07. Putus?

87 10 4
                                    

Sudah satu tahun berjalan setelah peninggalan maminya Putri.

Putri sudah bisa menjalani hidupnya seperti biasa. Dia juga kini sudah lulus sekolah dan melanjutkan kuliah di universitas ternama di Indonesia mengambil jurusan kedokteran.

Papinya juga kini sudah membaik dan menjalani hidupnya seperti biasa. Masalah selingkuhannya, dia sudah tidak mau berhubungan lagi. Dia sudah sadar dan menyesal, yang kini dia milikki hanyalah Putri, anak sematawayangnya.

Hubungan Adam dan Putri pun semakin dekat. Mereka semakin romantis, walau terkadang masih ada sedikit perdebatan kecil. Adam melanjutkan kuliah di universitas yang sama dengan Putri, hanya beda jurusan, dia mengambil jurusan bisnis.

Sahabat-sahabat Putri juga kuliah bersama Putri, dengan jurusan berbeda-beda tentunya.

🍝🍝🍝

Putri dkk kini berada di kantin sedang menyantap makan siang.

"Gengs, nanti jalan kuy. " ajak Arini.

"Tugas numpuk cuy. " sahut Lusi.

"Taulah, anak pendidikan mah nugas mulu. "

"Apaan sih rin, absen berapa lo? Gue kasih point baru tahu rasa lo. "

"Elahh.. Belum jadi guru aja udah main point-point aja, apalagi entar kalo udah jadi guru. Murid gak ada yang naik kelas kali ya gara-gara lo. "

"Wah, parah lo. Awas lo ya. "

Sahabat-sahabatnya hanya tertawa melihat kelakuan Arini dan Lusi itu. Dari dulu mereka tidak pernah berubah.
Masih konyol.

"Hay sayang. "

Tiba-tiba ada Akar pacarnya Mutiara mendatangi meja mereka.
Ya, Mutiara dan Akar memang masih pacaran, mereka itu couple goals banget. Akar juga kuliah disana, satu jurusan malah sama Mutiara.

"Oh, Hay sayang. "
Mutiara langsung cipika-cipiki dengan Akar layaknya sepasang kekasih.

"Yang, jalan yuk. Udah gak ada kelas inih. "

"Ayuk. Emang mau kemana? "

"Ehem. " suara deheman dari Putri.

"Woi.. Masih ada orang woy.. " -Lusi.

"Dunia serasa milik berdua, yang lain mah ngontrak. "-Arini.

"Ckk.. Apaan sih kalian? Iri mah ngomong aja. "

Akar hanya tersenyum melihat kelakuan para sahabat pacarnya itu.

"Yaudah yuk sayang, jalan sekarang aja. "

"Yukk.. Males disini banyak penganggu. " ucap Mutiara sambil melirik ke arah sahabatnya.

"Yee.. Songong lu. " umpat Arini tidak terima.

"Gak gue kasih jajan juga lu. " timpal Lusi. Dia memang rajanya jajan dan selalu memberika kepada sahabatnya secara cuma-cuma, termasuk Mutiara.

I Love You, Adam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang