Part 1

6.4K 335 6
                                    

Part 1

Ada yang hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang hilang. Ada yang sakit. Hatinya sepi, benar-benar kesepian. Dia merenung. Salah apa yang terjadi? Bukan! Bukan! Dia hanya disalahkan tanpa diberi kesempatan untuk menjelaskan.

"Heh! Ngapain lo?" tanya Yasna begitu ia menghampiri Shalna.

"Jangan suka ngagetin sahabat sendiri. Gue mati mendadak nggak ada yang mau sahabat sama lo lagi," ujar Shalna kesal.

"Iya deh, gue iyain aja. Gue sih malas cari ribut sama orang, ya," balas Yasna. Dia memasukkan botol minum yang ia bawa ke dalam tasnya. Sementara tangan kirinya membawa buku teks kuliahnya.

"Pulang, yuk! Gue cariin lo ke mana-mana, taunya malah di sini. Nggak pengen pulang? Nggak kangen rumah?" tanya Yasna.

"Ya pengen lah. Yaudah yuk pulang," ujar Shalna. Yasna mengangguk kemudian berjalan lebih dulu. Sepertinya Yasna sedang terburu-buru.

"Yasna! Tungguin gue, dong," ujar Shalna mengejar langkah Yasna. Padahal saat itu Shalna sedang kesusahan memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Duuh, cepetan dong jalannya, Shal! Gue kayanya ditungguin sama Galen nih di parkiran," cerocos Yasna sambil jalan. Langkahnya cepat. Hingga Shalna sendiri kesusahan menyeimbangi langkah Yasna.

Shalna yang masih jauh di belakang Yasna tidak mendengarkan ucapan Yasna. Ia masih sibuk memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Aw!" pekik Shalna saat ia menabrak seseorang. Buku Shalin yang tadi ia masukkan malah jatus akibat bertabrakkan dengan orang itu.

Yasna yang mendengar pekikan Shalna segera berhenti dan menoleh ke arah sumber suara.

Yasna menepuk jidatnya dan berkata "mampus gue! Mereka ketemu. Bakalan perang lagi nih!" ucap Yasna membalik arahnya.

"Lo lagi! Lo lagi!" ujar pria itu.

"Ya ini kan kampus gue! Jelas gue ada di sini lah kalau gue kuliah di sini. Lo tuh yang nyebabin populasi kampus gue jadi pengap. Bukan mahasiswa sini tapi sering banget datang ke sini," ujar Shalna kesal. Ia berjongkok dan mengambil bukunya. "Gara-gara lo buku gue jatuh, kan," keluh Shalna.

"Lo nya aja yang gak bisa megang buku. Nggak bisa jagain apa yang lo punya. Makanya mereka pergi," sindir pria itu.

"Lo-"

"Shalna! Galen! Udahan nggak usah berantem. Kalian tuh!" Yasna sebal karena sikap sepupu dan sahabatnya itu.

"Sepupu lo itu, Yas, yang nyebelin," adu Shalna.

"Dasar cewek bar-bar!" ujar Galen.

"Udah, ah, Yas. Gue malas di sini lama-lama. Dia jemput lo, kan? Lo nungguin dia, kan? Gue balik duluan deh. Malas ketemu cowok kayak dia," pamit Shalna meninggalkan Yasna dan Galen. Pria itu menatap Shalna dengan tatapan kesal.

"Pantas dia jomblo kalau kelakuannya kayak gitu!" gumam Galen.

"Galen, lo juga. Ngapain sih cari masalah sama Shalna? Pake acara berantem juga. Dulu juga lo sama dia akrab banget. Lah? Sekarang malah kayak kucing tikus gitu. Tiap ketemu pasti nggak akur." Yasna mengeluhkan perubahan sikap Galen dan Shalna.

"Itu dulu. Yang dulu ya dulu. Nggak usah dibahas di masa sekarang." Galen membalas ucapan Shalna."

"Lo tuh sama dia cocok. Kenapaa kalian nggak jadian aja, sih? Lo masih nggak bisa move on dari Fara? Kalian udah beda jalan. Nggak bisa bersama," ujar Yasna.

"Nggak akan. Gue masih sayang sama Fara. Sampai kapan pun gue bakalan sayang sama Fara, walaupun kita udah beda jalan. Nggak ada yabg bisa gantiin dia," balas Galen.

"Terserah lo. Lo sama Shalna itu sama-sama keras kepala. Benci sama cinta itu dekat seperti botol dan tutup botol. Kalau dijadiin satu, bisa jadi sepasang. Udah itu aja yang mau gue omongin," ujar Yasna.

"Lo kenapa, deh? Sampai bahas botol. Mending pulang, lo dicariin tuh di rumah." Galen pun berjalan meninggalkan Yasna.

"Kalian berdua aneh. Kalau sayang bilang, bukan malah menjauh," gumam Yasna.

Ada rasa benci diantara cinta dan ada cinta diantara rasa benci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada rasa benci diantara cinta dan ada cinta diantara rasa benci. Benar kata Yasna. Masih setia menunggu kisah Galen dan Shalna?

-elaabdullaah-
Yogyakarta, 3 Desember 2017
20.17 WIB

 Shalna Sasikirana (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang