1. 5 years later.

2.2K 150 39
                                    

Gua mau crita dikit. Jadi udah sekitar 2 bulanan yang lalu gua buat crita ini. Dan barusan gua buka précieux lagi, dan baru nyadar kalo cerita yg gua ketik ini kok gaada.

Akhirnya ketemu, ternyata di story yang baru.

PADAHAL MAKSUD GUA MAU DIPUBLISH DI PRÉCIEUX AJA, ternyata malah di story yg baru :")

Jadi doain gua aja biar niat lanjutin ini, karena emang gaada niatan sama skali buat bikin sequel yang panjang. Rencananya emang mau bikin oneshoot aja gitu.

Mungkin cuman 4 chapter? Atau malah 20 chapter an karena ada konflik baru? Gua juga gatau. Bahkan judulnya gua juga gatau 😂 any suggestion?

YAUDAH, SELAMAT MEMBACA YA PARA PEMBACA PRÉCIEUX SETIAKU.

.
.
.

5 tahun kemudian.

Hyungwon sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan di Seoul. Dirinya hanya duduk di sofa yang ada di tengah-tengah pajangan baju dan sepatu, menunggu orang itu berbelanja.

"Hyungwon, ini bagus tidak?" Tanya wanita cantik itu.

Hyungwon tersenyum dan mengangguk. "Bagus. Tak perlu bertanya lagi, kau selalu cantik dengan baju apapun"

Wanita itu terkekeh. "Jangan gombal" balasnya sebelum masuk ke kamar pas.

Hyungwon lalu merogoh kantong celana dan mengambil handphone-nya. Dibukanya aplikasi bernama instagram itu.

Jarinya men-scroll layar, sesekali mengetuk dua kali. Lalu jarinya berhenti saat muncul foto seorang pria kekar tampan berkulit putih.

Wajahnya tak menunjukan ketertarikan, walaupun hatinya rindu. Ia segera men-scroll layar lagi. Namun ia kembali ke foto itu.

"Hei, sedang apa?" Wanita tadi datang menghampirinya membawa dua tas belanja.

"Hm? Insta. Sudah selesai?

Wanita itu mengangguk. Hyungwon pun berdiri, lalu keduanya berjalan. Melihat Hyungwon yang sedang menatapi foto pria bernama Wonho itu membuatnya tersenyum tipis.

"Kau merindukannya?"

Hyungwon langsung mematikan handphone dan berpura-pura tenang. "Ah? Apa?"

"Jangan bodoh, aku melihatnya"

Pria manis itu hanya menghela nafas. "Ya. Sedikit"

"Shin Jiae!"

Teriakan itu membuat keduanya menoleh ke sumber suara. Seorang pria berambut hitam dengan poni ke depan, berpakaian setelan jas.

"Ah, Minhyuk datang" Wanita itu menepuk-nepuk bahunya. "Keras kepala hanya akan membuatmu tersiksa"

Hyungwon terdiam.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Terima kasih" lanjut wanita itu sebelum berjalan menghampiri pria yang memanggil namanya tadi.

"Aku traktir besok" ujar pria itu pada Hyungwon sambil merangkul pinggang Jiae.

Hyungwon hanya mengangguk seraya memandangi mereka berdua pergi. Kini ia sendirian lagi, tak ada yang bisa diajak berbicara.

Ia menghela nafas seraya berjalan ke cafe untuk minum kopi. Diliriknya jam tangan yang menunjukkan pukul 5 sore itu. Masih ada banyak waktu, batinnya.

***

"Permisi" Hyungwon mengetuk pintu rumah yang sudah tak asing lagi.

Seorang wanita berusia sekitar 40an membuka pintu. "Ah, Tuan Besar belum pulang"

[précieux sequel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang