I Love You, Adam (Completed)

08. Will you marry me?

*maaf Typo*

---------------------------

"Wah.. Indah banget. "

Putri dibawa ke sebuah atap gedung yang sudah didekor seindah mungkin untuk dinner Putri dan Adam. Adam telah menyiapkan itu semua.

"Ini kamu yang nyiapin semuanya? "

Adam mengangguk. Dia pun mengajak duduk Putri di tempat duduk yang sudah ia siapkan.

"Wah.. Ada makanannya lagi. Kayanya enak nih. " ucap Putri sambil melihat makanan yang ada di meja.

"Yuk makan. "

Putri mengangguk semangat.

Mereka pun memakan makanannya. Saat makan, Putri tidak henti-hentinya memuji makanan itu. Menurutnya sangat lezat. Adam hanya tersenyum.

Selesai makan, Putri meminum minumannya.

Tapi seperti ada yang aneh pada minumannya, seperti ada sesuatu didalamnya.

Putri pun mengeluarkan sesuatu itu. Ternyata itu sebuah cincin.

"Cincin? "

Adam berdiri. Dia menyiapkan mentalnya untuk melamar Putri.
Itu adalah cincin lamarannya untuk Putri.

Adam mendekati Putri. Dia berlutut di depan Putri. Di pegangnya jemari Putri.

Putri terkejut atas tindakan Adam.

"Putri. Aku gak bisa berkata-kata. Intinya aku cinta kamu dan kamu juga cinta aku. Kita udah sama-sama dari SMA dan sekarang aku mau kita bersama selamanya. Aku mau ke jenjang yang lebih serius. Putri Maelani Pratama, Will You Marry Me?

Putri tidak menyangka Adam akan melamarnya saat ini.
Dia terharu. Dia menitikan air mata. Adam sosok yang romantis, melamarnya dengan cara istimewa seperti ini.

"Yes, I will. " ucap Putri sembari tersenyum pada Adam.

"S-serius? Jadi kamu mau nikah sama aku? "

Putri mengangguk.

"Yes! " Adam loncat-loncat kegirangan. Dia terlalu bahagia.
Dia akan menikah dengan orang yang dia cintai.

Adam pun memakaikan cincin yang dipegang Putri pada jari manis Putri.

Lalu, dia memeluk Putri.

"Besok aku bakalan lamar kamu sama orang tua aku secara resmi di depan orang tua kamu. "

"Semoga mereka merestui kita. "

"Semoga. "

♥♥♥

Benar saja, esoknya Adam melamar Putri secara resmi.

Adam sebenarnya sangat gugup. Dia takut kalau orang tua Putri tidak merestuinya. Tapi ternyata orang tua mereka sama-sama merestui mereka.

Jadilah mereka akan menikah setelah wisuda nanti.

Beberapa tahun kemudian..

Putri dan Adam telah wisuda. Mereka akan mengadakan pernikahannya seminggu lagi.

Mereka sangat sibuk menyiapkan itu semua. Dan jatuhlah hari pernikahan itu.

Acara ijab qobul pun selesai.
Mereka sudah sah menjadi suami istri secara agama maupun hukum.

Resepsi diadakan malamnya. Para tamu undangan memberikan selamat pada mereka.

"Selamat ya, Put, Dam. Semoga kalian menjadi keluarga yang samawa. " ucap Mutiara setelah memeluk Putri dan salaman dengan Adam.

"Samawa apaan? " tanya Arini.

"Ye, dodol. Samawa aja nggak tau. Jelasin, Mut. " ucap Lusi sambil menjitak kepala Arini.

"Ish! Gak usah jitak juga dong. "

"Udah-udah. Rin, samawa itu singkatan dari sakinah, mawadah, warohmah. Sekarang udah ngerti kan? "

"Owhh gitu.. Gue baru tau. "

"Kudet sih lo. " ucap Putri.

Arini hanya menyengir. Para sahabat Putri dan Adam mengucapkan selamat pada Putri dan Adam. Lalu mereka berfoto ria mengabadikan momen bahagia itu.

Tidak lama kemudian pun Mutiara dan Akar ikut menikah.

Lalu disusul oleh Lusi dan Airil. Mereka mengadakan pernikahan dengan sangat heboh. Ya namanya juga Lusi, tidak jauh dari kata Heboh.

Tinggal Arini yang belum menikah. Tapi dia sudah dijodohkan kok sama orang tuanya. Jadi bentar lagi dia juga akan menyusul para sahabatnya.

Mereka semua pun menjalani kehidupan baru mereka dengan suka cita.
Tapi persahabatan mereka tidak pernah putus.

The End

--------------------------

Huahh.. Akhirnya selesai juga nih cerita. Sengaja cuma bikin sampe part 8. Kan ini short story. 😂

Makasih banget buat kalian yg udah mau baca cerita ini sampe selesai dan udah support cerita ini juga.

Tapi, maaf kalo endingnya kaya gini, mengecewakan. 😞
Jujur aja belum ada mood buat nulis, tapi harus selesein ni cerita. Yaudah gapapa kali ya, namanya juga masih belajar.

Sekali lagi makasih semua 😘
❤❤❤