekilas membuat seulgi gemas,tak pernah ia lihat wajah serius jimin selama ini,hanya wajah manja dan kekanak kanakan yang selalu tampil diwajah jimin.

OUR ENCOUNTER - Pjm.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang