TWO

759 83 7
                                    

Siwon akhirnya terbebas dari Yoona begitu gadis itu masuk ke dalam rumahnya. Rumah yang bersebelahan dari rumah atap yang Siwon sewa selama 2 minggu ini. 2 minggu kebebasannya dari cengkraman dunia gelap dan 2 minggu menghadapi kelakuan gadis anak pemilik rumah atap yang disewanya.

Siwon duduk di kursi kayu yang ada di depan rumah atapnya sambil menunggu nada sambung dari ponselnya.

"Ah, Jennie bagaimana ?" Tanya Siwon begitu tersambung.

"Kenapa lama sekali menelponku ?" Dengus Jennie dari sebrang sambungan.

Siwon menatap sekilas jendela di lantai dua rumah Nyonya Im sebelum menjawab pertanyaan Jennie, "Aku baru pulang bekerja."

"Bekerja ? Ahh, bekerja di suppermarket yang kemarin itu ?"

"Tidak, aku bekerja di coffe shop."

"Coffe shop ? Really ?"

"Hmm.." Siwon tak menghiraukan lagi ucapan Jennie disebrang sana yang mulai menertakan pekerjaan barunya -yang sebenarnya baru hilang- dan langsung menanyakan maksud pesan yang tadi Jennie kirimkan sewaktu ia di kedai mie.

"Ah ! Kau dan coffe shop membuatku lupa, Siwon-ah !" Jennie kembali terkekeh geli, "Aku mendapat laporan dari mata-mata kita dan ya Blackburn masih melacak keberadaanmu. Kau tahu bagaimana mereka."

Siwon menghela napasnya lagi, tak mudah memang keluar dari dunia hitam yang menawarkan banyak uang itu namun begitu ia tetap akan teguh pada keputusannya ini.

"Hm, terus kabari aku Jennie ka..u juga harus berhati-hati." Siwon menatap kesal pada gadis yang mungkin baru setengah jam tak dilihatnya tadi yang baru saja melemparinya dengan batu kecil hingga membuat ia terlonjak dan nyaris mengeluarkan senjata dari balik kaosnya.

"Siwon-shii !!" Panggil Yoona dengan semangatnya.

"Hmm, baiklah." Siwon menutup panggilan dengan Jennie dan lantas membuka kunci rumah atapnya, masuk kedalam dan tak memperdulikan lagi panggilan Yoona yang kini terdengar semakin kencang.

Hyung, aku akan lepas. Jangan cemaskan aku disana.

Siwon duduk bersandar pada sofa sambil menutup matanya. Ia sudah bebas dan ia harus kembali hidup normal seperti harapan Hyung-nya.

Baru Siwon merasakan ketenangan, keributan kembali menghampirinya dan siapa lagi pelakunya kalau bukan gadis kecil itu.

"Mau apa ?" Tanya Siwon menatap Yoona dengan jengah yang seenaknnya sendiri masuk kedalam rumah atapnya.

"Kenapa mengacuhkanku ? Aku dari tadi memanggilmu sampai tenggorokanku sakit." Dengus Yoona yang kemudian masuk ke dapur hendak mengambil minum sebelum langkahnya dihadang oleh Siwon.

"Mau apa lagi ?" Bentak Siwon dengan marah.

Yoona berdecih kesal dan mendorong Siwon sehingga bergeser dari posisinya dan kembali melangkah menuju ke dapur "Aku haus !"

Yoona mengambil gelas dari tempat piring dan membuka kulkas satu pintu Siwon sebelum ia menjerit dan menjatuhkan gelas hingga pecah. "Akhhhh !!!!"

Siwon yang tahu alasan jeritan Yoona langsung menutup pintu kulkasnya dan lantas membekap mulut Yoona agar berhenti menjerit.

"Berhenti Im Yoona !!" Kata Siwon tepat di telinga Yoona yang membuat tubuh Yoona meremang, "Berhenti !!" Nada datar dari suara Siwon langsung berhasil membungkam Yoona.

Siwon dengan kasar menarik tangan Yoona hingga Yoona terpaksa memgikuti langkah Siwon dan duduk di sofa bersebelahan dengan Siwon.

"Jadi ?" Tanya Yoona setelahnya meski jika boleh jujur pikiran Yoona sudah melayang kemana-mana dengan segala hal berbau kriminal dan juga batinnya menjerit ketakutan menyuruhnya lari dari tempat ini.

Siwon mendengus, "Pistol."

"Nenek-nenek juga tahu itu pistol, Siwon-shi ! Jadi untuk apa pistol itu ?" Tanya Yoona dengan kesal begitu mendengar jawaban datar dan singkat dari Siwon.

"Bukan urusanmu anak kecil ! Jadi pulanglah !"

Yoona tak bergening dari usiran Siwon dan justru menatap Siwon dengan raut wajah yang ia buat galak, "Shireo !!! Jelaskan dulu padaku !!"

"Sudah kubilang itu pistol ! Kau tahu itu untuk menembak jadi apa lagi ?" Siwon semakin di buat jengah karena Yoona dengan seenaknya saja berjalan kembali ke depan kulkas dan membukanya beruntung ia bisa bergeraj cepat hingga gadis itu tak cukup cepat untuk memegang pistol miliknya.

"Pulang !!!" Bentak Siwon dengan dingin Yoona yang menangkap raut dingin dan menakutkan yang belum pernah ia lihat selama dua minggu ini mengenal Siwon kemudian dengan takut berlari keluar dari rumah atap Siwon.

"Boss, I find him !" Ujar seorang pria berbaju hitam tengah teleskop yang mengarah kearah rumah atap yang disewa Siwon.

••••

Siwon semalaman tak bisa tidur lagi, masih terbawa pola tidurnya yang dulu. Yang ia lakukan hanya menonton TV sepanjang malam sambil merenungkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya setelah ia -kembali- dipecat dan perkara anak kecil yang melihat pistolnya semalam.

Dan keputusannya ia akan pindah, itu yang pertama dan setelahnya ia akan mencari pekerjaan baru lagi. Pekerjaan baru yang normal seperti kebanyakan orang lainnya. Jarum pendek baru menunjuk angka 7 saat pintu rumah atap Siwon di ketuk dari depan.

Siwon mengintip dari lubang kecil sebelum membukakan pintu, "Ada apa lagi anak kecil ?"

Yoona yang mendengar ucapan Siwon langsung merengut kesal, "Oh, Siwon-shi apa perlu kuingatkan lagi aku mahasiswa tingkat akhir dan aku sudah 23 tahun !"

Siwon mengangkat alisnya, "Benarkah ? Tapi kelakuanmu mirip anak TK, Im Yoona-shi." Ujar Siwon cuek.

"Berhenti memanggilku anak kecil dan aku akan berhenti bertanya soal pistol semalam !" Tawaran Yoona membuat Siwon menghentikan langkahnya yang sudah di depan kamar mandi, ia memutar badannya dan menatap gadis itu.

"Maksudmu ?"

Yoona membuang wajahnya yang memerah akibat tatapan intens dari Siwon, "Emm.. Umm.. Ya pistol semalam, sudahlah lupakan hal itu. Ah benar kita lupakan hal pistol-pistol itu, oke ?" Yoona kini kembali menatap Siwon sekilas yang masih menatap dirinya sebelum kembali membuang muka, "Jadi berhentilah juga memanggilku anak kecil."

Siwon tak menjawab tawaran Yoona dan lantas memutar badannya dan masuk ke kamar mandi. Ia butuh mandi untuk membuatnya berpikir dengan tepat.

Siwon keluar kamar mandi dengan mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil dengan santai.

"KOTAK-KOTAK !!!" Pekik Yoona kencang yang membuat Choi Siwon berhenti melangkah menuju kamarnya dan berhenti mengusap rambutnya.

Black Suit [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang