03. Sandiwara Adam

100 11 2
                                    

Sampai saat ini, Putri masih saja kepikiran dengan cowok yang menatapnya tadi siang di kantin sekolahnya.
Dia jadi penasaran.

Drrt! 

Hpnya bergetar, ternyata ada Line chat dari Adam.

AdmPtrawijaya :
Selamat malam Pacar 😊

~ih alay banget sih ni cowok.~ gumamnya dalam hati.

Belum sempat Putri membalas, Adam sudah chat lagi.

AdmPtrawijaya :
Kok cuma di read sih?

Putripratama :
Ini juga gue baru mau bales, elo'nya aja yang gak sabaran.

AdmPtrawijaya :
Kok elo-gue sih?
Kan aku udah bilang, kita pake aku-kamu. 😑

Putripratama :
Hem, sorry.

AdmPtrawijaya :
It's OK. Yang penting jangan di ulangin lagi ya. 😊

Menurut Putri, chat dari Adam semakin ngawur dan tidak penting. Dia tidak membalas lagi chat dari Adam. Dia mematikan HP-nya, lalu dia bersiap untuk tidur.

°°°°°

Keesokan harinya. Seperti kemarin, Adam pagi-pagi sudah datang ke rumah Putri untuk mejemputnya.
Untung hari ini Putri tidak kesiangan lagi, jadi dia bisa berangkat sekolah tepat waktu.

Setelah Putri sarapan, langsung saja dia berpamitan hanya kepada Maminya. Karena Papinya masih di luar negeri untuk tugas bisnisnya.

Di mobil.

"Put, kenapa semalem kamu nggak bales chat aku lagi? "
Tanya Adam memecah keheningan di mobil.

"Aku ma.." upps! Hampir saja Putri keceplosan mengatakan bahwa dia malas membalas chat Adam yang tidak penting itu.

"Ma apa Put? "

"Ma.. Maksud aku.. Aku semalem ketiduran.. Hehe jadi gak bales chat kamu lagi. " jawab Putri sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ohh gitu. "

Untunglah Adam percaya. Putri hanya tersenyum kikuk pada Adam.

Sesampainya disekolah seperti biasa Putri langsung saja keluar mobil.

Saat dia berjalan menuju ke kelasnya, dia kaget ternyata Adam sudah ada di sampingnya.

"K-kamu ngapain? "

"Ya jalan lah, kita kan searah. " ucap Adam sambil melihat ke arah Putri.

"Tapi kan biasanya juga kita jalan sendiri-sendiri. "

"Itukan biasanya. Aku mau yang luar biasa. " sambil menyunggingkan senyum manisnya itu.

Putri langsung memalingkan wajahnya.
Jadi, setiap hari Putri harus jalan berdampingan gitu, menuju ke kelas?
Oh My God!

Putri terlalu sibuk dengan pikirannya, sampai dia tidak melihat di depannya ada tangga.
Putri hampir saja terjungkal jika saja Adam tidak menahannya.

I Love You, Adam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang