“Gue suka cara lo ketawa ...” Ucap Arfha di tengah candaan mereka berdua.
Sherra yang mendengar itu berhenti tertawa dan memandangi lekat wajah Arfha. Kiranya itu hanya sebuah lelucon.
“Really? Gue juga suka lo ...” Tukas Sherra sambil tersenyum. Seakan Arfha tak percaya apa yang diucap Sherra barusan.
“ ...Tapi hanya dalam hayalan lo” Tambah Sherra disambung tawanya yang menggelegar.
Arfha kembali tersenyum. Senyuman itu terpaksa ia sunggingkan. Mencoba menutupi rasa sesak di dadanya. Sudah lama sekali Arfha menunggu Sherra mengucapkan itu tapi sayangnya itu hanya lelucon Sherra.
“Oh iya, ini jam berapa? Gue harus ke perpus buat balikin buku ensiklopedia yang gue pinjem kemaren,” Tanya Sherra saat tiba-tiba ingat belum mengembalikan buku.
“Jam setengah tempat ...”
“Kalo gitu gue duluan ya, mi ...”
Arfha hanya mengangguk sebagai jawaban. Rencananya pupus karena daritadi Sherra hanya tertawa tidak serius sama sekali. Arfha terus mencoba untuk menciptkan suasana romantis tapi yang ada Sherra hanya tertawa dan melucon. Arfha memaklumi Sherra karena memang Sherra sifatnya periang.
Di sisi lain, Sherra begitu terlihat tenang. Langkahnya cepat karena tak sabar untuk melihat kakak kelas sekaligus teman Arfha. Ya, Arfha adalah kakak kelasnya tapi mereka terlihat begitu akrab karena orang tua mereka bersahabat dan sering berkunjung satu sama lain. Sekarang Arfha duduk di kelas XII A IPA sedangkan Sherra baru di kelas X C IPA.
Setalah sampai di depan pintu perpustakaan, Sherra menarik napas panjang karena jantung berdebar lebih kencang.
Cklek
Pemuda bertubuh tinggi yang berada di dalam perpustakaan itu menengok begitu mendengar pintu terbuka. Pemuda itu kembali pada buku yang dipegangnya, tak memperdulikan Sherra. Padahal Sherra berharap akan disapa olehnya.
“Kak Alan, belum pulang?” Tanya Sherra sedikit grogi.
“Belum ...”
Ya, pemuda itu bernama Alan. Sifatnya cuek dengan lingkungan sekitar. Tak peduli dengan urusan orang lain. Terkadang Sherra melihat Alan duduk bersama temannya tetapi ia hanya diam saja. Terlihat sedang merenungkan sesuatu.
Begitu menjawab Sherra, Alan langsung pergi menaruh kembali buku yang dibacanya lalu keluar. Sherra membuang napasnya secara kasar begitu melihat kepergian Alan.
Dan soal ia tahu Alan berada di perpustakaan Arfha memberitahunya tadi. Mendengar itu Sherra langsung muncul ide untuk mengembalikan buku ensiklopedia yang belum dibacanya sama sekali. Sungguh gadis aneh.
Sherra tidak jadi mengembalikan buku ensiklopedia dan akhirnya meminjam novel yang menurutnya menarik lalu keluar. Ia sedikit lari kecil untuk mengikuti kakak kelasnya, Alan. Tapi nihil ia sudah tidak ada. Di pekarangan sekolah juga tidak ada.
Cepat banget tuh orang kaya superman. Batin Sherra
“Woy!”
Bukannya bertemu dengan Alan malah ia bertemu dengan Arfha yang masih bertengger di motor ninjanya.
“Cepet banget? Nggak ada lima menit” Ucap Arfha menghampiri Sherra.
“Lo nungguin gue?”
“Iya, kenapa? Kan gue disuruh nyokap lo buat jagain lo ...”
“Nggak usah, gue udah gede ...” Ketus Sherra “Tadi lo liat ada orang lewat nggak ?”
KAMU SEDANG MEMBACA
My D E A R
Teen Fiction"Berhentilah memperjuangkan jika hatinya tidak bisa diperjuangkan," - ***