12:47
Wonho duduk di mobilnya yang melaju dengan kecepatan tinggi. Dirinya tak sendiri. Di sampingnya ada Jooheon yang menjadi supir.
Mereka sedang menuju ke Pyeongchang. Iya, Pyeongchang. Kota yang terletak jauh dari Seoul, tempat mereka tinggal. Kira-kira 2 jam jaraknya dari ibukota Korea Selatan.
Berdasarkan informasi Mingyu, Hyungwon melakukan transaksi di sebuah resort di Pyeongchang.
Wonho sendiri bingung mengapa Hyungwon kabur ke kota itu. Karena sepengetahuannya, tak ada rekan atau saudara Hyungwon yang tinggal di sana.
Setelah 2 jam perjalanan dengan bantuan GPS, mereka sampai di tujuan. Resortnya lumayan bagus.
Mereka lalu berjalan ke resepsionis.
"Selamat malam, ada yang bisa dibantu?" Tanya resepsionis wanita itu.
"Apakah ada pelanggan yang bernama Chae Hyungwon?" Tanya Wonho.
"Maaf, tapi kami tidak bisa memberitahu data pelanggan kami-"
"Orang itu hilang. Dan kami mencarinya. Kami datang dari Seoul untuknya. Pria ini adalah kekasihnya" ujar Jooheon.
Wanita itu menggeleng. "Tidak bisa. Maaf pak"
Tiba-tiba muncul sebuah tangan yang sedang menunjukan kartu identitasnya pada resepsionis itu. "Saya dari pihak kepolisian Seoul. Saya mempunyai hak untuk bertanya tentang data pelanggan"
Melihat siapa pelakunya, Wonho mengerutkan dahinya. "Mengapa kau di sini?"
"Kami mengikutimu"
Itu Mingyu. Ia memang datang bukan karena pekerjaan, namun karena ia ingin membantu Wonho secara pribadi.
Jooheon hanya mengangguk mengerti.
"Sekarang beritahu kami, pelanggan bernama Chae Hyungwon ada di kamar mana?"
"Sebentar, akan saya cari" ujar wanita itu sebelum menggunakan komputernya untuk melihat data. "Beliau ada di kamar 702"
"Bisa tunjukan kami kamarnya?" Tanya Mingyu.
Seorang pegawai pria muncul. "Mari, ikuti saya"
Mereka lalu berjalan ke kamar tujuan dengan pimpinan pegawai itu. Kamarnya terletak di lantai 15.
Setelah menaiki lift dan berjalan sedikit lagi, mereka tiba di depan kamar itu. Diketuknya pintu kamar itu oleh Mingyu. "Permisi"
Tak lama, pintu pun terbuka. Sang pemilik kamar menunjukan wajah terkejutnya pada ketiga pria di depan kamarnya, terutama yang bertubuh kekar.
"Chae Hyungwon-ssi, saya Kim Mingyu dari kepolisian Seoul mempunyai hak untuk ke dalam kamar anda"
Pria bertubuh kurus itu terdiam sesaat. "A-ah, s-silahkan"
"Saya harap kedua teman saya diijinkan masuk juga" ujar Mingyu.
Hyungwon kembali menatap Wonho dan Jooheon yang masih membisu. "S-silahkan"
Ketiganya lalu masuk ke dalam kamar Hyungwon.
"Aku ingin berbicara empat mata dengannya" ujar Wonho pada Mingyu yang memecah keheningan.
"Baiklah, kami akan ke ruang tv"
Setelah Jooheon dan Mingyu pergi, Wonho langsung menatap lekat mata Hyungwon. Di matanya terlihat jelas kemarahan dan kekhawatiran.
"Kau.. apa yang kau lakukan?" Tanyanya.
Hyungwon hanya bisa menundukan kepalanya. "Aku.. aku minta maaf"

KAMU SEDANG MEMBACA
[précieux sequel]
Fiksi Penggemar[SMUT] 18+ Kehidupan sepasang kekasih, Hyungwon dan Wonho setelah lulus kuliah.