Prolog

161 51 33
                                    

Di minggu sore yang indah, langit menampakkan kilau orangenya yang temaram. Beberapa kali ku menghela napas, mencoba menyesuaikan penciumanku dengan oksigen sore yang membawa harum aroma buah cerry matang, tepat di pohon yang ku jadikan atap saat ini. Aku masih menatapnya dengan seksama.

"Dia, takdir yang sama sekali tidak pernah terpikirkan, dia kata yang tak pernah ku ucapkan dulu, dia baru dan bukan yang ku harapkan".

Aku berhenti sejenak, ku edarkan pandanganku pada kotak yang ada di hadapanku, kotak persegi yang cantik dengan balutan warna merah muda yang sedikit usang. Tanganku refleks mengambilnya, mulai kurasakan sesuatu yang selalu membuatku rindu, ku tatap lebih dalam kotak itu tanpa mau membukanya. Entah apa yang membuatku menjadi begitu gila hanya karena sebuah kotak !.
Mengejek diri sendiri membuatku merasa semakin sakit. Ku tutup mataku berusaha memastikan bahwa aku ingin kembali, kembali pada seseorang yang membuat alur hidupku berantakan.

 Ku tutup mataku berusaha memastikan bahwa aku ingin kembali, kembali pada seseorang yang membuat alur hidupku berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...******...
Sebuah cerita dari penulis yang tak punya apa - apa tapi pengen nyumbang ide gilanya ke sini.. ✌

Jadi, Jangan bosen dulu sampe sini yaa.. Karena ada yang menanti sebuah voment dari pembaca yang setia... Di tunggu juga kritik dan saranya ya.. 💞👌

28 Tahun Tak TerulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang