LEMBARAN KEDUA.

41 10 0
                                    

Jimin menapakkan kakinya pada lantai kelasnya,langsung saja pria itu duduk dibangkunya yang berada dipojok kelas.
Jimin paling tidak suka duduk didepan karna ia lebih suka jauh dari pengamatan sang guru, walau kadang dia selalu tertangkap basah sedang bermain ponsel atau tertidur di dalam kelas.

Jimin meletakan tasnya kasar lalu beralih menghampiri teman teman gengnya yang tengah ngobrol ria dimeja depan.

"Kapan kau datang ?", tanya jin pada jimin membuat yang lainnya menatap jimin yang duduk disebelah jin.

"Baru saja", jawab jimin lirih.

"Kau kenapa ? Habis dimarahi lagi ? Atau.. Membersihkan kamar mandi seorang noona ?", ledek Taehyung yang membuat teman teman jimin disana terbahak,Jimin yang merasa diledek menghela nafas kasar lalu mencebik lucu.

Ya mereka semua tau kalau wajah jimin kusut begitu gara gara kehabisan tenaga,kemarin dihari minggu jimin di perintah seulgi untuk membersihkan ruang tengah yang kotor sebab ulah jimin sendiri,setelah itu membersihkan kamar mandi seulgi gara gara jimin memakan habis sncaknya.

"Kasian sekali,aku prihatin sebagai temanmu chim", hoseok menepuk pundak jimin sambil sesekali tekikik.

"Memang apa lagi ulahmu chim ? Menambahkan garam dalam tehnya ?", tanya jin.

"Tidak,itu yang minggu lalu, kalau yang sekarang gara gara aku mengotori ruang tengahnya dan menghabiskan snacknya", jelas jimin lalu menghela nafas pelan,lengannya benar benar kendor serta pegal gara gara menyikat lantai kamar mandi seulgi,walau tidak kotor kotor juga tetapi yang namanya hukuman tetap saja seulgi merasa tidak puas,padahal kamar mandinya sudah bersih.

"Kenapa dia tidak mencincangmu sekalian saja", Taehyung berucap membuat jimin menatapnya tajam.

"Lagian kau kan punya apartement sendiri,kenapa harus menyusahkan noona itu ?", kata jungkook.

Jimin menghela nafas,bukan maksud dia menyusahkan seulgi, dia hanya kesepian diapartementnya,lagipula seulgi tak pernah sekalipun berkata jika keberadaan jimin didalam apartementnya menyusahkan, jimin hanya ingin berteman, mengusir kesepiannya dengan seulgi,gadis itu baik dan jimin ingin selalu bersamanya.

"Aku hanya kesepian,jadi lebih baik main ke apartementnya saja", jawab jimin seadanya.

"Noona itu manusia yang luar biasa ya mau menerima jimin diapartementnya", kata namjoon.

"Ya ya ya kalian semua berbual tak berguna", cibir jimin malas.

KRIIIING !

bel sekolah berbunyi membuat anak anak mulai memasuki kelas,jimin kembali ke bangkunya dengan langkah gontai.
Seulgi membuat minggu jimin menetap di kamar mandi selama beberapa jam,sungguh jimin ingin sekali mengumpat.
.
.
Jimin beserta keenam teman gengnya berjalan keluar kelas menuju kantin saat jam istirahat tiba,tak heran disepanjang jalan mereka diteriaki histeris oleh para fans mereka. Bts,nama geng tersebut memang tak lagi asing disekolah itu sejak prestasi mereka yang berhasil memenangkan beberapa olimpiade juga lomba dance.
Paras paras mereka pun tak diragukan lagi,ketampanan serta kejeniusan mereka memang yang menjadi daya tarik mereka.

Bts duduk dimeja kantin,mereka duduk saling berhadapan.
Memang sejak didalam kelas suara perut para lelaki itu sudah tidak bisa diajak kompromi.
Selesai memesan makanan dengan jungkook sang maknae yang menjadi babu akhirnya mereka menyantap makan siang yang dinanti nanti.

Sambil sesekali ricuh dengan gurauan,saling lempar melempar bahan makanan dengan ria, menghiraukan teriakan teriakan para gadis.

"Chim", panggil Taehyung yang ada didepan jimin,pria bermarga kim itu sudah heran pada kelakuan jimin yang mendadak diam sejak tadi didalam kelas.

OUR ENCOUNTER - Pjm.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang