Yoona kembali menyerigai kepada pria disebelahnya. Pria yang mampu membuatnya tersipu dengan segala tingkah kakunya.
"Kenapa lagi ?" Si pria mendengus kesal melihat wajah Yoona yang sama sekali tak memperlihatkan sedikitpun raut menyesal setelah membuatnya kembali dipecat untuk ketiga kalinya di dua minggu terakhir ini.
"Tidak, aku hanya sedang berpikir karena kurasa aku semakin menyukaimu, Siwon-shi." Ucap Yoona dengan berbinar pada Siwon yang tengah meradang.
Seolah tak tahu keadaan Yoona kini justru menggelayuti lengan kekar Siwon. Dan Siwon yang sudah paham betul tabiat gadis yang sedang duduk disebelahnya hanya bisa membiarkan aksinya meski ia tak bisa menutupi raut wajah kesalnya.
"Lepaskan lenganku bisa ?"
Bukannya tersinggung dengan nada bicara Siwon, Yoona justru mengeratkan pelukannya pada Siwon.
"Lihatlah daun sudah mulai menguning itu artinya sudah mulai musim gugur dan malam ini sangat dingin." Yoona lantas pura-pura kedinginan dengan menggeleng-gelengkan kepalanya seolah mengusir dingin.
Siwon hanya bisa menghela napas, jika bukan gara-gara Yoona anak dari pemilik rumah atap yang sedang disewanya Siwon tak akan ragu menghempaskan gadis disebalahnya ini.
For God sake !
Sejak ia pindah ke rumah atap itu, hidupnya benar-benar tak tenang bukan tak tenang karena tekanan fisik atau mental lainnya tapi gara-gara tekanan gadis kuliahan disebelahnya ini.
"Pulanglah, anak kecil. Sudah malam Ahjjuma Im pasti sudah mencarimu."
Yoona sekali lagi tak menghiraukan Siwon dan tetap setia pada posisinya seolah badannya sudah merekat pada lengan Siwon.
"Kita kan searah ? Kenapa kita tak pulang bersama saja," Usul Yoona dengan semangat "Lagipula ini sudah malam aku takut pulang sendiri." Yoona mengakhiri ucapannya dengan menampilkan senyum lebar yang sangat menyebalkan bagi Siwon.
Sudah tahu malam, kenapa masih menggangguku !
Siwon hanya bisa meruntuk dalam hati, ia masih tak mau kejadian tangisan memalukan Im Yoona kembali terulang seperti minggu kemarin lagi.
"Apa kau sudah makan ?" Tanya Yoona.
Kini mereka berdua tengah berjalan bersisihan menuju tempat tinggal mereka. Hanya bersisihan tanpa pelukan atau gandengan keduannya, karena Siwon sudah melarang Yoona sebelumnya dengan opsi menyentuhku silahkan kau pupang sendiri dan cukup diam. Dan tentu saja Yoona dengan cepat memilih opsi kedua meskipun ia harus menahan tangannya yang sangat gatal ingin menggandeng Siwon.
"Sudah." Jawab Siwon datar tanpa mengalihkan tatapannya.
"Tapi aku belum, Siwon-shi. Temani aku makan ya..." Tanpa menunggu jawaban Siwon, Yoona langsung menarik Siwon memasuki kedai makan.
"Aku bilang sudah makan ! Kenapa kau menarikku !!" Siwon menghempas tangan Yoona yang menggenggam tangan kirinya dengan kencang hingga pegangan mereka .
"Kenap.. Kenapa membentakku ?" Yoona tergagap dengan air mata yang sudah terkumpul siap meluncur bebas.
Dan sekali lagi Siwon mengalah dan memilih duduk disalah satu kursi yang diikuti Yoona yang duduk dihadapannya.
"Kau mau apa ? Jjampong ? Jjajangmyeon ?" Sedetik sedih seolah dunia kiamat sedetik berikutnya bahagia layaknya mrnang lotre begitulah gambaran perubahan ekspresi dan nada bicara Yoona.
"Jjampong."
Yoona lantas memesan dua jjampong dan dua minuman untuk mereka. Sembari menunggu pesanan Siwon sibuk dengan ponsel sedangkan Yoona sibuk dengan kegiatan mengamati Siwon, benar-benar Im Yoona yang menyebalkan bukan ?
Siwon saja sudah risih rasanya setiap hari dikuntit oleh gadis kuliahan seolah ia anggota grup idol yang tengah naik daun. Masih bisa ditolelir jika hanya menguntir diam-diam tapi ini ia tak hanya dikuntit tapi ditempeli dan selalu direcoki dengan berbagai jenis pertanyaan juga kelakuan yang membuat sakit kepala.
"Siwon-shi, makanlah..." Ujar Yoona memberikan sumpit yang sudah ia pisahkan kepada Siwon, "Kau yang traktir ya. Aku tak punya uang." Lanjut Yoona sebelum ia melahap Jjampongnya dengan semangat.
"Heh, anak kecil kau sadarkan baru membuatku dipecat lagi ?" Siwon menekankan kata lagi dengan geraman kesalnya.
Yoona yang baru mengunyah hanya bisa mengulas senyum tak bersalahnya, "Maafkan aku. Lagipula bekerja di coffe shop tak pantas untukmu." Kata Yoona dengan mulut penuh jjampong.
Siwon menyeritkan keningnya menunggu alasan yang akan Yoona ucapkan, "Disana banyak gadis yang memperhatikanmu, Siwon-shi. Bukankah kau tak suka jika diperhatikan begitu ?"
Siwon kembali harus menekan emosinya lagi, untuk malam ini. Karena sekali lagi jawaban gadis dihadapannya membuatnya kesal.Kau juga membuatku tak nyaman ! Bisa kau ikut menyingkir ? Batin Siwon kesal.
"Sudahlah, lagipula kau bisa mencari pekerjaan lagi nanti. Makanlah jjampongmu."
Siwon mau tak mau mulai memakan jjampongnya, jujur saja ia belum makan dan merasa lapar meski tadi ia bilang hal sebaliknya pada gadis dihadapnnya yang tentu saja dengan maksud agar gadis itu diam tapi nyatanya ia justru diseret masuk kedai seperti ini.
Jennie Kim : Dia masih mencarimu, be carefull.
Siwon membaca pesan yang baru masuk ke ponselnya dan dengan cepat ia langsung memutar matanya dengan teliti dan hati-hati kepenjuru kedai dan luar kedai melalu jendela mencari hal mencurigakan yang syukurnya tak ia lihat sama sekali malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Suit [ON HOLD]
FanfictionDia dekat, dia dihadapanku dan dia memelukku meski begitu aku tak mampu membuatnya berbagi kisah denganku - Im Yoona Melukaimu adalah hal terakhir yang akan kulakukan dalam hidupku. Jadi jangan dekati aku, aku terlalu berbahaya untukku - Choi Siwon ...