ILU&MU.

276 7 0
                                    

" Biarkanlah rasa rindu terbawa oleh arus atau aliran air sungai.

Agar rasa rindu ini tersampaikan kepada kekasih."

Pagi harinya Rochelle menghubungi suaminya untuk segera menuju ke pengadilan.

Akhirnya hari ini adalah hari bebas bagi Rochelle karena ia akan atau bisa menikah dengan Raoul.

Tapi setelah pengadilan memutuskan cerai kepada mereka, Rochelle harus pergi bersama Rakesh.

Di sinilah, di Bandara Soekarno Hatta, Rochelle berpamitan dengan keluarga Raoul.

Rochelle enggan melepaskan genggaman Raoul dan Rakes hanya melihat keluarga itu sambil tersenyum dan mengtengteng tas ranselnya.

Akhirnya Rakesh pun menghampiri Rochelle dan berhenti di belakang Rochelle.

Raoul pun melepaskan genggaman tangan Rochelle dan sekaligus membalikkan badan Rochelle ke arah Rakesh.

Setelah Rochelle baru melangkah, satu langkah, Raoul malah menarik pergelangan tangan Rochelle, sehingga Rochelle terantuk ke tubuh bidang Raoul.

Dengan tegas Raoul menjepit dagu Rochelle dengan jari jempol dan jari telunjuk.

Dan terjadilah suasana yang tidak mengenakan bagi yang melihat adegan itu.

Raoul mencium bibir Rochelle dengan mesranya, ia berbuat begitu karena ia ingin memperjelaskan bagi Rakesh kalau Rochelle adalah miliknya.

Setelah bibir mereka telah berpisah, barulah Raoul rela melepaskan Rochelle.

Raoul masih menatap punggung kekasihnya dan keluarganya menghampiri Raoul dan sekaligus menepuk punggung putra mereka.

Lalu kemudian kedua orangtua Raoul memeluk putra mereka sambil menyaksikan Rochelle yang telah menghilang bersama Rakesh.

«¤¤«¤¤«¤¤«

Baru saja satu hari, semenjak kepergian Rochelle. Tapi rasa rindu kepada Lia atau panggilan untuk Rochelle. Membuat Raoul merasa galau, hampa dan sepi. Maklumlah karena Rochelle dan Raoul tidak pernah berpisah.

Pada saat ini saja ia terlihat uring-uringan, untung saja hari ini adalah hari libur, jadi Raoul tidak bekerja.

Ayah Raoul hanya menggelengkan kepalanya ketika arah pandangannya jatuh ke arah putranya. Sedangkan ibu Raoul hanya bisa tersenyum saja sembari menyulam.

Sedangkan Raoul menghindari tatapan ayahnya dan Raoul hanya memandangi jendela saja. Seperti menanti atau mencari bayangan Rochelle.

Raoul tidak menyadari kalau kedua orangtuanya sedang cemas kepada dirinya.

"Seharusnya aku ikut dengannya", gumam Raoul dengan suara pelan."Dan tidak membuatku harap-harap cemas begini." Bisiknya lagi sambil menempelkan dahinya ke kaca jendela.

✧«««« ✧««««✧

Sudah empat hari semenjak kepergian Rochelle dari tanah air.

Kerinduan Raoul seolah membuat hari-harinya terpaku pada satu titik yang bernama Rochelle.

Seakan waktu seolah berjalan tiada henti dan pikiran Raoul terus mengarah ke taman hatinya, yang kini berada jauh.

My Love Likes The Berlin Wall.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang