Siwon kini ternyata tengah mengamati dua anak kecil yang tengah berlarian di halaman krematorium.
Aku merindukanmu, Hyung.
"Siwon shii." Panggilan Yoona langsung membuat Siwon membalikan badannya dan menatap Yoona.
"Sudah selesai ?"
Yoona mengangguk, "hmm. Sudah selesai."
Mereka lantas berjalan bersebelahan menuju halte terdekat untuk kembali ke Seoul tanpa bicara meski sebenarnya Yoona sangat ingin berbicara. Berjalan berdua tapi saling diam bukankah itu sangat membosankan ?
Namun tentu Yoona hanya menyuarakannya di hatinya, ia mana berani mengucapkan hal seperti itu saat melihat wajah Siwon yang tampak murung sejak mereka pergi dari krematorium tadi.
Apa dia suka berada di krematorium ? Sampai harus pasang wajah sesedih ini ?Pikir Yoona sesaat sebelum ia menggelengkan kepalanya mengusir pikirannya.
"Aku lapar sekali." Keluh Yoona begitu mereka sudah duduk di kursi bus.
Siwon menatap Yoona skeptis sebelum mendengus, "kenapa tak bilang dari tadi ? Kita bisa cari makan dulu."
"Memangnya kau tak lapar ?"
Aku pernah merasakan lebih lapar dari ini bahkan sampai rasanya ingin mati. "Kita turun dihalte setelah ini. Kita makan dulu." Putus Siwon yang kini menatap jendela di sampingnya lagi.
Dalam hati Yoona terus meruntuki betapa kakunya orang disebelahnya ini.Dasar manusia kaku !
10 menit kemudian mereka sudah turun dari bus dan berjalan menuju rumah makan Korea tak jauh dari halte. Untuk menghemat waktu agar tak kemalaman kata Siwon tadi saat Yoona merekomendasikan rumah makan lain dan Yoona akhirnya hanya bisa mengikuti Siwon tanpa banyak protes lagi.
Lagipula protes pun Siwon si manusia kaku itu tak akan mendengarkannya, bukan ?
"Cepat habiskan makanmu !" Siwon menyodorkan mangkok pesanan Yoona kedepan gadis itu. "Aku masih ada urusan," lanjut Siwon yang kini sudah fokus mengaduk Jjajjangmyun miliknya.
"Biarkan aku ikut, ne ?"
Siwon mengangkat alisnya dan menatap Yoona sekilas sebelum kembali memunduk, "anak kecil tidak boleh pulang malam."
Lagi-lagi anak kecil ! Yoona berdecih. "Aku bukan anak kecil, Siwon shi ! Aku sudah 23 tahun."
Siwon tak menanggapi ocehan tak bermanfaat Yoona dan menikmati mienya. Setelah selesai mengantar gadis kecil ini ia akan pulang sebentar sebelum menemui Jennie yang kemungkinan akan landing 2 atau 3 jam lagi di Korea.
"Kau punya saudara Siwon shi ?"
Siwon menatap Yoona dengan tajam hingga membuat gadis itu menghentikan kunyahannya dan menatap Siwon bingung dan sedikit takut.
"Kenapa bertanya ?" Siwon kembali lagi menyuap jjajjangmyung-nya.
"Ha, hanya bertanya saja." jawab Yoona dengan terbata.
Tatapan tajam Choi Siwon entah mengapa selalu membuat Yoona merasakan ketakutan dan euforia bahagia secara bersamaan. Mata itu...
"Tidak !" Ucap Siwon memutus kontak mata mereka.
9 Years Ago
Yoona masih merasa shock dan susah bernapas saat tubuh seorang lelaki penyelamat hidupnya memeluk erat tubuhnya berhenti setelah berguling beberapa kali di tanah.Terlebih kepalanya juga terasa semakin berat dan pening, Yoona benar-benar merasa lemas sampai akhirnya tubuh yang memeluknya itu melepaskannya.
"Kau baik-baik saja ?" Tanya si menyelamat yang kini sudah duduk dan memangku kelapa Yoona dengan pahanya.
"Eumm.." Balas Yoona pelan menatap wajah penolongnya. Pelipis kiri pria itu terlihat sedijit tergores dan mengeluarkan darah.
"Kau terluka." Ucap Yoona mengangkat tangannya hendak menyentuh pelipis pria itu yang langsung di tepis dengan pelan."Gwaenchayo, aku baik-baik saja." Jawab Si penolong.
"Sabarlah sebentar, aku akan menelpon ambulance untukmu." lanjut pria itu.
Penyelamat itu lantas merogoh ponsel dari jaket hitamnya dan menghubungi ambulance. Dan tak berapa lama ambulance pun sampai. Yoona masih melihat pria penolongnya itu sampai ia di masukan ke mobil ambulance.
Di dalam hati Yoona mengucapkan banyak terima kasih karena pertolongan pria itu yang menyelamatkannya dari kecelakaan ini. Sampai pintu ambulancre di tutup Yoona masih menatap pria itu dan merekam wajahnya agar ia tak lupa dengan wajah penolongnya.
Flasback END
Yoona menyelesaikan makannya dengan cepat dan memangku kepalanya dengan kedua tangannya yang terbuka di bawah dagu.
"Selesaikan makanmu, anak kecil." Ucap Siwon tanpa menatap Yoona.
"Sudah habis." jawab Yoona sambil tersenyum. Siwon melirik ke mangkok Yoona dan ternyata benar mangkok gadis itu sudah bersih. "Gomawo.." Lanjut Yoona.
Siwon hanya mengedikam bahunya tak acuh dan meneruskan makanannya. Ia sudah terlalu biasa menghadapi sikap kekanakan gadis dihadapannya ini.
"Gomawo, Siwon-shi." Ucap Yoona lagi dengan lebih kencang membuat Siwon mau tak mau menjawabnya, "iya, baiklah."
Yoona lantas tersenyum, "jeongmal gomawoyo." Ucap Yoona dengan tulus. Karena sudah menolongku dulu dan sudah menemaniku hari ini.
"Hmm." Jawab Siwon cepat tak mau memperpanjang ocehan tak jelas anak kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Suit [ON HOLD]
FanfictionDia dekat, dia dihadapanku dan dia memelukku meski begitu aku tak mampu membuatnya berbagi kisah denganku - Im Yoona Melukaimu adalah hal terakhir yang akan kulakukan dalam hidupku. Jadi jangan dekati aku, aku terlalu berbahaya untukku - Choi Siwon ...