Kelicikkan Raja Menghancurkan Jiwa

354 18 0
                                    

         Semakin lama cinta Raden dan Nyimas makin brsemi, bersenda gurau, berbagi cerita, hingga sampai akhirnya cinta mereka di ketahui sang Raja karena aduan dari kangmbok penari yang iri dengan Nyimas...

Sang Raja murka..., Wajahnya memerah lalu...,

"PATIIHH....!
BAWA PENARI ITU MENGHADAPKU SEKARANG!!" ucap sang Raja dengan garang.

"Sendiko dawuh Kanjeng" jawab sang Patih.

          Nyimas yang sedang berada di depan cermin sambil memegangi selendangnya ia terkejut, saat pintunya di dobrak dari luar.

"IKUT DENGANKU!
SANG RAJA INGIN KAMU MENGHADAP!"
tangan Nyimas di tarik dan di seret oleh Patih.

"BBRUUKK" tubuhnya terhempas tepat di bawah kaki Raja..

"A..., Ampun..., Kanjeng " ucap Nyimas bergetar.

          Raja menjambak rambut Nyimas hingga terbangun lalu menamparnya dengan kencang hingga tubuh Nyimas​ kembali terhempas.

"Plaakk!!"

"APA TAMPARANKU MEMBUATMU TERBANGUN DARI MIMPI HAH..!!!" Sentak Raja.

          Nyimas menahan pusing dan sakit pada pipinya, lalu Raja kembali menghampiri dan menjambaknya.

"Diam-diam kau brani memikat putraku!, Kau tahu?!! Bahkan putri dari bangsawan saja tak pantas menjadi selir putraku apa lagi hanya kau yang hanya seorang penari!!!"" Raja mendorong kepala Nyimas.

"Ampun Kanjeng" ucap Nyimas menangis terisak-isak tapi tidak berani menjelaskan apapun, Nyimas pasrah entah hukuman apa yang akan diterimanya.

Raja kembali mengangkat tangannya...

"HENTIKAN...!!!" Teriak Raden.

Raden tidak terima melihat orang yang sangat di cintainya di perlakukan seperti itu.

"Hentikan Rhomo..., Cukup!" Ucap Raden.

"Jadi hanya karena wanita rendahan ini kau berani menentangku!" ucap Raja.

"Tidak ada sedikitpun niat Ananda menentang Rhomo..., Tapi ini semua bukan kesalahannya, Ananda mencintai Nyimas tulus dari hatiku Rhomo" jawab Raden.

Mendengar jawaban anaknya​ Raja semakin geram..

"PANGGIL ALGOJO LALU PENGGAL KEPALANYA DI HADAPANKU..!!!" Teriak Raja.

"Tunggu Rhomo..., Jangan...!,
Untuk pertama kalinya Ananda bersimpuh di hadapan Rhomo, tolong jangan lakukan itu" ucap Raden.

"Edaan...!, ini benar benar edan!,
Lihat paman, anakku sudah tidak waras!" Ucap Raja kepada pamannya​ yang memang menjadi penasehat kerajaan. Raja benar-benar marah tak terkira.

"Baiklah..., Ananda akan melakukan apapun yang Rhomo mau, apapun yang Rhomo inginkan, asal jangan sakiti dan jangan bunuh Nyimas" ucap Raden.

Dalam amarahnya sang Raja terdiam, dan dari ucapan anaknya​ itu Rajapun mendapatkan rencana...,

"Hemh..., Baiklah, aku tidak akan membunuhnya, asal kau mau memenuhi syarat" ucap Raja.

"Apa itu Rhomo" Raden bertanya.

"Menikahlah dengan Putri yang telah ku pilihkan untukmu!, dan wanita ini harus pergi jauh dari istana ini, jika selangkah saja dia mendekati istanaku tidak segan-segan aku sendiri yang akan memenggal kepalanya!!!" Jawab Raja.

         Sejenak Raden terdiam, sedih, berat lalu Raden menatap mata sayu Nyimas. Dengan terpaksa dan berat hati, Raden menyanggupi permintaan Ayahandanya agar Nyimas tetap selamat..

"Baiklah..., Tetapi Ananda minta Nyimas di antarkan pulang dengan selamat dan aman, jangan ada satupun yang menyakitinya" ucap Raden.

Raja pun tersenyum simpul dan sinis seakan ada rencana lain..

Sidangpun ditutup,
Tapi Nyimas tidak kembali ke kamarnya yang indah, Nyimas di masukkan ke penjara sambil menunggu dirinya di kembalikan ke rumahnya.

Sang Penari Dan Putra Mahkota RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang