CHAPTER.4

1K 181 29
                                        

4 ;

try again.

Diantara teman temannya, Mingyulah yang paling jarang menyentuh gulungan yang luar biasa candunya itu. Dahulu, saat masih dudum dibanhku kelas dua, kata Junhoe Mingyulah yang paling kuat merokok.

Jaehyun sendiri tak tau bagaimana cara Mingyu belajar menahan godaan tersebut.

Di kantin pojokan yang baru Jaehyun sentuh menjelang ujian nasional, Junhoe bercerita soal malamnya dengan pacar baru yang super galak.

Jaehyun sesekali tertawa.

"Jun, katanya Jiho mau datang," kata Jungkook sambil mematikan batang rokok ketiganya.

"Tau gue," jawab Junhoe sambil menoleh ke Jaehyun.

Cowok itu pura pura tidak perduli sambil menyesap kopinya.

Lupakan soal Jiho, kini Jungkook malah bercerita soal kekasihnya yang menggemaskan.

Jungkook itu tipe bucin yang akan disoraki ketika cerita tentang kekasihnya.

"Oh iya, gue mau nemuin cewek gue dulu ya," Mingyu beranjak dari tempatnya.

Tentu saja semua terkejut. Mingyu, sejauh ini tak pernah cerita soal kekasih di SMA lama mereka.

"Tai, sejak kapan lo ada cewek?" Tegur Junhoe.

Tapi Mingyu sudah berlalu sambil mengembangkan senyum. Jungkook menggelengkan kepala kemudian mulai menebak siapa gadis yang menarik hati Mingyu.

Baru keluar dari kamar mandi, Jaehyun melihat Mingyu mengusap kepala seorang gadis yang jauh lebih pendek darinya.

Muka sang dara terlihat kesal sambil melipat tangannya di depan dada. Dari seragamnya, terlihat jelas ia merupakan panitia pensi yang juga murid sekolah ini.

Mingyu meninggalkan gadis itu, lalu Jaehyun keluar.

"Jadi, lo ternyata pacarnya Mingyu? Namanya siapa?"

Jaehyun bukannya mau menikung atau sejenisnya. Hanya saja, mencari bahan gossip untuk dibicarakan bersama Jungkook.

"Lo ngomong sama gue?"

Cewek itu benar benar membuat Jaehyun gemas. Ia melihat sekeliling, lorong yang sepi.

"Ya masa gue ngomong sama hantu?"

"HAHA lucu lo," jawab sang dara.

Jaehyun mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum. Benar benar menarik, pantas saja mampu menarik perhatian Mingyu yang super dingin.

Bisa bisa Jaehyun lupa soal niatnya untuk menjadikan gadis ini bahan gossip.

"Lo yang lucu, dek."

"Cih. Denger ya, pertama," gadis itu menunjukan telunjuknya, "gue bukan pacar Kak Mingyu. Yang kedua, gue nggak ada urusan sama lo, jadi gue nggak perlu ngasih tau nama gue. Dan terakhir, gue jijik sama buaya kayak kalian," jelasnya.

Unik.

Lucu.

Menggemaskan.

Gadis itu pergi meninggalkan, tapi Jaehyun yang keburu gemas menahan lengannya.

"Kalau bukan pacar Mingyu, kenapa nggak jadi pacar gue?"

Tangannya sudah berpindah memeluk pinggang gadis itu dan mendekatkan wajahnya ke wajah sang dara. Sambil memberi senyuman yanh super manis.

Biasanya, dalam posisi seperti ini, sang dara akan merespon dengan bola mata bergoyang dan nafas terburu, singkatnya : gugup.

Namun seperti yang sudah diduga, gadis itu berbeda. Ia menatap Jaehyun dengan tegas.

"Mungkin karena otak lo isinya emang cuma asap doang jadi nggak ngerti apa yang gue bilang. Gue jijik sama buaya. Yang kayak lo, Junhoe, dan genk genkan lo itu. Lo pikir lo hebat?"

Jaehyun mengangkat sebelah alisnya.

"Gue bukan cewek yang gila sama orang orang nggak berguna kayak kalian. Di deketin dikit gugup, dicium jadi pacar, pas hamil putus. Cih, gue nggak murahan. Kalau lo butuh cewek kayak gitu cari di online banyak kok," lanjutnya.

"Lo pikir keren pake kemeja kancing atasnya dibuka sambil bau rokok tiap malem ke klub gonta ganti cewek? Nggak lebih dari sampah dan norak! Sekarang mundur, atau gue tendang?"

Perintah gadis itu dituruti. Jaehyun menarik tangannya, melepas gadis berambut panjang itu.

Otaknya diputar untuk memikirkan kata kata yang gadis itu katakan. Membuatnya kembali ingat apa dan siapa yang membuatnya menjadi seperti ini.

Jaehyun tak bisa menyalahkan siapa siapa selain dirinya sendiri. Dirinya yang dulu mau saja dibodohi hormon atas nama cinta dan kesenangan semata.

Gadis itu benar, kini Jaehyun berubah menjadi seseorang yang nggak lebih dari sampah.






She's right,
the baddest never better.

















fin.

poetic beauty. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang