'1

23 3 0
                                    

Jakarta, 28 Januari 2017 

Remaja- HiVi!

****


   Hari ini adalah hari Senin, hari yang paling dibenci oleh para murid SMA Garuda. Memulai pelajaran dari terbitnya mentari dan pulang dalam tenggelamnya matahari. Begitupun dengan Goldilanov Tisalevina yang biasa dipanggil Goldi atau Oci ini, sering mengumpat bersumpah serapah di hari Senin.

   "Kampret! Hari ini sudah PIB, Upacara, ketemu pak Prapto, dan pelajarannya bu Nana yang nyebelin!" geram Goldi. "Pake berat banget nih laptop!" sambungnya.

   Sepertinya, Senin Goldi minggu ini, dimulai dengan rasa tak senang dan tak ikhlas. Bagaimana tidak, ia harus membawa laptop dan bekalnya, apalagi ia berangkat dan pulang sekolah naik sepeda kayuh.

    "Eh, Goldi?" tanya seorang bertubuh tinggi, cool, berambut jeprak dan tampan itu. "Gariinn! I need your help, tolong bawain ini laptop ya." tanpa anggukan atau jawaban dari pria bernama Gagarin Bhaskara atau disebut Garin, Goldi menghempaskan laptopnya dan untungnya laptop itu tepat jatuh ditangan Garin.

   "Buset, ini laptop mbak bukan mainan piring terbang main lempar-lempar aja! Lo pikir ini dibeli ga pake duit?!" cerocos Garin yang hanya dibalas kendikan bahu oleh Goldi dan meninggalkan Garin dengan muka yang masih kesal.

   'Untung gue sayang lo, Di' batin Garin.

   Sesampainya di kelas 11 IPA 2, Goldi menjatuhkan pantatnya di tempat duduk ujung, ia menyelonjorkan kakinya dan menyandarkan bahunya pada dinding kursi. "Nih, laptop lo." ucap Garin yang tiba-tiba di hadapan Goldi. "Thank you, Garin!" ucap Goldi berterima kasih sambil mengeluarkan senyum lebarnya hingga terlihat lesung pipitnya yang sangat dalam.

   Jam 05.30 pak Samsul yang merupakan guru PIB Bahasa Indonesia, datang dengan sebuah buku berwarna pink di tangan sebelah kanan dan telepon genggam di tangan sebelah kirinya. "Buka buku PIB nya yang pertemuan kedua." suruh pak Samsul. Tentang PIB, PIB adalah bimbel yang ada di sekolah SMA Bangsa Mandiri untuk kelas 11 dan 12.

   Anak-anak kelas ini membuka bukunya dan mulai mengerjakan beberapa soal yang ada di dalam buku tersebut. Begitu juga dengan Goldi yang membuka bukunya. Saat Goldi mengerjakan sebuah soal, segumpal kertas melayang mengenai tepat di ubun ubun dan membuat Goldi mengaduh kesakitan. Ia menoleh kearah jendela yang berada di sampingnya dan mendapati Garin yang sedang mengintip. Goldi dan Garin tidak satu kelas, Garin berada di kelas 11 IPS 3.

   "Lo ngapain disini, Garin?!" bisik Goldi kepada Garin, matanya was was melihat pak Samsul dan berusaha tidak membuat gaduh, atauh tidak ia akan mendapat masalah. "Ayo ikut gue." ajak Garin yang juga berbisik.

   "Kemana?!" bisik Goldi lagi.

   "Udah ikut aja."

   "Ga ah, ngaco lo!" ketus Goldi.

   "Ayo."

  "Engga!"

  "Ayo."

  "Engga!!"

  "Ay--"

  JEDUK!!

   Suara menggema dari jendela karena kepala Garin membentur ujung jendela membuat para murid disini dan juga pak Samsul menoleh kearah Goldi dan Garin. Garin mengaduh kesakitan dan menjatuhkan dirinya kebawah agar pak Samsul tak melihatnya. Goldi hanya menyengir kuda ketika pak Samsul menatapnya horor.

   "Siapa itu?!" tanya pak Samsul dengan suara geram.

   "Um- bu- buka siapa-siapa, pak! Ng- kucing tadi ketampol jendela." ucap Goldi ngawur dan tidak sama sekali alasan yang masuk akal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Before One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang