Part 2

4.3K 284 13
                                    

Part 2

***

Yasna merebahkan tubuhnya di sofa rumah Galen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yasna merebahkan tubuhnya di sofa rumah Galen. Yasna menatap lekat wajah sepupunya itu.

"Lo kenapa ngelihatin gue gitu?" sungut Galen.

Yasna hanya menarik napas. Mau sampai kapan Galen dan Shalna terus bertengkar?

"Lo itu kenapa sih? Cerita sama gue. Gue gak tahu apa-apa tentang lo dan Shalna. Please, Cerita. Gue cuma mau sahabat dan sepupu gue itu akrab."

Yasna terus berusaha membujuk Galen untuk membuka diri.

"Lo tanya sendiri sama sahabat lo itu. Ngapain lo tanya sama gue?" sungut Galen balik.

"Kalian itu sama. Kalau gue bisa tanya langsung sama Shalna, gue nggak bakalan tanya sama lo sekarang, Len. Gue tahu Shalna pasti nyembunyiin sesuatu. Pasti ada hubungannya sama lo," ujar Yasna. Galen tampak berpikir. Untuk apa wanita itu menyembunyikan semuanya pada sahabatnya? Galen tidak masalah jika Shalna menceritakan semuanya.

"Gue malas bahas beginian, Yas. Gue jemput lo karena Bunda mau ketemu sama lo. Jadi cukup sampai di sini lo ikut campur urusan gue. Cukup, Yas!" seru Galen. Suaranya sedikit meninggi. Sebegitunya kesal kah Galen pada pertanyaan Yasna?

"Gue tahu .... tahu banget. Ini karena Fara kan?" tebak Yasna langsung. Sejak kematian Fara, sikap Galen mulai berubah. Terutama pada Shalna.

Galen yang membalikkan badannya, sekejap langsung menoleh ke arah Yasna.

"Lo! Udah gue bilang ini bukan urusan lo!" Galen sangat marah. Sudah lama ia menutup nama Fara dalam hidupnya. Cintanya.

"Iya! Ini bukan urusan gue. Gue emang nggak guna. Gue cuma bantu sahabat gue. Gue cuma bantu sepupu gue."

"Nggak, lo cuma bantu sahabat lo, tanpa bantu gue. Lo cukup diam dan jangan bahas masalah ini," ujar Galen sambil membalikkan badannya kembali. Ia langsung pergi. Meninggalkan Yasna dalam rasa penasarannya.

Galen sudah hampir berada di ujung pintu, sebelum Yasna mengatakan sesuatu. "Salah kah jika Shalna mencintai lo? Salah kah jika Shalna berusaha untuk membantu lo melupakan Fara? Melupakan Fara bukan berarti membuang jauh-jauh diri Fara dalam hati lo. Shalna berniat baik. Dia cuma mau bantu lo aja, Len. Tapi lo salah tangkap sama apa yang dia bicarakan," ujar Yasna gregetan.

Terserah jika Shalna nanti marah padanya karena membongkar perasaannya pada Galen. sebenarnya Yasna memang sudah mengetahui semuanya. Mengetahui semua pokok permasalahan antara Shalna dan Galen.

Tenang, Yasna bukan cenayang. yasna hanya tidak sengaja mendengar pembicaraan Shalna dan Galen saat kematian Fara.

"Gue boleh duduk di sini?" ujar Shalna mendekati Galen. Wajah pria itu tampak frustasi sekali. Menyaksikan proses penguburan dari kekasihnya itu.

 Shalna Sasikirana (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang